Friday, July 7, 2017

Keutamaan Puasa Sunnah 6 Hari di Bulan Syawwal

Nabi ﷺ bersabda:

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa 6 hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim no. 1164)

Tata Cara Puasa Syawal:

1- Puasa sunnah Syawal dilakukan selama 6 hari.

Sebagaimana disebutkan dalam hadits bahwa puasa Syawal itu dilakukan selama 6 hari. Sebagaimana dalam hadits di atas, Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin berkata, “Yang disunnahkan adalah berpuasa 6 hari di bulan Syawal.” (Syarhul Mumti’, 6: 464)

2- Lebih utama dilaksanakan sehari setelah Idul Fithri, namun tidak mengapa jika diakhirkan asalkan masih di bulan Syawal.

Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin berkata, “Para fuqaha berkata bahwa yang lebih utama, 6 hari di atas dilakukan setelah Idul Fithri (1 Syawal) secara langsung. Ini menunjukkan bersegera dalam melakukan kebaikan.” (Syarhul Mumti’, 6: 465)

3- Lebih utama dilakukan secara berurutan namun tidak mengapa jika dilakukan tidak berurutan.

Syaikh Ibnu ‘Utsaimin juga berkata,

“Lebih utama puasa Syawal dilakukan secara berurutan karena itulah yang umumnya lebih mudah. Itu pun tanda berlomba-lomba dalam hal yang diperintahkan.” (Idem)

4- Usahakan untuk menunaikan qadha puasa terlebih dahulu agar mendapatkan ganjaran puasa Syawal yaitu puasa setahun penuh.

Ibnu Rajab Al Hambali berkata,

“Siapa yang mempunyai kewajiban qadha puasa Ramadhan, hendaklah ia memulai puasa qadha nya di bulan Syawal. Hal itu lebih akan membuat kewajiban seorang muslim menjadi gugur. Bahkan puasa qadha itu lebih utama dari puasa 6 hari Syawal.” (Lathoiful Ma’arif, hal. 391)

Kesimpulan, menurut pendapat yang lebih kuat, jika ia mendahulukan puasa 6 hari di bulan Syawal dari qadha puasa, maka puasanya tetap sah. Hanya saja pahala puasa setahun penuh yang tidak ia peroleh karena puasa Ramadhannya belum sempurna. Jadi lebih baik dahulukan qadha puasa daripada puasa sunnah 6 hari di bulan Syawal.
loading...

0 komentar:

Post a Comment

Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih