Pola hidup di zaman modern yang sarat gaya hidup tidak sehat membuat berbagai macam penyakit mudah menjangkiti tubuh manusia.
Salah satu penyakit yang paling ditakuti manusia zaman sekarang adalah penyakit gula atau yang lebih dikenal dengan diabetes atau kencing manis.
Penyakit ini didiagnosa sebagai kelainan metabolik yang disebabkan oleh banyak faktor seperti kurangnya insulin atau ketidakmampuan tubuh untuk memanfaatkan insulin (Insulin resistance), dengan simtoma berupa hiperglikemia kronis dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, sebagai akibat dari: defisiensi sekresi hormon insulin, aktivitas insulin, atau keduanya. defisiensi transporter glukosa. atau keduanya.
Penyakit ini dianggap sebagai pembunuh diam-diam karena ia datang tanpa memberi sinyal dan aba-aba, sehingga orang baru menyadarinya ketika sudah mencapai stadium mematikan.
Berbagai obat berusaha ditemukan para ahli guna mencegah dan mengobati penyakit ini, baik berupa pengobatan kimia maupun terapi herbal dan sebagainya.
Nah, tahukah anda bahwa ternyata banyak tanaman di sekitar yang biasa kita konsumsi sehari-hari yang sangat ampuh mencegah penyakit diabetes melitus. Bahan-bahan tanaman ini sering kita jadikan sayuran atau memang dikenal sebagai tanaman obat. Apa saja itu?
1. Pitulo / Gambas
Tanaman yang satu ini kerap disajikan sebagai sayur. Di beberapa daerah, namanya dikenal dengan sebutan yang beragam, seperti oyong, ceme, gambas, pitulo dan lain lain sebagainya. Tanama ini memiliki nama latin, Luffa Cylindrica.
Bentuk buahnya tentu sudah sangat populer, buahnya bersiku-siku memanjang kulitnya keras, sedangkan dagingnya lunak dan halus berwarna hijau. Tak berbeda dengan komoditas lainya, oyong tumbuh subur di daerah pengunungan.
Kandungan Cucurbitasin cucurbitasin dalam biji pitulo sangat berperan dalam menurunkan gula darah. Beragam penelitian memang membuktikan senyawa yang terkandung pada anggota famili Cucurbitaceae ini sebagai antidiabetes
Bahkan, sayur yang enak ini ternyata tak hanya berkhasiat bagi diabetes, pitulo juga dapat menyembuhkan penyakit semisal, Radang usus, asma hingga meningkatkan air susu ibu (ASI).
Berikut langkah yang perlu dilakukan :
Bagi penderita radang usus, disarankan ambil pitulo yang sudah tua secukupnya. Potonglah pitulo hingga kering dan tumbuklah hingga halus. Setiap 20 gram bubuk pitulo diseduh air panas setengah gelas dan minumlah 1-2 kali sehari.
Bagi penderita asma, ambil buah pitulo yang masih muda beserta tangkainya dan buatlah jus. Minumlah jus pitulo ini 2 kali sehari secara teratur.
Sedangkan, untuk radang tenggorokan, bisa mengkonsumsi satu buah Pitulo muda dalam bentuk jus dan tambahkan ke dalamnya gula batu atau gula pasir. Minumlah 2-3 kali sehari secara teratur.
Pitulo juga berkhasiat menambah volume Air Susu Ibu. Caranya, buah pitulo dan bijinya dipanggang, lalu ditumbuk halus. Seduhlah setiap 6 gram bubuk pitulo dengan setengah gelas air panas, minumlah 1-2 kali sehari. Untuk anak-anak yang menderita cacingan bisa disembuhkan dengan mengkonsumsi biji pitulo hitam 30 gram sedangkan untuk dewasa 40-50 gram. Pitulo ditumbuk halus, seduhlah bubuk biji pitulo itu dengan air panas secukupnya, minumlah sehari sekali.
Penderita radang kelenjar telinga juga bisa memanfaatkan pitulo sebagai obat alternatif. Caranya, Ambil pitulo 500 gram dipotong kecil-kecil dan campurkan dengan daun sambiloto sebanyak 50 buah. rebuslah kedua bahan itu dengan air 2 liter, biarkan hingga air rebusan tersisa 500 cc, dan minumlah 2-3 kali sehari.
Selain itu, buah ini juga bermanfaat untuk melancarkan peredaran darah. Caranya: ambil pitulo 205 gram dan jamur kuping hitam 20 gram, masaklah sesuai selera dan masakan tersebut berkhasiat untuk melancarkan peredaran darah.
2. Kemangi
Kemangi sering dihidang sebagai lalapan pecel lele dan makanan lainnya. Aroma daunnya khas, kuat namun lembut dengan sentuhan aroma limau. Daun kemangi merupakan salah satu bumbu bagi pepes. Sebagai ulam, daun kemangi biasanya dimakan bersama-sama daun kubis, irisan ketimun, dan sambal untuk menemani ayam atau ikan goreng. Di Thailand ia dikenal sebagai manglak dan juga sering dijumpai dalam menu masakan setempat.
Penelitian telah menunjukkan bahwa kemangi memiliki efek positif pada glukosa setelah makan dan saat puasa. Ramuan ini dapat memfasilitasi proses sekresi insulin.
3. Sirih Merah
Berbeda dengan sirih biasa, daun sirih merah agak kemerahan dan gagangnya pun merah. Manfaat daun sirih merah untuk diabetes pada dasarnya berasal dari senyawa penting seperti tannin, alkaloid, saponin dan flavanoid. Aktivitas hipoglikemik pada senyawa-senyawa ini dapat membantu menurunkan kadar glukosa dalam darah.
Selain itu kandungan tannin dan saponin berperan sebagai anti mikroba untuk memerangi virus dan bakteri.
Tapi ada yang menanyakan, apakah ekstrak daun sirih aman untuk dikonsumsi untuk jangka panjang? Karena berasal dari alam tentu saja daun sirih aman dikonsumsi dan hampir tidak menimbulkan efek samping negatif.
Untuk mendapatkan ekstrak daun sirih caranya cukup mudah, yaitu:
Salah satu penyakit yang paling ditakuti manusia zaman sekarang adalah penyakit gula atau yang lebih dikenal dengan diabetes atau kencing manis.
Penyakit ini didiagnosa sebagai kelainan metabolik yang disebabkan oleh banyak faktor seperti kurangnya insulin atau ketidakmampuan tubuh untuk memanfaatkan insulin (Insulin resistance), dengan simtoma berupa hiperglikemia kronis dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, sebagai akibat dari: defisiensi sekresi hormon insulin, aktivitas insulin, atau keduanya. defisiensi transporter glukosa. atau keduanya.
Penyakit ini dianggap sebagai pembunuh diam-diam karena ia datang tanpa memberi sinyal dan aba-aba, sehingga orang baru menyadarinya ketika sudah mencapai stadium mematikan.
Berbagai obat berusaha ditemukan para ahli guna mencegah dan mengobati penyakit ini, baik berupa pengobatan kimia maupun terapi herbal dan sebagainya.
Nah, tahukah anda bahwa ternyata banyak tanaman di sekitar yang biasa kita konsumsi sehari-hari yang sangat ampuh mencegah penyakit diabetes melitus. Bahan-bahan tanaman ini sering kita jadikan sayuran atau memang dikenal sebagai tanaman obat. Apa saja itu?
1. Pitulo / Gambas
Tanaman yang satu ini kerap disajikan sebagai sayur. Di beberapa daerah, namanya dikenal dengan sebutan yang beragam, seperti oyong, ceme, gambas, pitulo dan lain lain sebagainya. Tanama ini memiliki nama latin, Luffa Cylindrica.
Bentuk buahnya tentu sudah sangat populer, buahnya bersiku-siku memanjang kulitnya keras, sedangkan dagingnya lunak dan halus berwarna hijau. Tak berbeda dengan komoditas lainya, oyong tumbuh subur di daerah pengunungan.
Kandungan Cucurbitasin cucurbitasin dalam biji pitulo sangat berperan dalam menurunkan gula darah. Beragam penelitian memang membuktikan senyawa yang terkandung pada anggota famili Cucurbitaceae ini sebagai antidiabetes
Bahkan, sayur yang enak ini ternyata tak hanya berkhasiat bagi diabetes, pitulo juga dapat menyembuhkan penyakit semisal, Radang usus, asma hingga meningkatkan air susu ibu (ASI).
Berikut langkah yang perlu dilakukan :
Bagi penderita radang usus, disarankan ambil pitulo yang sudah tua secukupnya. Potonglah pitulo hingga kering dan tumbuklah hingga halus. Setiap 20 gram bubuk pitulo diseduh air panas setengah gelas dan minumlah 1-2 kali sehari.
Bagi penderita asma, ambil buah pitulo yang masih muda beserta tangkainya dan buatlah jus. Minumlah jus pitulo ini 2 kali sehari secara teratur.
Sedangkan, untuk radang tenggorokan, bisa mengkonsumsi satu buah Pitulo muda dalam bentuk jus dan tambahkan ke dalamnya gula batu atau gula pasir. Minumlah 2-3 kali sehari secara teratur.
Pitulo juga berkhasiat menambah volume Air Susu Ibu. Caranya, buah pitulo dan bijinya dipanggang, lalu ditumbuk halus. Seduhlah setiap 6 gram bubuk pitulo dengan setengah gelas air panas, minumlah 1-2 kali sehari. Untuk anak-anak yang menderita cacingan bisa disembuhkan dengan mengkonsumsi biji pitulo hitam 30 gram sedangkan untuk dewasa 40-50 gram. Pitulo ditumbuk halus, seduhlah bubuk biji pitulo itu dengan air panas secukupnya, minumlah sehari sekali.
Penderita radang kelenjar telinga juga bisa memanfaatkan pitulo sebagai obat alternatif. Caranya, Ambil pitulo 500 gram dipotong kecil-kecil dan campurkan dengan daun sambiloto sebanyak 50 buah. rebuslah kedua bahan itu dengan air 2 liter, biarkan hingga air rebusan tersisa 500 cc, dan minumlah 2-3 kali sehari.
Selain itu, buah ini juga bermanfaat untuk melancarkan peredaran darah. Caranya: ambil pitulo 205 gram dan jamur kuping hitam 20 gram, masaklah sesuai selera dan masakan tersebut berkhasiat untuk melancarkan peredaran darah.
2. Kemangi
Kemangi sering dihidang sebagai lalapan pecel lele dan makanan lainnya. Aroma daunnya khas, kuat namun lembut dengan sentuhan aroma limau. Daun kemangi merupakan salah satu bumbu bagi pepes. Sebagai ulam, daun kemangi biasanya dimakan bersama-sama daun kubis, irisan ketimun, dan sambal untuk menemani ayam atau ikan goreng. Di Thailand ia dikenal sebagai manglak dan juga sering dijumpai dalam menu masakan setempat.
Penelitian telah menunjukkan bahwa kemangi memiliki efek positif pada glukosa setelah makan dan saat puasa. Ramuan ini dapat memfasilitasi proses sekresi insulin.
3. Sirih Merah
Berbeda dengan sirih biasa, daun sirih merah agak kemerahan dan gagangnya pun merah. Manfaat daun sirih merah untuk diabetes pada dasarnya berasal dari senyawa penting seperti tannin, alkaloid, saponin dan flavanoid. Aktivitas hipoglikemik pada senyawa-senyawa ini dapat membantu menurunkan kadar glukosa dalam darah.
Selain itu kandungan tannin dan saponin berperan sebagai anti mikroba untuk memerangi virus dan bakteri.
Tapi ada yang menanyakan, apakah ekstrak daun sirih aman untuk dikonsumsi untuk jangka panjang? Karena berasal dari alam tentu saja daun sirih aman dikonsumsi dan hampir tidak menimbulkan efek samping negatif.
Untuk mendapatkan ekstrak daun sirih caranya cukup mudah, yaitu:
- Cuci sampai bersih 200 gram daun sirih merah
- Kemudian masak dengan rebus 1 liter air dan
- Rebus sampai mendidih dan sisakan 100 ml saja.
- Saring dan minum air ini lalu rasakan manfaatnya.
loading...
0 komentar:
Post a Comment
Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih