Buku-buku pelajaran di perguruan tinggi pada umumnya masih tertulis dalam bahasa asing. Pada akhir-akhir ini terutama buku-buku dalam bahasa Inggris semakin banyak dipakai.
Dalam mempelajari buku-buku itu, para mahasiswa tidak saja harus memahami isinya, melainkan mereka juga harus berhadapan dengan bahasanya. Ini membuat belajar di perguruan tinggi semakin tidak mudah.
Tetapi tidak ada usaha betapa pun sukarnya yang tidak dapat diselesaikannya kalau seseorang mau bertekun mengerjakannya. Demikian pula buku-buku dalam bahasa asing pasti akan dapat dipahami oleh setiap mahasiswa Indonesia kalau ia mau mempelajarinya dengan penuh keberanian dan semangat yang menyala-nyala.
Janganlah hendaknya seorang mahasiswa belum memulai membaca buku-buku itu sudah merasa gentar atau berpendapat bahwa buku-buku itu tidak akan dimengertinya. Walaupun merasa gentar atau putus asa, tetap buku-buku itu mau tidak mau harus dipelajari.
Oleh karena itu hadapilah tugas tersebut dengan penuh kegembiraan dan kepercayaan terhadap diri sendiri. Ini akan membuat pekerjaan membaca buku-buku bahasa asing itu tidak dirasakan terlampau berat dan sukar.
Sebagai syarat untuk mulai membaca sesuatu buku dalam bahasa asing, dengan sendirinya seseorang mahasiswa harus menyediakan sebuah kamus bahasa asing yang bersangkutan. Belilah kamus yang betul-betul baik dan lengkap walaupun harganya agak mahal, karena kamus ini akan merupakan suatu pembantu yang sangat berharga.
Kemudian sebagai langkah pertama untuk mulai membaca buku berbahasa asing itu hendaknya seseorang mahasiswa mempelajari daftar isinya dengan teliti. Bacalah daftar itu dengan penuh perhatian. Tiap-tiap kata yang tidak dimengerti segeralah cari artinya dalam kamus. Dengan demikian ia mempunyai gambaran yang jelas mengenai apa yang diuraikan dalam buku itu. Arti kata-kata yang sukar itu sebaiknya ditulis di atas perkataan asing yang bersangkutan atau tepi pagina.
Jangan sekali-kali berpendapat bahwa kata-kata itu kini telah diketahui artinya dan tidak perlu dicatat. Nanti akan tenyata bahwa arti kata-kata itu sering dilupakan lagi, sehingga harus dicari lagi untuk kedua kalinya dalam kamus.
Setelah memahami daftar isinya, bab yang akan mulai dibaca harus pula diselidiki. Setiap kepada paragraf atau kalimat kepala lainnya hendaknya dibaca. Kalau ada kata-kata yang tidak dimengerti artinya, segeralah dicari pula artinya dalam kamus dan dicatat. Dengan jalan ini maka seseorang mahasiswa mendapat pula gambaran yang lebih jelas mengenai isi bab dalam garis besarnya.
Kalau suatu buku pelajaran pada bagian belakang mempunyai daftar kata-kata (glossary), yaitu kata-kata teknis dengan penjelasan dari si pengarang, hendaknya daftar ini dipelajari pula terlebih dahulu dengan cara seperti tersebut di atas.
Setelah ketiga hal itu dilaksanakan, mulailah membaca bab itu. Pembacaan itu hendaknya dilakukan dengan agak cepat. Setiap mahasiswa harus berusaha menangkap buah pikiran yang terkandung dalam tiap-tiap kalimat. Jangan terlampau menghiraukan kata-kata yang tidak dimengerti selama isi dari sesuatu kalimat telah dimengerti. Jadi dalam hal ini hendaknya seseorang mahasiswa tidak berusaha untuk mengerti arti tiap-tiap perkataan, melainkan harus mengerti maksud atau buah pikiran yang terkandung dalam sesuatu kalimat tidak dapat ditangkap karena ada satu atau beberapa perkataan yang tidak diketahui artinya, hendaknya seseorang mahasiswa mempergunakan lagi kamusnya.
Setelah suatu kalimat dapat ditangkap maksudnya, segeralah membaca kalimat berikutnya dengan agak cepat. Setelah kalimat berikutnya dimengerti isinya, majulah terus ke kalimat berikutnya. Janganlah dahulu mencoba menghubungkan arti kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya.
Kalau arti sesuatu kalimat tidak begitu dimengerti walaupun arti tiap-tiap perkataannya telah dimengerti, mungkin hal ini karena kalimat itu ada hubungannya dengan kalimat yang mendahuluinya atau kalimat berikutnya. Hendaknya setiap mahasiswa jangan terlampau banyak membuang waktu untuk menghubungkan kalimat itu dengan kalimat-kalimat lainnya.
Ingatlah saja pada kepala bab dan kepala paragraf dari bagian yang sedang dibacanya, sehingga dapat mengira-ngira pokok-pokok pikiran yang sedang dibentangkan, ia pasti dapat menangkap maksud setiap kalimat dengan tak ada kesukaran.
Demikianlah dengan terus membaca satu kalimat demi kalimat tanpa merisaukan arti setiap perkataan dalam kalimat itu, bab yang dibaca itu akan dapat diselesaikan dalam waktu yang singkat.
Setelah pembacaan yang pertama itu selesai, mulailah membaca bab yang bersangkutan untuk kedua kalinya. Kini pembacaan itu hendaknya dilakukan secara lebih perlahan daripada pembacaan yang pertama. Dalam pembacaan yang kedua ini, arti kalimat yang satu dihubungkan dengan yang lainnya, sehingga pokok pikiran yang diuraikan pada bagian yang bersangkutan menjadi jelas.
Demikian pula isi paragraf yang satu dihubungkan dengan paragraf lainnya. Pada pembacaan itu dengan sendirinya seseorang mahasiswa dapat melakukan hal-hal lainnya seperti menggaris, membuat catatan tepi, menyusun indeks pribadi atau membuat tanda-tanda lainnya. Setelah pembacaan yang kedua kalinya ini selesai, maka seseorang mahasiswa boleh meneruskan membaca bab-bab lainnya dengan cara yang sama seperti tersebut di atas.
Setelah sebuah bab diselesaikan, kalau seseorang mahasiswa masih mempunyai waktu ia sebaiknya membaca kembali seluruh buku itu dari permulaan sampai akhir tanpa terputus-putus pada setiap bab. Dengan ini ia pasti akan lebih memahami isi buku itu.
Dengan jalan membagi usaha membaca buku dalam dua babak itu, sesuatu buku dalam bahasa asing akan dapat dipelajari dengan lebih mudah dan dalam waktu yang lebih singkat. Kalau seseorang mahasiswa sekaligus berusaha mengerti isi setiap kalimat dan menghubungkan dengan kalimat-kalimat lainnya untuk mengerti pokok-pokok yang diuraikan dalam sesuatu bagian, maka usaha itu akan terasa sangat berat.
Usaha menghubungkan-hubungkan buah pikiran dalam satu kalimat dengan kalimat yang lainnya itu akan terganggu atau terputus-putus kalau ia membuka kamus untuk mencari arti sesuatu perkataan yang sukar. Gangguan itu akan mempersukar usahanya menghubung-hubungkan tersebut, sehingga dengan demikian ia akan mempergunakan waktu lama untuk mengerti bagian yang bersangkutan.
Setelah berlatih membaca dua-tiga buku dalam bahasa asing, setiap mahasiswa pasti akan dapat membaca buku-buku berikutnya di dalam bahasa tersebut dengan lebih lancar.
Demikianlah pokok-pokok terpenting tentang cara membaca buku yang perlu dipahami oleh setiap mahasiswa.
* Dikutip dari buku “Cara Belajar Yang Efisien”, halaman 102-105, terbitan Gajah Mada University Press. Karya The Liang Gie. (Buku bagus nih, ayo beli....)
Dalam mempelajari buku-buku itu, para mahasiswa tidak saja harus memahami isinya, melainkan mereka juga harus berhadapan dengan bahasanya. Ini membuat belajar di perguruan tinggi semakin tidak mudah.
Tetapi tidak ada usaha betapa pun sukarnya yang tidak dapat diselesaikannya kalau seseorang mau bertekun mengerjakannya. Demikian pula buku-buku dalam bahasa asing pasti akan dapat dipahami oleh setiap mahasiswa Indonesia kalau ia mau mempelajarinya dengan penuh keberanian dan semangat yang menyala-nyala.
Janganlah hendaknya seorang mahasiswa belum memulai membaca buku-buku itu sudah merasa gentar atau berpendapat bahwa buku-buku itu tidak akan dimengertinya. Walaupun merasa gentar atau putus asa, tetap buku-buku itu mau tidak mau harus dipelajari.
Oleh karena itu hadapilah tugas tersebut dengan penuh kegembiraan dan kepercayaan terhadap diri sendiri. Ini akan membuat pekerjaan membaca buku-buku bahasa asing itu tidak dirasakan terlampau berat dan sukar.
Sebagai syarat untuk mulai membaca sesuatu buku dalam bahasa asing, dengan sendirinya seseorang mahasiswa harus menyediakan sebuah kamus bahasa asing yang bersangkutan. Belilah kamus yang betul-betul baik dan lengkap walaupun harganya agak mahal, karena kamus ini akan merupakan suatu pembantu yang sangat berharga.
Kemudian sebagai langkah pertama untuk mulai membaca buku berbahasa asing itu hendaknya seseorang mahasiswa mempelajari daftar isinya dengan teliti. Bacalah daftar itu dengan penuh perhatian. Tiap-tiap kata yang tidak dimengerti segeralah cari artinya dalam kamus. Dengan demikian ia mempunyai gambaran yang jelas mengenai apa yang diuraikan dalam buku itu. Arti kata-kata yang sukar itu sebaiknya ditulis di atas perkataan asing yang bersangkutan atau tepi pagina.
Jangan sekali-kali berpendapat bahwa kata-kata itu kini telah diketahui artinya dan tidak perlu dicatat. Nanti akan tenyata bahwa arti kata-kata itu sering dilupakan lagi, sehingga harus dicari lagi untuk kedua kalinya dalam kamus.
Setelah memahami daftar isinya, bab yang akan mulai dibaca harus pula diselidiki. Setiap kepada paragraf atau kalimat kepala lainnya hendaknya dibaca. Kalau ada kata-kata yang tidak dimengerti artinya, segeralah dicari pula artinya dalam kamus dan dicatat. Dengan jalan ini maka seseorang mahasiswa mendapat pula gambaran yang lebih jelas mengenai isi bab dalam garis besarnya.
Kalau suatu buku pelajaran pada bagian belakang mempunyai daftar kata-kata (glossary), yaitu kata-kata teknis dengan penjelasan dari si pengarang, hendaknya daftar ini dipelajari pula terlebih dahulu dengan cara seperti tersebut di atas.
Setelah ketiga hal itu dilaksanakan, mulailah membaca bab itu. Pembacaan itu hendaknya dilakukan dengan agak cepat. Setiap mahasiswa harus berusaha menangkap buah pikiran yang terkandung dalam tiap-tiap kalimat. Jangan terlampau menghiraukan kata-kata yang tidak dimengerti selama isi dari sesuatu kalimat telah dimengerti. Jadi dalam hal ini hendaknya seseorang mahasiswa tidak berusaha untuk mengerti arti tiap-tiap perkataan, melainkan harus mengerti maksud atau buah pikiran yang terkandung dalam sesuatu kalimat tidak dapat ditangkap karena ada satu atau beberapa perkataan yang tidak diketahui artinya, hendaknya seseorang mahasiswa mempergunakan lagi kamusnya.
Setelah suatu kalimat dapat ditangkap maksudnya, segeralah membaca kalimat berikutnya dengan agak cepat. Setelah kalimat berikutnya dimengerti isinya, majulah terus ke kalimat berikutnya. Janganlah dahulu mencoba menghubungkan arti kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya.
Kalau arti sesuatu kalimat tidak begitu dimengerti walaupun arti tiap-tiap perkataannya telah dimengerti, mungkin hal ini karena kalimat itu ada hubungannya dengan kalimat yang mendahuluinya atau kalimat berikutnya. Hendaknya setiap mahasiswa jangan terlampau banyak membuang waktu untuk menghubungkan kalimat itu dengan kalimat-kalimat lainnya.
Ingatlah saja pada kepala bab dan kepala paragraf dari bagian yang sedang dibacanya, sehingga dapat mengira-ngira pokok-pokok pikiran yang sedang dibentangkan, ia pasti dapat menangkap maksud setiap kalimat dengan tak ada kesukaran.
Demikianlah dengan terus membaca satu kalimat demi kalimat tanpa merisaukan arti setiap perkataan dalam kalimat itu, bab yang dibaca itu akan dapat diselesaikan dalam waktu yang singkat.
Setelah pembacaan yang pertama itu selesai, mulailah membaca bab yang bersangkutan untuk kedua kalinya. Kini pembacaan itu hendaknya dilakukan secara lebih perlahan daripada pembacaan yang pertama. Dalam pembacaan yang kedua ini, arti kalimat yang satu dihubungkan dengan yang lainnya, sehingga pokok pikiran yang diuraikan pada bagian yang bersangkutan menjadi jelas.
Demikian pula isi paragraf yang satu dihubungkan dengan paragraf lainnya. Pada pembacaan itu dengan sendirinya seseorang mahasiswa dapat melakukan hal-hal lainnya seperti menggaris, membuat catatan tepi, menyusun indeks pribadi atau membuat tanda-tanda lainnya. Setelah pembacaan yang kedua kalinya ini selesai, maka seseorang mahasiswa boleh meneruskan membaca bab-bab lainnya dengan cara yang sama seperti tersebut di atas.
Setelah sebuah bab diselesaikan, kalau seseorang mahasiswa masih mempunyai waktu ia sebaiknya membaca kembali seluruh buku itu dari permulaan sampai akhir tanpa terputus-putus pada setiap bab. Dengan ini ia pasti akan lebih memahami isi buku itu.
Dengan jalan membagi usaha membaca buku dalam dua babak itu, sesuatu buku dalam bahasa asing akan dapat dipelajari dengan lebih mudah dan dalam waktu yang lebih singkat. Kalau seseorang mahasiswa sekaligus berusaha mengerti isi setiap kalimat dan menghubungkan dengan kalimat-kalimat lainnya untuk mengerti pokok-pokok yang diuraikan dalam sesuatu bagian, maka usaha itu akan terasa sangat berat.
Usaha menghubungkan-hubungkan buah pikiran dalam satu kalimat dengan kalimat yang lainnya itu akan terganggu atau terputus-putus kalau ia membuka kamus untuk mencari arti sesuatu perkataan yang sukar. Gangguan itu akan mempersukar usahanya menghubung-hubungkan tersebut, sehingga dengan demikian ia akan mempergunakan waktu lama untuk mengerti bagian yang bersangkutan.
Setelah berlatih membaca dua-tiga buku dalam bahasa asing, setiap mahasiswa pasti akan dapat membaca buku-buku berikutnya di dalam bahasa tersebut dengan lebih lancar.
Demikianlah pokok-pokok terpenting tentang cara membaca buku yang perlu dipahami oleh setiap mahasiswa.
* Dikutip dari buku “Cara Belajar Yang Efisien”, halaman 102-105, terbitan Gajah Mada University Press. Karya The Liang Gie. (Buku bagus nih, ayo beli....)
loading...
0 komentar:
Post a Comment
Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih