Ini sebuah kisah tentang pentingnya kehati-hatian dalam hidup. Sebab, tak jarang di antara kita membiarkan dirinya hanyut dalam kecerobohan sehingga merugikan diri sendiri.
Alkisah, ada seorang bijak bertemu dengan seorang anak muda. Orang bijak tersebut berkata:
"Hai Nak, jika kutawarkan kepadamu: aku akan memberimu uang 500 juta rupiah, tapi dengan syarat maukah engkau melompat dari pesawat terbang tanpa parasut? Dan...".
"Ah, tentu tidak!". jawab anak mudah itu segera tanpa menunggu orang tersebut bicara.
"Kenapa?".
"Siapa juga yang mau melompat dari pesawat tanpa parasut! Itu sama saja cari mati!". Ujarnya setengah jengkel.".
"Lho, cari mati?".
"Iya, sungguh mengerikan".
"Memangnya orang bisa mati kalau terjun dari pesawat tanpa parasut?".
"Secara logika begitu".
"Termasuk dari atas pesawat yang sedang berhenti?".
"Tentu saja tidak!".
"Nak, kamu tadi belum mendengar semua pertanyaanku. Aku tadi belum selesai bicara, Sebenanya, tadi aku ingin bilang: maukah engkau terjun dari pesawat tanpa parasut, dan pesawat sedang diparkir di landasan".
* * *
Orang bijak tersebut ingin mengajarkan kita satu hal: simak dulu baru bicara, fahami dulu baru buka mulut!
Alkisah, ada seorang bijak bertemu dengan seorang anak muda. Orang bijak tersebut berkata:
"Hai Nak, jika kutawarkan kepadamu: aku akan memberimu uang 500 juta rupiah, tapi dengan syarat maukah engkau melompat dari pesawat terbang tanpa parasut? Dan...".
"Ah, tentu tidak!". jawab anak mudah itu segera tanpa menunggu orang tersebut bicara.
"Kenapa?".
"Siapa juga yang mau melompat dari pesawat tanpa parasut! Itu sama saja cari mati!". Ujarnya setengah jengkel.".
"Lho, cari mati?".
"Iya, sungguh mengerikan".
"Memangnya orang bisa mati kalau terjun dari pesawat tanpa parasut?".
"Secara logika begitu".
"Termasuk dari atas pesawat yang sedang berhenti?".
"Tentu saja tidak!".
"Nak, kamu tadi belum mendengar semua pertanyaanku. Aku tadi belum selesai bicara, Sebenanya, tadi aku ingin bilang: maukah engkau terjun dari pesawat tanpa parasut, dan pesawat sedang diparkir di landasan".
* * *
Orang bijak tersebut ingin mengajarkan kita satu hal: simak dulu baru bicara, fahami dulu baru buka mulut!
loading...
0 komentar:
Post a Comment
Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih