Dikisahkan, pada suatu ketika, Yazid bin Muhallab bepergian jauh dari kerajaan bersama anaknya, Muawiyah.
Setelah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan, mereka singgah di perkampungan orang badui. Karena lelah, mereka menumpang bertama di kemah seorang wanita badui.
Seperti biasa, orang Arab badui dikenal sangat dermawan. Yazid dan puteranya itu dijamu oleh seorang wanita baduwi tersebut, meski ia seorang wanita yang fakir. Wanita itu menyembelih seekor kambing untuk mereka berdua.
Seusai mereka menyantap jamuan itu, Yazid berkata kepada anaknya :
"Wahai anakku, Muawiyah, apa saat ini kamu memegang uang? Berapa uang yang kamu simpan saat ini?.
Muawiyah menjawab :
"Seratus dinar ayah !".
Kemudian Yazid berkata :
"Anakku. berikan semua uangn kepada wanita ini ".
Muawiyah menjawab:
"Tapi ayah, kenapa harus semuanya, bukankah dia itu wanita fakir, berikan sedikit saja sudah cukup baginya, dan dia pasti sudah sangat senang hati .... dan lagi pula dia juga tidak mengenal siapa ayah kan?".
Mendengar puteranya itu, Yazid berkata :
"Memang betul anakku, dia rela dan senang hati dengan menerima yang sedikit dariku, tapi ayah juga rela hati dengan memberinya yang lebih banyak... Memang dia tidak mengenali aku, Tapi ketahuilah anakku, aku sangat kenal siapakah sesungguhnya diriku:".
***
Ketika kita mampu untuk berbuat ke-BAIK-an yang lebih banyak,, kenapa kita hanya lakukan sedikit ,,,
kita sendiri-lah yang tahu tentang kemampuan kita yang sebenarnya ,,,
Wallohu a'lamu bishshowaab ,,,,
Setelah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan, mereka singgah di perkampungan orang badui. Karena lelah, mereka menumpang bertama di kemah seorang wanita badui.
Seperti biasa, orang Arab badui dikenal sangat dermawan. Yazid dan puteranya itu dijamu oleh seorang wanita baduwi tersebut, meski ia seorang wanita yang fakir. Wanita itu menyembelih seekor kambing untuk mereka berdua.
Seusai mereka menyantap jamuan itu, Yazid berkata kepada anaknya :
"Wahai anakku, Muawiyah, apa saat ini kamu memegang uang? Berapa uang yang kamu simpan saat ini?.
Muawiyah menjawab :
"Seratus dinar ayah !".
Kemudian Yazid berkata :
"Anakku. berikan semua uangn kepada wanita ini ".
Muawiyah menjawab:
"Tapi ayah, kenapa harus semuanya, bukankah dia itu wanita fakir, berikan sedikit saja sudah cukup baginya, dan dia pasti sudah sangat senang hati .... dan lagi pula dia juga tidak mengenal siapa ayah kan?".
Mendengar puteranya itu, Yazid berkata :
"Memang betul anakku, dia rela dan senang hati dengan menerima yang sedikit dariku, tapi ayah juga rela hati dengan memberinya yang lebih banyak... Memang dia tidak mengenali aku, Tapi ketahuilah anakku, aku sangat kenal siapakah sesungguhnya diriku:".
***
Ketika kita mampu untuk berbuat ke-BAIK-an yang lebih banyak,, kenapa kita hanya lakukan sedikit ,,,
kita sendiri-lah yang tahu tentang kemampuan kita yang sebenarnya ,,,
Wallohu a'lamu bishshowaab ,,,,
loading...
0 komentar:
Post a Comment
Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih