Seringkali kita melihat di laman media sosial, ada postingan-postingan berisi gambar-gambar mengerikan, seperti gambar tubuh manusia yang hancur karena kecelakaan lalu lintas, kecelakaan kerja, kebakaran dan lain sebagainya. Dan tak jarang pula disertai video-video yang mengerikan.
Saudaraku.... Kecelakaan adalah salah satu bentuk musibah, di mana banyak orang terluka dan meninggal dunia.
Allah Ta’ala menyebut kematian sebagai musibah.
“Jika kamu dalam perjalanan di bumi lalu kamu ditimpa bahaya kematian.” (QS. Al Maidah: 106).
Sikap muslim ketika musibah menimpa kaum muslimin.
Sabda Rasulullah ﷺ :
“Perumpaan seorang mukmin dalam kasih sayang terhadap saudaranya ibarat satu tubuh. Apabila salah satu bagian mengerang kesakitan, maka yang lain pun turut merasakan demam dan tidak bisa tidur” (HR. Muslim).
Demikianlah sifat setiap muslim yang sebenar sensitif dan prihatin terhadap musibah yang menimpa muslim yang lain.
Seolah menjadi hal yang lumrah, banyak di antara kaum muslimin yang latah bila musibah menimpa orang lain. Dengan begitu mudahnya mengabadikan foto-foto korban meninggal dan luka-luka, lalu disebarkannya di media sosial dengan alasan prihatin dan peringatan.
Jika kita perhatikan dengan seksama maka kita dapati perilaku tersebut melanggar kehormatan orang lain yang dilarang dalam syari’at.
Allah sangat memuliakannya dalam Al Qur’an:
“Dan sungguh telah Kami muliakan anak keturunan Adam.” (QS. Al-Isra: 70).
Oleh itu, segala hal yang boleh mengaibkan kehormatan seorang muslim dilarang oleh syari’at.
Rasulullah ﷺ bersabda :
“Barang siapa yang menutup (aib/cacat) seorang muslim, maka Allah akan menutup aibnya di dunia dan akhirat” (HR. Muslim).
Analoginya, jika kita yang nak keluar rumah berusaha menjaga penampilan, berdandan di depan cermin, dan selalu ingin tampil dalam keadaan yang paling baik, maka bagaimana mungkin ia sanggup memperlihatkan tubuh saudaranya yang sudah terbujur kaku dengan keadaan tidak enak dipandang?
Bayangkan jika itu terjadi pada diri Anda, apakah Anda rela keadaan Anda saat itu diabadikan, baik foto maupun video lalu dipertontonkan di youtube atau dishare di media sosial? Tentu tidak ada yang mahu diperlakukan seperti itu.
Jika yang masih hidup pun tak suka gambarnya dipertontonkan tanpa kebenarannya.., apatah lagi yang sudah mati dalam keadaan tersingkap auratnya, atau rosak tubuhnya.
Pernahkah kita terfikir, bagaimana jika orang tersebut kelak menuntut di hadapan Allah pada hari kiamat? Wahai Rabb kami, tanyalah orang ini kenapa dulu dia menpamerkan gambarku? Aku berasa malu ya Allah..Kenapa dia sebarkan auratku di hadapan orang banyak? Kenapa dia membuat keluargaku, anak dan istriku bertambah sedih?
MOHON MAAF ATAS NASIHAT INI.. SEMOGA JADI PENGAJARAN BUAT KITA SEMUA... INGATLAH, BAHWA TUJUAN YANG BAIK TIDAK SEMESTINYA MENGHALALKAN SEGALA CARA..
CUKUPLAH SEKADAR KITA MAKLUMKAN KEJADIAN DAN PENGAJARANNYA TANPA PERLU DIPERTONTONKAN AIB SAUDARA KITA..
JAGA MARWAH KORBAN, HATI DAN PERASAAN KELUARGA MEREKA.
Semoga kita semua dihindarkan Allah dari segala musibah dan marabahaya. Amin
Saudaraku.... Kecelakaan adalah salah satu bentuk musibah, di mana banyak orang terluka dan meninggal dunia.
Allah Ta’ala menyebut kematian sebagai musibah.
إِنْ أَنْتُمْ ضَرَبْتُمْ فِي الأرْضِ فَأَصَابَتْكُمْ مُصِيبَةُ الْمَوْتِ
Sikap muslim ketika musibah menimpa kaum muslimin.
Sabda Rasulullah ﷺ :
مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ، وَتَرَاحُمِهِمْ، وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى
Demikianlah sifat setiap muslim yang sebenar sensitif dan prihatin terhadap musibah yang menimpa muslim yang lain.
Seolah menjadi hal yang lumrah, banyak di antara kaum muslimin yang latah bila musibah menimpa orang lain. Dengan begitu mudahnya mengabadikan foto-foto korban meninggal dan luka-luka, lalu disebarkannya di media sosial dengan alasan prihatin dan peringatan.
Jika kita perhatikan dengan seksama maka kita dapati perilaku tersebut melanggar kehormatan orang lain yang dilarang dalam syari’at.
Allah sangat memuliakannya dalam Al Qur’an:
وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ
Oleh itu, segala hal yang boleh mengaibkan kehormatan seorang muslim dilarang oleh syari’at.
Rasulullah ﷺ bersabda :
من ستر مسلما ستره الله في الدنيا والاخرة
Analoginya, jika kita yang nak keluar rumah berusaha menjaga penampilan, berdandan di depan cermin, dan selalu ingin tampil dalam keadaan yang paling baik, maka bagaimana mungkin ia sanggup memperlihatkan tubuh saudaranya yang sudah terbujur kaku dengan keadaan tidak enak dipandang?
Bayangkan jika itu terjadi pada diri Anda, apakah Anda rela keadaan Anda saat itu diabadikan, baik foto maupun video lalu dipertontonkan di youtube atau dishare di media sosial? Tentu tidak ada yang mahu diperlakukan seperti itu.
Jika yang masih hidup pun tak suka gambarnya dipertontonkan tanpa kebenarannya.., apatah lagi yang sudah mati dalam keadaan tersingkap auratnya, atau rosak tubuhnya.
Pernahkah kita terfikir, bagaimana jika orang tersebut kelak menuntut di hadapan Allah pada hari kiamat? Wahai Rabb kami, tanyalah orang ini kenapa dulu dia menpamerkan gambarku? Aku berasa malu ya Allah..Kenapa dia sebarkan auratku di hadapan orang banyak? Kenapa dia membuat keluargaku, anak dan istriku bertambah sedih?
MOHON MAAF ATAS NASIHAT INI.. SEMOGA JADI PENGAJARAN BUAT KITA SEMUA... INGATLAH, BAHWA TUJUAN YANG BAIK TIDAK SEMESTINYA MENGHALALKAN SEGALA CARA..
CUKUPLAH SEKADAR KITA MAKLUMKAN KEJADIAN DAN PENGAJARANNYA TANPA PERLU DIPERTONTONKAN AIB SAUDARA KITA..
JAGA MARWAH KORBAN, HATI DAN PERASAAN KELUARGA MEREKA.
Semoga kita semua dihindarkan Allah dari segala musibah dan marabahaya. Amin
loading...
subhannallah.
ReplyDeletesyukron atas postingannya. mengena sekali.
lantutkan postingan terbaru yg dihalalkan dalam syariat Allah