Ini cerita seorang ustadz...
Suatu ketika, seorang istri yang sedang ditinggal pergi oleh suaminya pergi ke luar rumah membeli suatu keperluan dapur di warung dekat rumahnya. Tanpa sengaja, saat mengambil uang kembalian dari pemilik warung, tangannya tersentuh oleh pemilik warung yang kebetulan seorang laki-laki.
Hal itu membuatnya sangat kaget, ia segera pergi meninggalkan warung itu dalam keadaan menangis. Sesampai di rumah ia terus menangis. Sore harinya suaminya pulang ke rumah.
Sang suami terkejut mendapati istinya sedang terisak-isak. Matanya nampak bengkak, seperti menangis terlalu lama.
Sang istri segera mendatangi suaminya, lalu berkata,
"Abang, ambilah kayu ini dan pukullah saya sampai abang ridha. Saya telah melakukan dosa." Ucap istrinya sambil menyerahkan kayu rotan pada suaminya.
Sang suami lantas kaget, apa yang terjadi. Dosa apa yang telah diperbuat istrinya. Ia lalu bertanya,
"Dosa apa yang telah engkau perbuat wahai dinda?"
Sang istri masih terisak, bahkan tangisnya bertambah ketika suaminya menanyakan hal itu.
"Abang, tadi saat belanja di warung tangan saya bersentuhan dengan laki-laki, saya merasa sangat bersalah sekali, saya takut Allah murka, saya takut abang marah, saya tidak ingin satu halpun yang saya lakukan membuat abang tidak ridha."
"Sayangku, aku tidak akan memukulmu atas kesalahanmu, apalagi ini belum jelas dan aku tidak pernah berniat sedikitpun memukulmu se umur hidupku. Dinda ceritakanlah padaku apa sesungguhnya yang terjadi."
Sang istri semakin terisak-isak. Ia terus menangis. Akhirnya sang suami pergi menemui pemilik warung menanyakan apa yang terjadi.
Pemilik warung bercerita, bahwa ia tanpa sengaja menyentuh tangan istrinya saat menyerahkan uang kembalian. Dan ia meminta maaf atas kejadian itu.
"Lain kali kalau istri saya kesini lagi belanja dan Mas ingin menyerahkan kembalian uang Mas tarok saja, nanti baru diambil oleh istri saya. Mungkin begitu lebih baik."
"Baik Ustaz. Saya minta maaf, saya betul-betul tidak sengaja."
Barulah suaminya paham apa yang sebenarnya terjadi. Dalam perjalanan pulang ke rumah, hati dan mulutnya tak henti mendendangkan rasa syukur pada Allah, bahwa Allah telah mengaruniakannya seorang istri yang tidak hanya cantik secara rupa tapi juga solehah. Lakal hamdu wasy syukru ya Rabb, ucapnya berkali-kali.
***
*Ini kisah nyata, bukan rekayasa. Kisah ini mungkin akan terasa langka di zaman ini, tapi dia memang ada terjadi. Semoga Allah mengaruniakan kita seorang pendamping hidup yang takut pada Allah baik disaat ia sendiri atau di tengah keramaian.
Suatu ketika, seorang istri yang sedang ditinggal pergi oleh suaminya pergi ke luar rumah membeli suatu keperluan dapur di warung dekat rumahnya. Tanpa sengaja, saat mengambil uang kembalian dari pemilik warung, tangannya tersentuh oleh pemilik warung yang kebetulan seorang laki-laki.
Hal itu membuatnya sangat kaget, ia segera pergi meninggalkan warung itu dalam keadaan menangis. Sesampai di rumah ia terus menangis. Sore harinya suaminya pulang ke rumah.
Sang suami terkejut mendapati istinya sedang terisak-isak. Matanya nampak bengkak, seperti menangis terlalu lama.
Sang istri segera mendatangi suaminya, lalu berkata,
"Abang, ambilah kayu ini dan pukullah saya sampai abang ridha. Saya telah melakukan dosa." Ucap istrinya sambil menyerahkan kayu rotan pada suaminya.
Sang suami lantas kaget, apa yang terjadi. Dosa apa yang telah diperbuat istrinya. Ia lalu bertanya,
"Dosa apa yang telah engkau perbuat wahai dinda?"
Sang istri masih terisak, bahkan tangisnya bertambah ketika suaminya menanyakan hal itu.
"Abang, tadi saat belanja di warung tangan saya bersentuhan dengan laki-laki, saya merasa sangat bersalah sekali, saya takut Allah murka, saya takut abang marah, saya tidak ingin satu halpun yang saya lakukan membuat abang tidak ridha."
"Sayangku, aku tidak akan memukulmu atas kesalahanmu, apalagi ini belum jelas dan aku tidak pernah berniat sedikitpun memukulmu se umur hidupku. Dinda ceritakanlah padaku apa sesungguhnya yang terjadi."
Sang istri semakin terisak-isak. Ia terus menangis. Akhirnya sang suami pergi menemui pemilik warung menanyakan apa yang terjadi.
Pemilik warung bercerita, bahwa ia tanpa sengaja menyentuh tangan istrinya saat menyerahkan uang kembalian. Dan ia meminta maaf atas kejadian itu.
"Lain kali kalau istri saya kesini lagi belanja dan Mas ingin menyerahkan kembalian uang Mas tarok saja, nanti baru diambil oleh istri saya. Mungkin begitu lebih baik."
"Baik Ustaz. Saya minta maaf, saya betul-betul tidak sengaja."
Barulah suaminya paham apa yang sebenarnya terjadi. Dalam perjalanan pulang ke rumah, hati dan mulutnya tak henti mendendangkan rasa syukur pada Allah, bahwa Allah telah mengaruniakannya seorang istri yang tidak hanya cantik secara rupa tapi juga solehah. Lakal hamdu wasy syukru ya Rabb, ucapnya berkali-kali.
***
*Ini kisah nyata, bukan rekayasa. Kisah ini mungkin akan terasa langka di zaman ini, tapi dia memang ada terjadi. Semoga Allah mengaruniakan kita seorang pendamping hidup yang takut pada Allah baik disaat ia sendiri atau di tengah keramaian.
loading...
0 komentar:
Post a Comment
Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih