Bagi sebagian masyarakat di Timur Tengah (terutama di Arab Saudi dan Teluk Arabia), mengkonsumsi dhabb [latin: uromastyx] merupakan kegemaran, karena di samping rasanya yang lezat, daging dhabb ini dipercaya bisa meningkatkan hasrat dan kemampuan seksual seorang pria.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa daging dhabb kaya akan protein dan unsur mineral lainnya seperto sodium, potasium, fosfor, magnesium, dan kalsium. Demikian juga lemak tak jenuh. Situs dailymedicalinfo.com menyebukan bahwa daging dhabb bisa mengatasi tubuh yang kurus (kurang gizi), menormalkan detak jantung, meningkatkan imunitas tubuh, memiliki efek detoksifikasi (membuang racun) dan menguatkan otot-otot.
Bagaimana cara orang Arab menangkap dhabb? silahkan tonton cara dan teknik menangkap Dhabb ala masyarakat Timur Tengah:
Silahkan tonton proses membersihkan dhabb sebelum dikonsumsi
Ohya, memakan daging dhabb halal hukumnya. Walaupun Nabi Muhammad Saw sendiri tidak ingin memakannya. Dalam sebuah hadits yang dikeluarkan oleh Imam Al Bukhari dalam Kitab Khabarul Ahad, Bab Khobarul Mar’ah Waahidah, disebutkan:
Abdullah Bin Umar Radhiyallahu ‘anhuma berkata: “Orang-orang dari kalangan sahabat Nabi Shallallahu’alaihi wasallam yang di antara mereka terdapat Sa’ad makan daging. Kemudian salah seorang isteri Nabi Shallallahu’alaihi wasallam memanggil mereka seraya berkata, ‘Itu daging Biawak dhab’. Mereka pun berhenti makan. Maka Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Makanlah, karena karena daging itu halal atau beliau bersabda: “tidak mengapa dimakan, akan tetapi daging hewan itu bukanlah makananku“.
Hadits diatas merupakan salah satu hadits yang menerangkan tentang kehalalan hewan dhab sehingga tidak ada keraguan lagi pada diri kita akan kehalalannya. Namun, yang menjadi masalah adalah banyak sebagian dari kita yang menterjemahkan dhab dengan biawak sehingga konsekwensinya mereka menghalalkan pula memakan biawak. (pengalaman pribadi: ketika kami memberikan ta’lim ada beberapa ikhwah dibeberapa majelis yang menanyakan tentang hal tersebut).
Perbedaan Dhab dan Biawak
Walaupun dhabb sering diterjemahkan sebagai 'biawak' atau 'kadal Arab', tapi sebenarnya hewab ini berbeda lho.
Dikutip dari muslim.or.id, untuk membedakan antara kedua hewan tersebut, perlu dijelaskan ciri-ciri atau karakteristik hewan dhabb untuk membedakannya dengan biawa:
1. Bentuk tubuhnya
2. Warnanya
warna tubuhnya mirip dengan warna tanah, berdebu kehitam-hitaman (غُبْرَة مُشْرَبةٌ سَواداً), apabila telah gemuk maka dadanya menjadi berwarna kuning.
3. Makanannya
4. Tempat Hidupnya
Dhab hanya tinggal digurun pasir. Mereka tidak bisa tinggal dirawa-rawa seperti halnya biawak.
5. Sifatnya
Sebagaimana dijelaskan diatas bahwa dhobb tidak memangsa hewan lain kecuali hanya jenis-jenis belalang, maka kami katakan dhab bukanlah hewan buas dan tidak pula membahayakan, berbeda sekali dengan biawak yang sudah kita kenal.
Dhab tidak suka dengan air, berbeda sekali dengan biawak yang jago berenang dan menyelam dalam mencari mangsa sehingga terkenal menjadi musuh para petani ikan.
Dikatakan pula bahwa dhab tidak meminum air secara langsung. Dhab hanya meminum embun dan air yang terdapat di udara yang dingin. Apabila Orang Arab menggambarkan keengganannya dalam melakukan seseuatu maka mereka berkata: “لا افعل كذا حتى يرد الضب الماء”/ Aku tidak akan melakukannya sampai dhab mendatangi air.
Dhab tidak pernah keluar dari lubangnya selama musim dingin.
Dikatakan pula bahwasannya umur dhab bisa mencapai 700 tahun.
6. Hubungannya dengan biawak
Dhab merupakan salah satu hewan yang kerap menjadi mangsa biawak. Jadi, biawak ini buas, sedangkan dhabb hanya makan nabati dan sebagian seranggga.
7. Bangsa Arab memandang dhabb
Orang arab suka memburu dhabb dan menyantapnya sebagai makanan, namun mereka merasa jijik terhadap biawak dan menggolongkannya ke dalam hewan yang menjijikan.
Dari beberapa ciri hewan dhabb sebagaimana yang kami sebutkan diatas, memang ada kemiripan bentuk tubuh antara dhab dengan biawak, namun pada banyak hal terdapat banyak sekali perbedaan antara kedua hewan tersebut, yang paling menonjol adalah pada makanannya, dimana dhab merupakan hewan yang jinak(tidak buas) memakan makanan yang bersih dan tidak menjijikan berbeda sekali dengan biawak yang merupakan hewan buas dan pemangsa serta memakan makanan yang menjijikkan. Diantara makanan biawak adalah bangkai, ular, musang, kelelawar, kala jengking, kodok, kadal, tikus, dan hewan kotor lainnya.
Selain merupakan hewan yang menjijikkan, biawak juga merupakan hewan yang licik dan zhalim. Abdul Lathif Al-Baghdadi menyebutkan bahwa diantara kelicikkan dan kedzaliman biawak adalah bahwa biawak suka merampas lubang ular untuk ditempatinya dan tentunya sebelumnya dia membunuh dan memakan ular tersebut, selain itu biawak juga suka merebut lubang dhab, padahal kuku biawak lebih panjang dan lebih mudah untuk digunakan membuat lubang.
Karena kedzalimannya, orang-orang Arab sering mengungkapkan: “Dia itu lebih zhalim daripada biawak”. [baca juga: beberapa pepatah Arab tenang dhabb]
Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa daging dhabb kaya akan protein dan unsur mineral lainnya seperto sodium, potasium, fosfor, magnesium, dan kalsium. Demikian juga lemak tak jenuh. Situs dailymedicalinfo.com menyebukan bahwa daging dhabb bisa mengatasi tubuh yang kurus (kurang gizi), menormalkan detak jantung, meningkatkan imunitas tubuh, memiliki efek detoksifikasi (membuang racun) dan menguatkan otot-otot.
Bagaimana cara orang Arab menangkap dhabb? silahkan tonton cara dan teknik menangkap Dhabb ala masyarakat Timur Tengah:
Silahkan tonton proses membersihkan dhabb sebelum dikonsumsi
Ohya, memakan daging dhabb halal hukumnya. Walaupun Nabi Muhammad Saw sendiri tidak ingin memakannya. Dalam sebuah hadits yang dikeluarkan oleh Imam Al Bukhari dalam Kitab Khabarul Ahad, Bab Khobarul Mar’ah Waahidah, disebutkan:
قَالَ (ابن عمر رضي الله عنه): كَانَ نَاسٌ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صلىالله عليه وسلم، فِيهمْ سَعْدٌ، فَذَهَبُوا يَأْكُلُونَ مِنْ لَحْمٍ،فَنَادَتْهُمُ امْرَأَةٌ مِنْ بَعْضِ أَزْوَاجِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم،إِنَّهُ لَحْمُ ضَبٍّ، فَأَمْسَكُوا فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم:كُلُوا أَوِ اطْعَمُوا، فَإِنَّهُ حَلاَلٌ أَوْ قَالَ: لاَ بَأْسَ بِهِ وَلكِنَّهُلَيْسَ مِنْ طَعَامِي.
dhabb |
Perbedaan Dhab dan Biawak
Walaupun dhabb sering diterjemahkan sebagai 'biawak' atau 'kadal Arab', tapi sebenarnya hewab ini berbeda lho.
Dikutip dari muslim.or.id, untuk membedakan antara kedua hewan tersebut, perlu dijelaskan ciri-ciri atau karakteristik hewan dhabb untuk membedakannya dengan biawa:
1. Bentuk tubuhnya
- Bentuk tubuh dhabb hampir mirip dengan biawak, bunglon dan tokek.
- Ukuran tubuhnya lebih kecil dari biawak.
- Dhab itu berekor kasar (mirip duri duren kalau menurut saya), kesat dan bersisik. Ekornyapun tidak terlalu panjang berbeda dengan biawak.
- Dhab jantan memiliki dua dzakar dan dhab betina memiliki dua vagina.
2. Warnanya
warna tubuhnya mirip dengan warna tanah, berdebu kehitam-hitaman (غُبْرَة مُشْرَبةٌ سَواداً), apabila telah gemuk maka dadanya menjadi berwarna kuning.
3. Makanannya
- Rerumputan
- Jenis-jenis belalang
- Dhab tidak memangsa dan memakan hewan lain (selain belalang), bahkan Ibnu Mandzur mengatakan bahwa dhabb tidak mau memakan kutu.
4. Tempat Hidupnya
Dhab hanya tinggal digurun pasir. Mereka tidak bisa tinggal dirawa-rawa seperti halnya biawak.
5. Sifatnya
Sebagaimana dijelaskan diatas bahwa dhobb tidak memangsa hewan lain kecuali hanya jenis-jenis belalang, maka kami katakan dhab bukanlah hewan buas dan tidak pula membahayakan, berbeda sekali dengan biawak yang sudah kita kenal.
dhabb yang telah dimasak dengan nasi |
Dikatakan pula bahwa dhab tidak meminum air secara langsung. Dhab hanya meminum embun dan air yang terdapat di udara yang dingin. Apabila Orang Arab menggambarkan keengganannya dalam melakukan seseuatu maka mereka berkata: “لا افعل كذا حتى يرد الضب الماء”/ Aku tidak akan melakukannya sampai dhab mendatangi air.
Dhab tidak pernah keluar dari lubangnya selama musim dingin.
Dikatakan pula bahwasannya umur dhab bisa mencapai 700 tahun.
6. Hubungannya dengan biawak
Dhab merupakan salah satu hewan yang kerap menjadi mangsa biawak. Jadi, biawak ini buas, sedangkan dhabb hanya makan nabati dan sebagian seranggga.
7. Bangsa Arab memandang dhabb
Orang arab suka memburu dhabb dan menyantapnya sebagai makanan, namun mereka merasa jijik terhadap biawak dan menggolongkannya ke dalam hewan yang menjijikan.
Dari beberapa ciri hewan dhabb sebagaimana yang kami sebutkan diatas, memang ada kemiripan bentuk tubuh antara dhab dengan biawak, namun pada banyak hal terdapat banyak sekali perbedaan antara kedua hewan tersebut, yang paling menonjol adalah pada makanannya, dimana dhab merupakan hewan yang jinak(tidak buas) memakan makanan yang bersih dan tidak menjijikan berbeda sekali dengan biawak yang merupakan hewan buas dan pemangsa serta memakan makanan yang menjijikkan. Diantara makanan biawak adalah bangkai, ular, musang, kelelawar, kala jengking, kodok, kadal, tikus, dan hewan kotor lainnya.
Selain merupakan hewan yang menjijikkan, biawak juga merupakan hewan yang licik dan zhalim. Abdul Lathif Al-Baghdadi menyebutkan bahwa diantara kelicikkan dan kedzaliman biawak adalah bahwa biawak suka merampas lubang ular untuk ditempatinya dan tentunya sebelumnya dia membunuh dan memakan ular tersebut, selain itu biawak juga suka merebut lubang dhab, padahal kuku biawak lebih panjang dan lebih mudah untuk digunakan membuat lubang.
Karena kedzalimannya, orang-orang Arab sering mengungkapkan: “Dia itu lebih zhalim daripada biawak”. [baca juga: beberapa pepatah Arab tenang dhabb]
Kesimpulan
- Dhabb tidak sama dengan biawak
- Dhabb merupakan hewan yang halal untuk dimakan.
- Dhabb berbeda dengan biawak. Sebenarnya kalau kita mau membuka kamus kita akan dapati bahwa biawak dalam bahasa arab disebut warol (الوَرَلُ), bukan dhab(الضَّبّ).
- Biawak haram dimakan dikarenakan:
- Biawak merupakan hewan yang menjijikkan (khabits)
- Biawak merupakan hewan buas
- Para ulama mutaqaddimin telah mengharamkan biawak. Para ulama muta'akhirin dari kalangan Syafi’iyah dan Hanabilah telah menegaskan tentang kejelasan haramnya biawak
loading...
0 komentar:
Post a Comment
Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih