Yazid Ar raqqasyi dari Anas bin Malik ra. berkata: Jibril datang kepada Rasulullah pada waktu yang ia tidak biasa datang dalam keadaan berubah mukanya, maka ditanya oleh Rasululah Saw:
"Mengapa aku melihat Engkau berubah muka (wajah)?"
Jawabnya: "Ya Muhammad, aku datang kepadamu di saat Allah menyuruh supaya dikobarkan penyalaan api neraka, maka tidak layak bagi orang yang mengetahui bahwa neraka Jahannam itu benar, siksa kubur itu benar, dan siksa Allah itu terbesar untuk bersuka-suka sebelum ia merasa aman daripadanya".
Lalu Rasullulah Saw bersabda:
"Ya Jibril, jelaskan padaku sifat Jahannam".
Jawabnya:
Dan Jibril AS pun menjelaskannya :
♨Pintu pertama dinamakan Hawiyah (arti harfiahnya: jurang), yang diperuntukkan bagi kaum munafik dan kafir (selain Islam).
♨Pintu ke-2 dinamakan Jahim, yang diperuntukkan bagi kaum musyrikin;
♨Pintu ke-3 dinamakan Saqar, yang diperuntukkan bagi kaum shobiin atau penyembah api;
♨Pintu ke-4 dinamakan Ladha, diperuntukkan bagi iblis dan para pengikutnya;
♨Pintu ke-5 dinamakan Huthomah (artinya: menghancurkan hingga berkeping-keping), diperuntukkan bagi kaum Yahudi;
♨Pintu ke-6 dinamakan Sa'ir (arti harfiahnya: api yang menyala-nyala), diperuntukkan bagi kaum kafir.
Lalu Rasulullah SAW bertanya: "Bagaimana dengan pintu ke 7?"
Sejenak malaikat Jibril seperti ragu untuk menyampaikan siapa yang akan menghuni pintu ketujuh.
Akan tetapi Rasulullah Saw mendesaknya sehingga akhirnya Malaikat Jibril mengatakan :
"Pintu ke-7 diperuntukkan bagi umatmu yang berdosa besar dan meninggal sebelum mereka mengucapkan kata taubat".
Mendengar penjelasan yang mengagetkan itu, Rasulullah Saw pun langsung pingsan, Jibril lalu meletakkan kepala Rasulullah Saw di pangkuannya sehingga sadar kembali dan sesudah sadar beliau bersabda:
"Ya Jibril, sungguh besar kerisauan dan sangat sedihku, apakah ada seorang dari umat ku yang akan masuk ke dalam neraka?"
Jawabnya: "Ya, yaitu orang yg berdosa besar dari umatmu."
Nabi Muhammad lalu menangis, Jibrail pun ikut menangis.
Kemudian nabi saw langsung masuk ke dalam rumahnya dan tidak keluar kecuali untuk sembahyang.
Setelah kejadian itu, beliau tidak berbicara dengan siapapun selama beberapa hari, dan ketika sholat Beliau pun menangis dengan tangisan yang sangat memilukan.
Karena tangisannya ini, semua sahabat ikut menangis, kemudian mereka bertanya:
“Mengapa beliau begitu berduka?”
Namun beliau tidak menjawab.
Sayyidah Fathimah az-Zahra melihat beliau karena tangisan yang tiada henti.
Wajah Nabi menjadi pucat dan pipinya menjadi cekung.
Sebagaimana yang diceritakan oleh Kasyfi, bahwa bumi tempat beliau duduk telah basah dengan air mata.
Sayyidah Fathimah RA berkata kepada Baginda Nabi SAW, "semoga hidupku menjadi tebusanmu, mengapa Ayahanda menangis?”
Nabi saw menjawab:
“Ya Fathimah, mengapa aku tidak boleh menangis?
Karena sesungguhnya Jibril telah menyampaikan kepadaku sebuah ayat yang menggambarkan kondisi neraka.
Neraka itu mempunyai 7 pintu, dan pintu-pintunya mempunyai 70.000 celah api. Pada setiap celah ada 70.000 peti mati dari api, dan setiap peti berisi 70.000 jenis azab".
Setelah mendengar ucapan tersebut, para sahabat Nabi menangis dan meratap, "Derita perjalanan alam akhirat sangat jauh, sedangkan perbekalan sangat sedikit".
Semoga bisa bermanfaat untuk mengetuk hati kita paling dalam, agar kita sama-sama mempersiapkan diri sedini mungkin dlm menghadapi edisi hidup lanjutan setelah mati nanti....
Sehingga kita dapat dijauhkan dan diselamatkan serta diberikan belas kasihan Allah SWT...
Aamiin Yaa Allah...3x
Aamin Yaa Robbal 'Alamiin...
"Mengapa aku melihat Engkau berubah muka (wajah)?"
Jawabnya: "Ya Muhammad, aku datang kepadamu di saat Allah menyuruh supaya dikobarkan penyalaan api neraka, maka tidak layak bagi orang yang mengetahui bahwa neraka Jahannam itu benar, siksa kubur itu benar, dan siksa Allah itu terbesar untuk bersuka-suka sebelum ia merasa aman daripadanya".
Lalu Rasullulah Saw bersabda:
"Ya Jibril, jelaskan padaku sifat Jahannam".
Jawabnya:
"Ya. Ketika Allah menjadikan Jahannam, maka dinyalakan selama 1000 tahun sehingga merah, kemudian dilanjutkan 1000 tahun sehingga putih, kemudian 1000 tahun sehingga hitam, lalu menjadi hitam gelap, tidak pernah padam nyala dan baranya.Rasulullah Saw meminta Jibril untuk menjelaskan satu per satu mengenai pintu-pintu neraka tersebut.
Demi Allah, andaikan terbuka sebesar lubang jarum niscaya akan dapat membakar semua penduduk dunia karena panasnya.
Demi Allah, andaikan satu baju ahli neraka itu digantung di antara langit dan bumi niscaya akan mati penduduk bumi karena panas dan basinya.
Demi Allah, andaikan satu pergelangan dari rantai yang disebut dalam Al-Quran itu diletakkan di atas bukit, niscaya akan cair sampai ke bawah bumi yg ke-7.
Demi Allah, andaikan seorang di ujung barat tersiksa, niscaya akan terbakar orang-orang yang di ujung timur karena sangat panasnya.
Jahannam itu sangat dalam, perhiasannya besi dan minumannya air panas bercampur nanah, dan pakaiannya adalah potongan-potongan api.
Api neraka itu ada 7 pintu, jarak antar pintu sejauh 70 tahun, dan tiap pintu panasnya 70 kali dari pintu yang lain".
Dan Jibril AS pun menjelaskannya :
♨Pintu pertama dinamakan Hawiyah (arti harfiahnya: jurang), yang diperuntukkan bagi kaum munafik dan kafir (selain Islam).
♨Pintu ke-2 dinamakan Jahim, yang diperuntukkan bagi kaum musyrikin;
♨Pintu ke-3 dinamakan Saqar, yang diperuntukkan bagi kaum shobiin atau penyembah api;
♨Pintu ke-4 dinamakan Ladha, diperuntukkan bagi iblis dan para pengikutnya;
♨Pintu ke-5 dinamakan Huthomah (artinya: menghancurkan hingga berkeping-keping), diperuntukkan bagi kaum Yahudi;
♨Pintu ke-6 dinamakan Sa'ir (arti harfiahnya: api yang menyala-nyala), diperuntukkan bagi kaum kafir.
Lalu Rasulullah SAW bertanya: "Bagaimana dengan pintu ke 7?"
Sejenak malaikat Jibril seperti ragu untuk menyampaikan siapa yang akan menghuni pintu ketujuh.
Akan tetapi Rasulullah Saw mendesaknya sehingga akhirnya Malaikat Jibril mengatakan :
"Pintu ke-7 diperuntukkan bagi umatmu yang berdosa besar dan meninggal sebelum mereka mengucapkan kata taubat".
Mendengar penjelasan yang mengagetkan itu, Rasulullah Saw pun langsung pingsan, Jibril lalu meletakkan kepala Rasulullah Saw di pangkuannya sehingga sadar kembali dan sesudah sadar beliau bersabda:
"Ya Jibril, sungguh besar kerisauan dan sangat sedihku, apakah ada seorang dari umat ku yang akan masuk ke dalam neraka?"
Jawabnya: "Ya, yaitu orang yg berdosa besar dari umatmu."
Nabi Muhammad lalu menangis, Jibrail pun ikut menangis.
Kemudian nabi saw langsung masuk ke dalam rumahnya dan tidak keluar kecuali untuk sembahyang.
Setelah kejadian itu, beliau tidak berbicara dengan siapapun selama beberapa hari, dan ketika sholat Beliau pun menangis dengan tangisan yang sangat memilukan.
Karena tangisannya ini, semua sahabat ikut menangis, kemudian mereka bertanya:
“Mengapa beliau begitu berduka?”
Namun beliau tidak menjawab.
Sayyidah Fathimah az-Zahra melihat beliau karena tangisan yang tiada henti.
Wajah Nabi menjadi pucat dan pipinya menjadi cekung.
Sebagaimana yang diceritakan oleh Kasyfi, bahwa bumi tempat beliau duduk telah basah dengan air mata.
Sayyidah Fathimah RA berkata kepada Baginda Nabi SAW, "semoga hidupku menjadi tebusanmu, mengapa Ayahanda menangis?”
Nabi saw menjawab:
“Ya Fathimah, mengapa aku tidak boleh menangis?
Karena sesungguhnya Jibril telah menyampaikan kepadaku sebuah ayat yang menggambarkan kondisi neraka.
Neraka itu mempunyai 7 pintu, dan pintu-pintunya mempunyai 70.000 celah api. Pada setiap celah ada 70.000 peti mati dari api, dan setiap peti berisi 70.000 jenis azab".
Setelah mendengar ucapan tersebut, para sahabat Nabi menangis dan meratap, "Derita perjalanan alam akhirat sangat jauh, sedangkan perbekalan sangat sedikit".
Semoga bisa bermanfaat untuk mengetuk hati kita paling dalam, agar kita sama-sama mempersiapkan diri sedini mungkin dlm menghadapi edisi hidup lanjutan setelah mati nanti....
Sehingga kita dapat dijauhkan dan diselamatkan serta diberikan belas kasihan Allah SWT...
Aamiin Yaa Allah...3x
Aamin Yaa Robbal 'Alamiin...
loading...
0 komentar:
Post a Comment
Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih