Orang Rajin Bersedekah Itu Bahagia, begini penjelasan ilmiahnya...

Pernahkah kita merasakan, ketika kita mengeluarkan sedekah kepada orang yang membutuhkan, ketika kita bisa membantu meringankan beban orang lain, lalu muncul perasaan bahagian entara dari mana dalam lubuk hari kita?;

Showing posts with label Rantau. Show all posts
Showing posts with label Rantau. Show all posts

Friday, October 12, 2018

Mengenal 7 Jenis Maqam [Langgam] Irama Tilawah Al-Qur'an

Lagu atau langgam al-Quran adalah alunan intonasi atau membaca yang disuarakan dalam keindahan raga nada, variasi serta ipmrovisasi selaras dengan pesan-pesan yang diungkapkan oleh ayat-ayat yang dibaca.

Adapun 7 Macam Lagu dalam seni membaca al-quran yang disuarakan dalam bacaan kitab suci al-Quran harus tunduk dan sesuai serta mengikuti kaidah-kaidah tartil yang tertuang dalam disiplin ilmu tajwid serta makhrojul huruf yang benar.

Lagu-lagu al-Quran semakin berkembang dan terus berjalan selain sebagai cara ibadah dan juga da'wah dan syi'ar. Dengan lantunan keindahan bacaan Al-qur'an yang dilantunkan akan mampu menggetarkan kerasnya hati siapapun yang mendengarkannya.

A. SEKILAS PERANAN TAUSYIH

Tausyih dalam pembelajaran tilawah hanyalah sebatas acuan acoustics (pengetahuan penyuaraan) dari lagu-lagu  arabi, bukan batasan-batasan nada variasi maupun improvisasi yang mengikat.  Nada-nada yang ada dalam tausyih atau bait-bait syair  dalam  gerakan-gerakannya seperti gerakan holpen suara.

Yakni gerakan dalam frekuensi sekali atau dua kali, maupun triller suara yakni gerakan suara dalam frekuensi tiga atau empat kali gerakan tetap toleransi terhadap potensi gerakan suara pembaca.

Demikian pula  nada-nada tinggi, sedang dan rendah yang relative panjang dalam kalimat-kalimat pada bait-bait syair juga tetap toleransi pada saat diterapkan pada ayat-ayat al-Quran sesuai kebutuhan yang dituntut oleh pembaca terutama dalam konteks lirik-lirik lagu untuk suatu ayat. 

B. TAUSYIH 7 MAQAM TILAWAH

Setiap maqam, mulai dari awal maqam variasi-variasinya sampai nada jawabul jawab dikemas melalui bait-bait syair/tausyih yang ada pada tausyih yang dijadikan sebagai patokan dasar dan rambu-rambu yang memberikan  gambaran tentang apa, bagaimana dan betapa variasi maqom yang di lantunkan.

Adapun 7 Maqom Tilawah Seni Baca al-Quran

Lagu-lagu tersebut dikemas dalam sejumlah Tausyih untuk mempermudah dalam mempelajarinya, macam-macam lagu tersebut diatas yaitu: Bayyati, Shoba, Nahawand, Hijaz, Rost, Sika dan Jiharka. Sekilas dengan uraiannya berikut:

1. BAYYATI

Dalam tradisi melagukan al-Quran menempatkan maqom bayyati sebagai lagu pertama. Adapun Lagu maqom Bayyati memiliki 4 tingkatan nada yaitu :

    • Qoror (Dasar)
    • Nawa (Menengah)
    • Jawab (Tinggi)
    • Jawabul Jawab (Tertinggi)
  
    
Selain variasi diatas, terdapat variasi khusus pada Bayyati, yaitu Husaini dan Syuri.


2. SHOBA

Maqom ( lagu ) Shoba memiliki 4 tingkatan/variasi nada :

    • Awal Maqom Shoba
    • Asyiron (nawa)
    • Ajami (jawab)
    • Quflah Bustanjar




3. NAHAWAND

Tingkatan/variasi nada pada Maqom ( lagu ) Nahawand:

    • Awal Maqom Nahawand
    • Nawa
    • Jawab
    • Quflah Mahur






4. HIJAZ

Tingkatan/variasi nada pada Maqom ( lagu )  Hijaz:

    • Awal Maqom
    • Hijaz Kar
    • Hijaz Karkur
    • Alwan Hijaz




5. ROST

tingkatan/variasi nada pada Maqom ( lagu )  Rost:

    • Awal Maqom Rost
    • Nawa
    • Jawab
    • Kuflah Zinjiron
    • Syabir Alarrost
    • Alwan Rost




6. SIKA

 Tingkatan/variasi nada pada Maqom ( lagu )  Sika:

    • Awal Maqom
    • Iraqi (nawa)
    • Turki (jawab)
    • Variasi Raml




7. JIHARKA

 Tingkatan/variasi nada pada Maqom ( lagu )  Jiharka:

    • Awal Maqom
    • Nawa
    • Jawab




Download Full Tausyih doc
loading...

Thursday, September 13, 2018

[Sejarah] Budaya Makan Sirih dan Falsafahnya Di Alam Melayu Nusantara

Tradisi makan sirih merupakan warisan budaya masa silam, lebih dari 3000 tahun yang lampau atau dizaman Neolitik, hingga saat ini. Budaya makan sirih hidup di Asia Tenggara. Pendukung budaya ini terdiri dari berbagai golongan, meliputi masyarakat bawah, pembesar negara, serta kalangan istana. Tradisi makan sirih tidak diketahui secara pasti dari mana berasal.

Dari cerita-cerita sastra, dikatakan tradisi ini berasal dari India. Tetapi jika ditelusur berdasarkan bukti linguistik, kemungkinan besar tradisi makan sirih berasal dari Indonesia. Pelaut terkenal Marco Polo menulis dalam catatannya di abad ke-13, bahwa orang India suka mengunyah sekumpal tembakau. Sementara itu Penjelajah terdahulu seperti Ibni Batutah dan Vasco de Gama menyatakan bahwa masyarakat Timur memiliki kebiasaan memakan sirih.

Di masyarakat India, sirih pada mulanya bukan untuk dimakan, tetapi sebagai persembahan kepada para dewa sewaktu sembahyang di kuil-kuil. Beberapa helai daun sirih dihidangkan bersama dengan kelapa yang telah dibelah dua dan dua buah pesang emas.

Pada saat ini sirih sangat di kenal di kalangan masyarakat Melayu. Selain dimakan oleh rakyat kebanyakan, sirih juga dikenal sebagai simbol budaya dan menjadi yang tak terpisahkan dalam adat istiadat Melayu. Sirih dipakai dalam upacara menyambut tamu,upaca merisik dan meminang, upaca pernikahan tradisional, dan berbagai upacara adat yang lain.

Dalam upacara pernikahan, sirih di rangkai dalam bentuk sirih junjung yang cantik, dan bersama dengan sirih penyeri dipakai sebagai barang hantaran kepada pengantin perempuan. Di dalam upacara resmi kebesaran istana, sirih junjung dipakai sebagai sebagai hiasan yang menyemarakan suasana. Sirih junjung juga dibawa sebagai kepala suatu arak-arakan adat.

Tepak Sirih, Perangkat Berkapur Sirih
Tepak sirih digunakan sebagai perangkat yang tidak boleh dilupakan dalam acara-upacara resmi adat. Oleh karena tepak sirih merupakan simbol yang memiliki arti penting, maka pemakaiannya tidak bileh sembarangan. Didalam tepak sirih terdapat combol (cembul) yang digunakan untuk menyimpan ramuan sirih pinang. Combol ini disusun mengikuti aturan yang telah ditetapkan.

Bagian dalam tepak sirih yang lengkap dibagi menjadi dua bagian. Di bagian atas ditempatkan empat combol dengan susunan tertentu, yaitu pinang, kapur, gambir,dan tembakau. Dibagian bawah disusun cengkih, sirih, dan kacip. Pada tepak sirih yang berbentuk bulat, combol disusun melingkar sesuai dengan urutannya.

Masyarakat melayu menamakan tepak sirih yang berbentuk bujur sangkar sebagai puan, dan berbentuk empat persegi panjang disebut tepak. Ada kalanya, daun-daun sirih tidak dimasukan menjadi satu dalam tepak sirih, tetapi ditempatkan dalam suatu wadah yang di sebut bekas sirih. Pengaturan seperti ini memberikan tampilan yang lebih indah dan rancak.

Bagi masyarakat melayu, sirih disusun sedemikian rupa untuk menunjukan urutan-urutan keitika mengapur sirih, yang dahulu di dahulukan dan yang kemudian di kemudiankan. Daun-daun sirih yang disusun dalam tepak sirih harus dilipat bersisip antara satu dengan yang lainnya dan disatukan tangkainya, disusun sebanyak lima atau enam helai dalam satu baris.Satu tepak sirih selalu berisi empat atau lima susun sirih. Sirih harus disusun secara berlipat agar tidak terlihat ekornya.Ekor sirih yang terlihat dianggap kurang sopan dan tidak menghormati tamu. Tepak sirih yang sudah lengkap dihias dengan bunga dan diberi alas kain songket.Tepak sirih ini disebut Tepak sirih adat.

Kelengkapan Tepak Sirih
Komponen yang melengkapi tepak sirih terdiri atas combol, bekas sirih, kacip,gobek,celepa,ketur,dan bujam epok. Tetapi pada saat ini, bujam epok sudah jarang dipakai sebagai peralatan pelengkap tepak sirih. Sedangkan combol diisi dengan pinang,gambir,Tembakau,cengkeh,dan kapur.

Combol
Combol merupakan komponen tepak sirih yang berjumlah empat atau lima buah, untuk menyimpan pinang, kapur,gambir,tembakau dan bunga cengkeh. Combol berbentuk bulat dan tertutup,pada bagian bawah datar agar dapat diletakkan dengan baik. Biasanya combol untuk kapur berbentuk silinder atau agak berbeda dengan yang lain. Combol dibuat dari bahan logam seperti tembaga,perak,atau berlapis emas.

Agar lebih indah,pada bagian luar dan tutup combol dihias dengan ukiran berbagai corak seperti bunga petola,sirih emas,daun candik kacang,tampuk manggis,bunga melur,dan motif-motif lain sesuai dengan kreasi dan kemahiran tukang ukir. Pada saat ini, motif ukiran sudah berkembang mengikuti zaman dan cita rasa orang,sehingga banyak dijumpai combol dengan corak grafis serta objek tertentu dan corak-corak budaya yang lain.

Bekas Sirih
Adakalanya sirih tidak dimasukkan menjadi satu kedalam tepak sirih, tetapi dimasukkan tersendiri dalam bekas sirih. Bekas sirih biasanya dibuat dari logam atau perak,walaupun ada juga yang terbuat dari gading gajah. Agar bekas sirih tampak cantik. Adakalanya disalutkan emas dan diukir dengan berbagai corak ukiran melayu seperti awan larat,bunga kundur,bunga ketang duri,bunga petola,pucuk rebung,ukiran tebuk,dan corak –corak lain.

Untuk menambah keindaha, pada bagian badan dan disekeliling mulutnya dibuat berlekuk-lekuk. Bekas sirih berbentuk pipih,dengan bagian mulut (atas) agak lebar dan sedikit menguncup dibagian bawah.Ukuran bekas sirih pada umumnya sekitar 8 cm pada bagian mulut,6cm pada bagian bawah, dan tinggi 10cm.

Kacip
Kacip berupa alat yang berfungsi seperti pisau pemotong terdiri atas bilah tajam yang dapat bergerak bagian atas dan bagian tumpul yang kokoh pada bagian bawah. Kacip digunakan untuk memotong atau mengiris buah pinang, atau obat obat tradisional yang terdiri dari tumbuh-tumbuhan.Kacip dibuat dari logam kera, namun ada juga yang dibuat dari tembaga atau perak sehingga tidak hanya berfungsi sebagai pemotong melainkan juga sebagai peralatan yang indah.Karcip dibuat dalam ukuran antara 10cm hingga 22 cm, walaupun ada juga yang berukuran lebih dari itu. Pada dasarnya bentuk kacip serupa,yaitu terdiri atas dua bilah mata yang bertaut dan mempunyai hulu atau tangkai pada kedua bilahnya.

Ragam hias pada bagian hulu dan badan kacip amat unik,ada kalanya menyerupai kepala binatang seperti kuda, kerbau,gajah,monyet,burung, ayam manusia,atau dewa-dewa.Terdapat juga kacip yang diukir dengan motif plora pada tangkai dan badannya dengan menggunakan salutan perak atau emas. Kacip juga dikenal sebagai kacip jantan dan kacip betina walaupun ada juga yang tidak jelas jenisnya dengan bentuk segi atau kebulat-bulatan.

Masyarakat melayu menamakan alat pemotong ini kacip, sementara di Bali masyarakat menamakan caket. Di negeri Deccani (India) Kanada (Kartanaka) alat ini disebut ( adakottu) sedangkan marathi (maharastra) dinamakan adekitta, walaupun banyak juga yang lebih mengenalnya dengan nama serota. Masyarakat Bengali menamakan alat ini yanti, sedangkan orang gujarat menyebutnya sudi atau sudo. Srilangka, kacip disebut Gire atau Giraya. Didalam tepak sirih, kacip disusun bersebelahan dengan daun sirih yang tersusun rapi. Kacip merupakan perkakas penting selain gobek untuk melengkapi keserasian sebuah tepak sirih. Kacip juga dijadikan sebagai perkakas penting dalam berbagai upacara adat resam melayu. Dalam adat “ melenggang perut “ kacip digunakan sebagai persyaratanyang harus ada. Ketika bayi baru lahir , kacip diletakkan dibagian atas kepala atau bawah bantal pada saat bayi tidur. Ada kepercayaan, bahwa kacip akan menjauhkan bayi dari segala macam gangguan makhluk halus.

Gobek
Gobek terbuat dari logam dan dan terdiri atas dua komponen. Komponen pertama berbentuk silinder yang berlubang dibagian tengahnya. Pada bagian ujung, silinder ini ditutup dengan sumbat kayu dengan ukuran yang sama besarnya dengan lubang silinder.komponen ini disebut dengan ibu gobek. Komponen yang satu lagi dinamakan anak gobek, memiliki ukuran yang lebih kecil, terdiri atas besi padu yang dibagian ujungnya berbentuk seperti mata kapak serta mempunyai hulu dibagian pangkalnya.

Pada bagian ibu dan hulu anak gobek diukir dengan berbagai corak yang menarik, sesuai dengan budaya setempat. Alat ini berfungsi seperti antan dan lesung. Daun sirih yang telah dilengkapi dengan pinang, gambir,kapur, dan cengkeh dimasukkan kedalam gobek dan di tumbuk hingga lumat. Setelah lumat, tutup kayu di ujung silinder ddi dorong dengan anak gobek, sehingga bisa dikeluarkan dan siap dimakan. Gobek dipakai oleh para nenek yang sudah tidak mempunyai gigi dan tidak bisa lagi mengunyah sirih.

Ketur
Ketur adalah tempat berludah. Sirih yang dimakan dengan kapur, gambir,dan pinang akan menghasilkan ludah yang berwarna merah, pekat,dan kotor,sehingga orang yang makan sirih harus sering meludah.ketur berbentuk seperti labu sayung, dengan bagian mulut agak lebar berkeluk keluk atau bulat seperti pinggan makan, menggelembung dibagian tengah serta mempunyai kaki yang berbentuk setengah bola.

Tetapi ada kalanya, bekas kaleng yang terbuat dari seng atau timah dipakai sebagai ketur. Ketur yang khusus dibuat untuk tempat berludah biasanya dibuat dari tembaga.Tinggi ketur antara 20 cm hingga 25 cm, cukup berat karena terbuat dari bahan logam tembaga.Bobot yang berat ini diperlukan, agar keturtidak mudah terguling, yang akan membuat isinya tumpah dan mengotori lantai. Ketur hanya digunakan jika orang makan sirih didalam rumah, tidak pada waktu bepergian.Setiap hari harus dibersihkan,agar tidak menimbulkan bau yang tidak sedap.

Ramuan (Bahan) Berkapur Sirih
Sirih adalah tanaman yang tubuh dikawasan tropika Asia, Madagaskar, Timur Tengah, dan Hindia Barat.Sirih yang terdapat di semenanjung Malaysia terdiri atas empat jenis, yaitu sirih melayu,sirih Cina, sirih keling, dan sirih Udang. Dalam bahasa Indonesia, dikenal berbagai nama spesies sirih seperti sirih carang, Be,Bed, Siyeh, Sih, Camai, Kerekap, Serasa, Cabe, Jambi, Kengyek, dan Kerak.Dalam ilmu biologi, sirih dikenal dengan nama piper betle linn dalam keluarga piperaceae. Nama betle adalah dari bahasa portugis betle,l berasa dari kata vettila dalam bahasa malayalam dinegeri Malabar.

Dalam bahasa Hindi, sirih lebih dikenal dengan nama pan atau paan dan dalam bahasa sunskrit di sebut tambula. Bahasa Srilanka menyebut sirih dengan bulat, sedangkan Bahasa Thai disebut Plu.Sirih tumbuh menjalar dan memanjat pada batang pohon atau para-para. Bentukdaunnya bulat lonjong dengan ujung agak lancip. Daun sirih yang subur memililki ukuran lebar 8 cm- 12 cm, dan panjang 10 cm-15 cm. Sirih sesuai ditanam di cuaca tropis, ditanah yang gembur dan tidak terlalu lemba, serta cukup air.

Sirih Udang memiliki urat daun dan gagang berwarna merah. Sirih Cina mempunyai rasa yang lebih lembut dibanding sirih melayu. Namun sirih melayu adalah jenis yang digemari oleh kalangan yang makan sirih, juga banyak dipakai dalam adat resam. Sirih melayu berdaun lebar dan warnanya hijau pekat. Jenis sirih yang lain, sirih keling, berukuran kecil dan warnanya hijau gelap, rasanya lebih pedas dan daunnya agak keras.

Rasa pedas sirih disebabkan oleh sejenis minyak yang mengandung fenol dan bahan-bahan terpene. Zat-zat lain yang terkandung dalam daun sirih adalah kalsium nitrat,sedikit gula,dan tanin. Rasa enak daun sirih ditentukan oleh jenis daun sirih itu sendiri, umurnya, cahaya matahari,serta letak daun pada batang sirih. Daun sirih yang paling enak adalahyang terdapat pada bagian atas dahan dahan sisi, dan yang berukuran paling besar. Sirih hutan tidak boleh dimakan, juga rasanya tidak enak. Sirih hutan tumbuh di pohon yang terdapat dihutan hujan tropis.

Daun-daun sirih yang terdapat di bagian bawah dan berukuran kecil dipakai sebagai obat oleh dukun-dukun melayu. Sirih bertemu urat adalah jenis yang paling oleh bidan untuk perobatan tradisional. Pada sat ini, sirih masih menjadi bagian penting bagi masyarakat melayu, walaupun tidak banyak lagi memakannya.

Pinang
Pinang adalah tumbuhan tropis yang ditanam karena keindahannya, serta untuk mendapatkan buahnya. Tingginya bisa mencapai 10 meter, bentuknya runcing pada bagian pucuk. Garis tengah batangnya antara 15 cm hingga 20 cm. Buah pinang berwarna hijau pada waktu masih muda, dan apabila sudah masak akan berubah menjadi kuning serta merah. Nama ilmiah pinang adalah Areca Cathecu. Dalam bahasa Hindi buah ini disebut Supar, dan Pan supari untuk menyebut sirih pinang. Bahasa malayalam menamakannya adakka atasu adekka, sedang dalam bahasa srilanka dikenal sebagai puvak. Masyarakat Thai menamakannya mak, dan orang Cina menyebutnya Pin lang.pohon pinang dibiakkan dengan cara menanam bijinya yang sudah cukup masak. Biasanya biji yang akan ditanam disemai dulu,baru kemudian ditanam dalam pot atau tas plastik. Jika masih kecil, pohon pinang cocok ditanam dalam pot, tetapi jika sudah besar sebaiknya ditanam ditanah bebas.

Buah pinang bisa dipakai sebagai obat. Pucuk Areca catechu dan pucuk-pucuk Areca borneensis serta areca trianda bisa dimakan. Pucuk Areca hutchinsoniana digunakan untuk menghilangkan jamur. Untuk mengobati luka luka, dapat digunakan ampas pinang yang sudah direbus. Alkaloid dalam pinang termasuk arekolin, arekaidin, arekain,guvacin,arekolidin,dan kolin. Arekolin yang toksid bersipat sebagai obat bius nikotin bagi system syaraf. Zat ini menyebabkan penyakit ayan yang berakhir dengan kelumpuhan. Akibat lebuh fatal adalah kematian , yang terjadi jika pernafasan terhenti. Arekolin adalah pembasmi parasit dan cacing, serta bersifat seperti asetilkolin. Pinang mengandung lebih kurang 15% tanin merah dan 14% lemak. Buah pinang muda dikunyah dan airnya ditelan untuk mengobati darah dalam air kencing. Jus pinang muda digunakan untuk rabun.

Gambir
Gambir adalah tumbuhan yang terdapat di Asia Tenggara, termasuk dalam keluarga Rubiaceae. Daunnya berbentuk bujur telur atau lonjong, dan permukaannya licin. Bunga gambir berwarna kelabu. Gambir biasanya dimakan dengan sirih.gambir juga dimanfaatkan obat,antara lain untuk mencuci luka bakar dan kudis, mencegah penyakit diare dan disentri, serta sebagai pelembab dan menyembuhkan luka di kerongkongan .

Tembakau
Tembakau adalah tumbuhan herba semusim yang ditanam untuk diambil daunnya, digunakan untuk membuat rokok dan cerutu. Tumbuhan ini termasuk dalam keluarga Solanaceae.tembakau bisa tumbuh dalam iklim yang berbeda beda .pada masa awal pertumbuhan ,tembakau membutuhkan suhu yang panas dan lembab dengan banyak hujan. Akan tetapai menjelang dipetik, tembakau harus berada pada musim kering agar diperoleh daun daun yang baik. Daun daun tembakau yang bermutu tinggi hanya bisa dihasilkan dikawasan kawasan tertentu saja. Jenis tembakau yang sama jika ditanam ditempat lain bisa menghasilkan mutu daun yang lebih rendah. Tanah liat yang padat dan subur akan menghasilkan daun daun tembakau yang berukuran lebar. Daun tembakau seperti ini cocok untuk dibuat cerutu dan tembakau pipa. Pada tanah yang berpori serta berhumus akan dihasilkan daun daun tembakau yang kecil serta lembut, yang cocok untuk tembakau rokok. Pohon tembakau yang subur bisa mencapai ketinggian 2 meter, dengan lebar daun 30 cm- 40 cm serta panjang 40 cm-50 cm .

Daun tembakau yang baik untuk rokok adalah yang bewarna kuning muda atau kuning keemasan, mempunyai bau wangi, rasanya yang sedap, serta mengeluarkan asap yang mengandung asam. Daun seperti ini banyak mengandung karbohidrat dan sedikit amida, nitrogen, banyak fosfat dan kalsium. Sedangkan daun tembakau yang baik untuk cerutu adalahyang berwarna kuning tua, mengeluarkan asap yang mengandung alkali, dan mempunyai urat urat yang halus .

Cengkeh
Cengkeh atau Cengkih adalah sejenis rempah yang banyak berasal dari Maluku, Indonesia. Cengkih juga banyak terdapat di Zanzibar, Madagaskar. Pohon cengkih dapat tumbuh setinggi 8-12 meter. Daunnya runcing dan bergagang pendek.bunga cengkih muncul pada setiap ujung ranting. Kuncup bunga cengkih dipetik sebelum sempat mengembang menjadi bunga. Nama ilmiah cengkih adalah Eugenia aromatika. Pohon cengkih membutuhkan iklim panas serta lembab dengan curah hujan sebanyak 150-250 mm pertahun, dan suhu 15- 38 C . tanah yang paling cocok untukcengkih adadalh tanah gembur yang mengandung humus dan tanah laterit. Cara membiakkannya adalah dengan menanam biji benih.benih cengkih ditanam hingga umur 1,5-2 tahun diladang dengan jarak 5 meter. Cengkih bisa dipanen untuk pertama kali jika sudah berumur tujuh atau delapan tahun. Pohon cengkih akan terus berbunga hingga umur 60 tahun, adakalanya bahkan sampai 130 tahun.

Bunga cengkih mengeluarkan aroma yang khas, digunakan sebagai rempah dalam beberapa masakan, juga dimakan bersama daun sirih untuk menambah rasa manis dan enak. Minyak cengkih digunakan dalam pembuatan obat dan minyak wangi. Dibeberapa negara, cengkih dicampur dengan tembakau dalam rokok.

Kapur
Kapur berwarna putih, liat seperti krim yang dihasilkan dari cangkang siput laut yang telah dibakar. Serbuk cangkang tersebut dicampur air agar mudah dioleskan diatas daun sirih. Selain kapur jenis ini, terdapat kapur yang tidak bisa dimakan, yaitu kapur yang digunakan dalam bangunan rumah. Kapur juga bisa diperoleh dengan membakar batu kapur ( Kalsium karbonat/ CaCO3). Apabila dibakar dengan suhu tertentu kapur akan mengeluarkan gas disebut karbondioksida (CO2) dan menjadi kalsium dioksida (CaO). Kalsium oksida ini jika dicampur dengan sedikit air akan mengembang serta menjadi serbuk kapur yang dikenal sebagai kalsiumhidroksida (Ca(OH)2).

Makna/Falsafah Bahan kapur sirih

Sirih
Sirih melambangkan sifat rendah hati, memberi,serta senantiasa memuliakan orang. Makna ini ditafsirkan dari cara tumbuh sirih yang memanjat pada para-para,batang pohon sakat, atau batang pohon api-api yang digemarinya, tanpa merusakkan batang atau apapun tempat ia hidup. Dau sirih yang lebat dan rimbun memberi keteduhan sekitarnya.

Kapur
Kapur melambang hati yang putih bersih serta tulus, tetapi jika keadaan memaksa, ia akan berubah menjadi lebih agresif dan marah. Kapur diperoleh dari hasil pemrosesan cangkang kerang atau pembakaran batu kapur. Secara fisik, warnanya putih bersih, tetapi reaksi kimianya bisa menghancurkan.

Gambir
Gambir memiliki rasa sedikit pahit,melambangkan kecekalan/ keteguhan hati. Makna diperoleh dari warna daun gambir kekuning kuningan serta memerlukan suatu pemrosesan tertentu untuk memperoleh sarinya, sebelum bisa dimakan bersama sirih. Dimaknai bahwa sebelum mencapai sesuatu, kita harus sabar melakukan proses untuk mencapainya.

Pinang
Pinang melambangkan keturunan orang yang baik budi pekerti, jujur,serta memiliki derajat tinggi. Bersedia melakukan suatu pekerjaan dengan hati terbuka dan bersungguh sungguh. Makna ini ditarik dari sifat pohon pinang yang tinggi lurus keatas serta mempunyai buah yang lebat dalam setandan.

Tembakau
Tembakau melambangkan hati yang tabah dan bersedia berkorban dalam segala hal. Ini karena daun tembakau memiliki rasa yang pahit dan memabukkan bila diiris halus sebagai tembakau,dan tahan lama disimpan.
loading...

Monday, July 30, 2018

Mengenal Kitab Al-Majmu' Syarh al-Muhadzdzab Karya Imam An-Nawawi

Kitab Al-Majmu’ (المجموع) merupakan penjelasan (syarah) terhadap kitab Al-Muhadzdzab karya Imam Asy-Syirazi. Kitab ini menjadi salah satu kitab pegangan dalam fiqih, khususnya Fiqih mazhab Syafi'i.

Sebenarnya ada dua syarah Al-Muhadzdzab yang terkenal dan tercetak:

PertamaAl-Bayan (البيان) karya Yahya Al-‘Imroni ( 558 H),
Kedua, adalah Al-Majmu’ karya Imam An-Nawawi ini.

Di antara dua kitab ini, Al-Majmu’ lebih populer dan lebih mendapatkan perhatian karena kedudukan besar imam An-Nawawi sebagai muharrir dalam madzhab Asy-Syafi’i.

Sebagai referensi untuk mengetahui pendapat mu’tamad madzhab Asy-Syafi’i, posisi Al-Majmu’ berada di urutan kedua setelah kitab At-Tahqiq. Jadi, bisa disimpulkan Al-Majmu’ adalah di antara referensi terbesar dan terpenting yang berada di deretan kitab posisi puncak dalam madzhab Asy-Syafi’i.

Bukan hanya penting dalam madzhab Asy-Syafi’i, tetapi juga rujukan penting untuk fikih Islam secara umum. Hal itu dikarenakan Al-Majmu’ menyajikan uraian perbandingan madzhab sebagaimana gaya penulisan Al-Umm karya Asy-Syafi’i, Al-Muhalla karya Ibnu Hazm, Al-Mughni karya Ibnu Qudamah, Al-Mabsuth karya As-Sarakhsi, Bidayatu Al-Mujtahid karya Ibnu Rusyd, Al-Fiqhu Al-Islami Wa Adillatuhu karya Wahbah Az-Zuhaili dan lain-lain. Jadi, Al-Majmu’ adalah rujukan penting jika berbicara ensiklopedi fikih klasik maupun modern.

Al-Majmu’ adalah di antara karya terbesar An-Nawawi. Demikian luasnya ilmu An-Nawawi dalam kitab ini bisa kita ukur ketika kita mengetahui bahwa kitab Al-Muhadzdzab yang tebalnya sekitar 140 lembar itu disyarah oleh An-Nawawi dalam Al-Majmu’ menjadi 9 jilid (edisi cetakan menajdi 23 jilid). Itupun belum tuntas, karena An-Nawawi hanya mensyarah sampai pada bab riba.

Keistimewaan Al-Majmu’ adalah membahas pendapat madzhab-madzhab lain secara komperhensif, lengkap dengan dalilnya kemudian mentarjih pendapat terkuat juga lengkap disertai dalil yang mendukungnya.

Demikian bermutu isi Al-Majmu’ sampai-sampai Al-Isnawi dan Ibnu Al-Mulaqqin berkata,

ليته أكمله، وانخرمت باقي كتبه

Artinya;

Andai saja beliau menyelesaikannya, dan (tidak masalah) lenyap semua kitab-kitab beliau yang lain..”

Adz-Dzahabi juga berkomentar, “sangat bagus dan berkualitas!”

Ibnu Katsir memuji, “Seandainya (Al-Majmu’) selesai (ditulis) semua maka tidak ada kitab yang dikarang yang bisa menandinginya!”

Hal lain yang menunjukkan tingginya kualitas Al-Majmu’ adalah berita bahwa Taqiyyuddin As-Subky, ulama Asy-Syafi’iyyah abad 8 H (yang selalu didorong untuk melanjutkan syarah An-Nawawi dan menyempurnakan Al-Majmu) selalu maju mundur karena merasa tidak pantas. Beliau baru berani maju menulis syarah setelah beristikhoroh.

Adapun sistematikanya, kata As-Suyuthi, Al-Majmu’ ditulis dengan gaya seperti Al-Mughni karya Ibnu Qudamah. Secara ringkas, sistematika penulisan An-Nawawi pada saat menulis Al-Majmu’ adalah sebagai berikut.

Pertama-tama beliau membahas aspek bahasa. Kepakaran An-Nawawi dalam bahasa tampak di sini. Bagaimana tidak? An-Nawawi adalah murid “raja” nahwu yang tersohor itu, yakni Ibnu Malik yang mengarang alfiyyah Ibnu Malik dalam bidang nahwu. Kita tahu, manzhumah ini dihapalkan ribuan santri di seluruh dunia. Yang dibahas An-Nawawi adalah lafaz-lafaz ghorib dalam Al-Qur’an, hadis, atsar, maupun matan Al-Muhadzdzab tulisan Asy-Syirozi. Jika yang dianggap ghorib makna bahasa maka dibahas dulu makna bahasa termasuk analisis sharafnya berdasarkan ilmu matnul lughoh, setelah itu baru pembahasan makna istilah fuqoha’.

Setelah itu An-Nawawi menyebut hadis-hadis atau riwayat-riwayat yang berhubungan dengan topik. Penyebutan hadis dan riwayat itu tidak semata-mata penukilan tetapi juga disertai penjelasan takhrij dan kualitasnya. An-Nawawi termasuk ahli hadis, maka beliau cukup piawai menerangkan aspek ini. Kitab Al-Majmu’ bebas hadis maudhu’ dan jika ada hadis atau riwayat yang dhoif maka An-Nawawi menjelaskaannya.

Setelah itu An-Nawawi membahas kasus-kasus fikih rincian, kemudian menyebut mana yang rojih dari madzhab Asy-Syafi’i dari sekian aqwal, wujuh dan thuruq yang ada. Di bagian inijuga beliau menyebut ikhtilaf ulama yang lain. Dalam hal sikap, umumnya An-Nawawi membela madzhab Asy-Syafi’i. Bagian ini adalah bagian terpanjang dan terluas karena memang untuk maksud ini kitab ini ditulis. An-Nawawi menambah furu’, tatimmat dan zawa-id yang tidak disebutkan oleh Asy-Syirozi.

Kemudian An-Nawawi menjelaskan biografi singkat para shahabat dan ulama yang disebutkan oleh Asy-Syirozi.

Jadi, Al-Majmu’ bukan hanya menjadi sumber referensi ilmu fikih tapi juga sumber pembahasan definisi bahasa, definisi istilah, dhobth lafaz, takhrij hadis, ilmu ikhtilaf, ilmu ijma’, dan biografi tokoh.

Sayangnya kitab Al-Majmu’ tidak tuntas. Usia An-Nawawi memang relatif pendek. Sekitar usia 45 tahun beliau wafat dalam keadaan belum menikah. An-Nawawi sendiri saat proses penulisan kitab ini sudah merasa tidak akan sanggup menyelesaikan Al-Majmu’. Beliau hanya mensyarah sampai bab riba. Oleh karena itu, beliau memberi wasiat kepada muridnya; Ibnu Al-‘Atthor untuk menyempurnakan kitab tersebut, tapi Ibnu Al-‘Atthor tidak berhasil.

Setelah itu, kira-kira satu abad kemudian bangkitlah Taqiyyuddin As-Subki (wafat 756 H) melanjutkan syarah An-Nawawi. Tapi pekerjaan beliau juga tidak tuntas. Beliau hanya sampai pada bab “Ar-Rodd Bi Al-‘Aib”. Tapi ada sedikit kesimpangsiuran terkait sampai mana syarah An-Nawawi dan syarah Taqiyyuddin As-Subki.

Kata As-Sakhowi, tidak ada satupun ulama yang berniat untuk menyempurnakan Al-Majmu’ kemudian berhasil. Isma’il Al-Husbani, Taqiyyuddin As-Subki, Ibnu An-Naqib, Al-Bulqini (dengan karyanya “Al-Yanbu’ Fi Takmilati Al-Majmu’ “), Al-‘Iroqi, dan Abu Zur’ah Ar-Rozi semuanya tidak berhasil menuntaskannya. Ini dipandang sebagai di antara karomah An-Nawawi.

Di zaman sekarang yang berhasil menyempurnakannya adalah Najib Al-Muthi’i (konon nama aslinya Mahmud Ibrahim Ath-Thowabi. Beliau terpaksa mengubah nama karena di zamannya dikejar-kejar pemerintahan Gamal Abdel Nasser).

Pekerjaan Al-Muthi’i cukup terhambat karena di masa hidupnya beliau ditahan oleh rezim Gamal Abdel Nasser. Setelah keluar dari penjara beliau sempurnakan dengan agak terburu. Hal ini barangkali yang menyebabkan karyanya kurang maksimal. Ada yang bahkan agak sinis mengatakan bahwa Al-Muthi’i yang bermadzhab hanafi dalam mensyarah disinyalir hanya “copas” dari Al-Mughni karya Ibnu Qudamah atau dari Al-Bayan karya Al-‘Imroni.

Selain Al-Muthi’i ada juga informasi bahwa Isa Manun juga berusaha mensyarah melanjutkan pekerjaan As-Subki untuk melengkapi Al-Majmu’.

Ada juga upaya melengkapi syarah An-Nawawi dan As-Subki yang diklaim dilakukan 8 doktor (versi lain menyebut 10 doktor, bahkan 20) dan diterbitkan penerbit Dar Al-Kutub Al-‘Ilmiyyah, tapi dinilai sangat buruk. Masih lebih baik karya Al-Muthi’i.

Bagaimanapun juga, upaya menyempurnakan karya An-Nawawi, baik yang dilakukan oleh As-Subki dan Al-Muthi’i (apalagi oleh mereka yang masih diragukan kualitas keilmuannya) tidak akan mencapai level An-Nawawi dalam menyebutkan wujuh, riwayat, aqwal dan tarjihat. Siapapun yang membaca Al-Majmu tulisan An-Nawawi dan membandingkan dengan syarah takmilah karya As-Subki dan Al-Muthi’i pasti merasakan betul perbedaannya.

Penerbit Maktabah Al-Irsyad di Jedah, Saudi Arabia telah mencetak kitab Al-Majmu’ menjadi 23 jilid dengan tahqiq dan syarah penyempurna Najib Al-Muthi’i. Cetakan Dar Al-Fikr membagi Al-Majmu’ menjadi 3 bagian: Syarah An-Nawawi, syarah Taqiyyuddin As-Subki, dan syarah Najib Al-Muthi’i.

رحم الله النووي رحمة واسعة
اللهم اجعلنا من محبي العلماء الصالحين

dikutip dari : 
http://irtaqi.net/2017/11/08/mengenal-kitab-al-majmu-karya-nawawi/
loading...

Tuesday, July 24, 2018

Misteri Coco de Mer, Buah "Kelapa Laut" Dengan Biji Terbesar dan Terberat di Dunia...

biji buah Coco de Mer
sumber: Seychelles Tourism Board
Bicara tentang buah dan biji-bijian, tahukah anda ada biji yang beratnya melebihi 40 kilogram? Ya, Coco de Mer (latin: Lodoicea maldivica) adalah raksasanya dunia tanaman. Nama Coco de Mer sendiri berasal dari bahasa Perancis, yang berarti “kelapa laut”.

Bagaimana tidak, tumbuhan jenis palem ini memiliki daun terpanjang dan benih terbesar serta terberat dari tanaman manapun di dunia. Batangnya tinggi ramping dan dapat mencapai 34 meter tingginya. Perhatikan bahwa nama latinnya adalah Cocos, karena pohon ini memang masih berkerabat dengan pohon kelapa yang kita kenal yang memiliki nama latin Cocos nucifera.

Daun Coco de Mer berbentuk kipas, dengan panjang 7-10 m dan lebar 4,5 m serta tangkai daun sepanjang 4 m. Tanaman ini dioecious, tanaman jantan terpisah dari tanaman betina. Bunga jantan panjang terkulai hingga 1 m panjangnya.

Bagian yang paling terkenal dari pohon palem ini adalah buahnya yang berukuran sangat besar; Buah yang matang diameternya sekitar 40-50 cm dengan berat sekitar 15-30 kg, dan berisi benih terbesar di kerajaan tumbuhan. Buah membutuhkan 6-7 tahun untuk matang dan dua tahun lagi untuk berkecambah.

Pohon Coco de Mer
Legenda dari Coco de Mer adalah legenda tentang benih dan pohon Coco de Mer atau kelapa bokong, sebuah spesies langka pohon palem yang endemik pulau Praslin dan Curieuse di kepulauan Seychelles, Samudera Hindia.

bunga jantan Coco de mer
Sebelum kepulauan Seychelles ditemukan dan dihuni, benih dari spesies ini diduga terbawa oleh arus laut ke pantai yang jauh, seperti ke Maladewa, di mana pohon kelapa bokong tidak dikenal. Apalagi benih yang telah hanyut ini tidak akan berkecambah. Ukuran dan bentuknya yang luar biasa dan ditambah dengan situasi penemuannya (dimana pohonnya belum diketahui), membuatnya memunculkan beberapa legenda.

Benih dari pohon Coco de Mer sangat besar (benih terbesar di kerajaan tumbuhan) dan berbentuk aneh, menyerupai bentuk dan ukuran bokong wanita tanpa tubuh di satu sisi, dan perut serta paha di sisi lain. Tidak mengherankan, benih ini dipandang oleh orang-orang di bagian lain di dunia sebagai objek langka dan menarik dengan sifat mitologis dan bahkan magis. Sifat dan asal benih yang luarbiasa ini, saat itu masih misterius dan perkembangbiakan pohonnya tidak dipahami. Sejumlah legenda muncul baik tentang buah, dan juga mengenai pohon-pohon yang menghasilkan mereka.

Pohon Coco de Mer memiliki pohon jantan dan pohon betina yang terpisah, tidak seperti kelapa. Dan, tidak seperti kelapa, buah coco de mer tidak beradaptasi untuk menyebar secara alami dengan mengambang di atas air laut.

Ketika buah coco de mer jatuh ke laut, ia tidak bisa mengapung karena berat dan kepadatannya yang besar; melainkan langsung tenggelam ke dasar. Namun, setelah buah berada di dasar laut untuk jangka waktu yang cukup lama, kulitnya mengelupas, bagian internalnya yang mulai membusuk menciptakan gas-gas yang membuat benih kembali ke permukaan. Pada saat itu benih bisa mengapung, tetapi tidak lagi subur, sehingga ketika arus laut menghanyutkan benih ke pantai yang jauh, misalnya di Maladewa, maka tidak akan menumbuhkan pohon disana.

Legenda Sebelum Penemuan Seychelles
Pelaut Melayu telah melihat coco de mer “jatuh ke atas” dari dasar laut, sehingga mereka mengira bahwa pohon kelapa bokong ini tumbuh di bawah air, di sebuah hutan di bagian bawah Samudera Hindia.

pepohonan coco de mer yang masih kecil
Menurut Antonio Pigafetta dan Georg Eberhard Rumphius, orang Melayu percaya bahwa pohon itu juga rumah bagi burung besar atau mahluk seperti burung, Garuda (atau Rukh bagi orang-orang Arab). Dukun Afrika percaya bahwa Garuda mampu berburu gajah dan harimau. Para dukun Afrika juga percaya bahwa kadang-kadang pohon coco de mer naik ke atas permukaan laut, dan ketika hal ini terjadi, gelombang yang dibuat oleh pohon itu tidak memungkinkan kapal-kapal yang berada di sekitarnya pergi menjauh dan pelaut yang tak berdaya menjadi makanan Garuda.

Buah yang ditemukan di laut dan di pantai tidak lagi memiliki kulit, dan mirip dengan bagian bawah tubuh wanita, termasuk bokong. Asosiasi ini tercermin dalam salah satu nama botani kuno tanaman, Lodoicea callipyge, di mana callipyge adalah dari kata Yunani yang berarti “pantat indah”. Buah yang mengambang ini kemudian dikumpulkan dan dijual di Eropa dan Timur Tengah.


Benih Coco de Mer
Di Maladewa, setiap buah coco de mer yang ditemukan di laut atau di pantai harus diberikan kepada raja, dan yang menyimpannya untuk diri sendiri atau menjualnya bisa dijatuhi hukuman mati.

Namun, Rudolf II, Kaisar Romawi Suci mampu membeli salah satu buah ini seharga 4.000 florin emas. Laksamana Wolfert Hermanssen dari Belanda juga menerima buah coco de mer sebagai hadiah atas jasanya, dari Sultan Banten pada tahun 1602, untuk memerangi Portugis dan melindungi ibukota Banten. Namun, bagian atas buah yang diberikan ke laksamana ini hilang; rupanya Sultan telah memerintahkan bagian atas buah dipotong, untuk kesopanan.

João de Barros percaya bahwa coco de mer memiliki kekuatan penyembuhan yang luar biasa, bahkan lebih unggul dari “batu bezoar “. Dalam salah satu bukunya, Dr Berthold Carl Seemann menyebutkan bahwa banyak orang percaya buah menjadi penangkal semua racun.

Legenda Setelah Penemuan Seychelles
Legenda baru tentang coco de mer muncul setelah 1743, ketika pohon coco de mer yang sebenarnya ditemukan. Buah dari Coco de Mer hanya pada pohon betina. Pohon jantan memiliki catkins seperti phallic. Karena bentuk erotis yang tidak biasa ini, beberapa orang percaya bahwa pohon-pohon itu bercinta penuh gairah pada malam badai.

Menurut legenda, pohon jantan mencabut dirinya sendiri, dan mendekati pohon perempuan. Dan legenda juga mengatakan bahwa siapa pun yang melihat pohon Coco de Mer kawin, akan mati atau buta. Kenyataan bahwa bahkan hingga saat ini penyerbukan dari coco de mer tidak sepenuhnya dipahami, adalah salah satu faktor di balik legenda ini.

Dalam era Victoria, General Charles George Gordon, yang mengunjungi Seychelles pada tahun 1881, percaya bahwa Vallée de Mai di Pulau Praslin adalah Taman Eden yang dijelaskan dalam Alkitab, dan bahwa coco de mer itulah buah terlarangnya.

setelah dibelah, ternyata isinya seperti ini.

loading...