Pernahkah anda mendengar perkataan, membaca komen seperti....
"Kalo ke Surga ajak-ajak dong..."
.
"Jangan sendiri-sendiri kalo masuk Surga..."
.
Sungguh perkataan indah yang terucap dari seorang muslim kepada muslim lainnya, perkataan yang menggambarkan keinginan seorang muslim agar diikut sertakan bersama-sama dalam menempuh jalan Surga.
Akan tetapi, seringnya ucapan ini tinggallah ucapan, sekedar pemanis saja tanpa ada follow up.
Terbukti ketika ia diajak,
.
"Yuk kajian..."
.
"Duh lagi sibuk nih.", katanya.
.
"Belajar bahasa arab yuk.."
.
"Kan dah ada terjemahan", ujarnya.
.
"Ada video / artikel agama bagus nih."
.
"Wah, terima kasih ya...." , Sambil menscroll kemudian diskip.
Padahal, Para Ulama menyatakan bahwasanya jalan tol, jalan pintas untuk masuk ke Surga adalah dengan belajar agama.
Sebagaimana disebutkan pada sebuah hadits Nabi,
Jika demikian,
Jika jalan pintas ini saja enggan untuk ditempuh,
Maka jalan mana lagikah yang hendak dicari?
"Kalo ke Surga ajak-ajak dong..."
.
"Jangan sendiri-sendiri kalo masuk Surga..."
.
Sungguh perkataan indah yang terucap dari seorang muslim kepada muslim lainnya, perkataan yang menggambarkan keinginan seorang muslim agar diikut sertakan bersama-sama dalam menempuh jalan Surga.
Akan tetapi, seringnya ucapan ini tinggallah ucapan, sekedar pemanis saja tanpa ada follow up.
Terbukti ketika ia diajak,
.
"Yuk kajian..."
.
"Duh lagi sibuk nih.", katanya.
.
"Belajar bahasa arab yuk.."
.
"Kan dah ada terjemahan", ujarnya.
.
"Ada video / artikel agama bagus nih."
.
"Wah, terima kasih ya...." , Sambil menscroll kemudian diskip.
Padahal, Para Ulama menyatakan bahwasanya jalan tol, jalan pintas untuk masuk ke Surga adalah dengan belajar agama.
Sebagaimana disebutkan pada sebuah hadits Nabi,
وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
.
"Barangsiapa yang meniti suatu jalan untuk mencari ilmu agama, maka Allah akan memudahkan untuknya jalan menuju Surga." (Hadits Shohih Riwayat Muslim no. 2699)Jika demikian,
Jika jalan pintas ini saja enggan untuk ditempuh,
Maka jalan mana lagikah yang hendak dicari?
loading...
0 komentar:
Post a Comment
Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih