Ini kisah menarik yang pernah disampaikan oleh Ustadz Yusuf Manshur dalam sebuah ceramahnya. Dengan bahasan dan gayanya yang khas, beliau sampaikan kisah ini.
Dan di sini admin ingin berbagi dengan kita semua, tentunya dengan bahasa dan penuturan yang sudah diubah, semoga menjadi ibroh dan pelajar buat kita agar lebih bersyukur dan tawakkal dalam hidup ini.
Sang ustad bercerita:
Ada kawan saya yang sangat menginginkan anaknya jadi 'Pengusaha Tambang'. Untuk mencapai cita-cita tersebut, maka sejak anak itu masuk SMA, kawan saya ini sudah melatih anak ini giat beribadah agar hidupnya dimudahkan oleh Allah.
Akhirnya anak ini tumbuh menjadi pemuda yang sholeh, rajin Tahajud, Dzikir, wirid dan juga sedekah.
Sang ayah sangat ingin anaknya bisa kuliah di ITS atau ITB, supaya nanti bisa jadi 'Ahli Tambang'.
Hingga pada saat anak ini kelas 12 (SMU kelas 3), si bapak menjual motor satu-satunya yang beliau miliki untuk disedekahkan, dengan sedekah tersebut beliau berharap rahmat dari Allah Swt dan kelancaran dari Sang Khaliq untuk kelancaran test anaknya.
Akhirnya, sang anak pun ikut seleksi SBMPTN ambil di ITB dan ITS, ambil mandiri juga.Ambil jurusannya gak jauh-jauh dari 'Pertambangan & Metalurgi' sebab udah jadi cita-citanya dari dulu.
Singkat cerita, sang anak ternyata tidak lolos SBMPTN. Tapi si Bapak masih lega sebab masih ada cadangan yang lewat mandiri.
Tapi ternyata, jalur mandiri di ITB pun tidak lolos!!!
Bapak ini akhirnya bingung. Dalam hatinya mulai bertanya-tanya:
"Kenapa Allah tidak mengabulkan impian saya?"
Sang ayah itu amat ingin anaknya menjadi 'Ahli Tambang' supaya punya manfaat buat ummat di kemudian hari.
Sang bapak pun sudah kehabisan biaya untuk ikut test dan bimbel karena untuk ini & itu pasti perlu banyak biaya.
Sang anak pun tak kurang kecewanya, ia merasa bersalah kepada sang ayah. Akhirnya pasrah, si anak memutuskan untuk kerja.
Tidak jadi tukang tambang seperti yang diimpikan sang ayah, tapi 'Jadi Supir Pribadi' !!! jauh meleset! Jauh sekali dari yang diharapkan Bapaknya.
Si anak Tawakkal kepada Allah... Pasrah sepasrah-pasrahnya sama Allah. Sambil yakin “Pasti Allah baek ama gue, ini semua pasti ada Hikmahnya ”.
Nah… Kebetulan si anak ini jadi 'Supir Boss Besi' di Surabaya. Tiap hari ini anak muda ini mengantarkan bossnya ke tempat-tempat pengumpul 'Besi Bekas' di daerah Jawa. Dari Banten hingga ke Jatim buat ketemu klien-klien.
Bukan hanya itu, sang Boss juga mengajarkan anak mudu ini tentang bagaimana memilih Besi yang Bagus, di mana beli Besi Bagus, dan kemana harus dijual.
Singkat cerita...
2 tahun sudah ini anak kerja jadi 'Supir si Boss Besi'. Si Boss Besi gak punya anak lelaki, akhirnya si boss putuskan dgn istrinya:
“Bu, anak ini amanah, cukup cerdas, biar dia saja yang pegang usaha kita, jadi kita tinggal ngawasin dia aja!”.
Akhirnya suami istri itu pun setuju, anak gadis mereka pun setuju, hatinya pun terpikat pada pemuda baik yang sholeh itu.
Kedua orangtua itu pun menyampaikan niat baik mereka kepada si pemuda. Hati anak muda ini bergetar.
Singkat cerita, ia pun menikah dengan putri bossnya dan mewarisi usaha besi sang mertua. Ia sekarang jadi 'Pengusaha Tambang Besi!
Beberapa bulan kemudian, ketika temen-temennya yang lulus di pertambangan ITS dan ITB masih kuliah, dia yang kemarin tidak lolos 'sudah Jadi Pengusaha'.
Lucunya... beberapa tahun kemudian, ketika si anak ini menginterview calon karyawannya lalu melihat CV mereka. ternyata si calon karyawan ini lulusan ITB ang seangkatan dengannya, ia pun bergumam dalam hati : “ehmmm saingan gue dulu nih.”.
Yang lulus masih jadi karyawan tapi yangt idak lolos malah jadi boss! Heran kan?
Tidak usah heran!
Inilah cara Allah yang kita tidak dapat bocorannya saat itu
~~~~~~~~~~~~~~~~~
'Kegagalan'
bukanlah Penghalang.
~~~~~~~~~~~~~~~~~
Itu justru jalan tol ente semua menuju kesuksesan yg telah Allah rencanakan.
Semoga memotivasi kita semua!
Ingat,
Ada banyak cara menjemput rezeki yang ada di sekitar kita.
1. Taqwa
“Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya,” (QS ath-Thalaq: 2-3).
2. Tawakal
Nabi s.a.w. bersabda: “Seandainya kamu bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal, nescaya kamu diberi rezeki seperti burung diberi rezeki, ia pagi hari lapar dan petang hari telah kenyang.” (Riwayat Ahmad, at-Tirmizi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, al-Hakim dari Umar bin al-Khattab r.a.)
3. Shalat
Firman Allah dalam hadis qudsi: “Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang (solat Dhuha), nanti pasti akan Aku cukupkan keperluanmu pada petang harinya." (Riwayat al-Hakim dan Thabrani)
4. Istighfar
"Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirim-kan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu dan mengadakan untukmu ke-bun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai" (QS Nuh: 10-12).
“Barangsiapa memperbanyak istighfar (mohon ampun kepada Allah), niscaya Allah menjadikan untuk setiap kesedihannya jalan keluar dan untuk setiap kesempitannya kelapangan, dan Allah akan memberinya rezeki (yang halal) dari arah yang tiada disangka-sangka,” (HR Ahmad, Abu Dawud, an-Nasa’i, Ibnu Majah dan al-Hakim).
5. Silaturahmi
Imam Bukhari meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Siapa yang senang untuk dilapangkan rezekinya dan diakhirkan ajalnya (dipanjangkan umurnya), hendaknyalah ia menyambung (tali) silaturahim.”
6. Sedekah
Sabda Nabi s.a.w.: “Tidaklah kamu diberi pertolongan dan diberi rezeki melainkan kerana orang-orang lemah di kalangan kamu.” (Riwayat Bukhari)
7. Berbuat Kebaikan
"Barangsiapa yang datang dengan (membawa) kebaikan, maka baginya (pahala) yang lebih baik daripada kebaikannya itu; dan barangsiapa yang datang dengan (membawa) kejahatan, maka tidaklah diberi pembalasan kepada orang-orang yang telah mengerjakan kejahatan itu, melainkan (seimbang) dengan apa yang dahulu mereka kerjakan." (QS Alqashash:84)
Nabi bersabda: Sesungguhnya Allah tdk akan zalim pd hambanya yg berbuat kebaikan.Dia akan dibalas dengan diberi rezeki di dunia dan akan dibalas dengan pahala di akhirat.(HR. Ahmad)
8. Berdagang
Dan Nabi SAW bersabda: “Berniagalah, karena sembilan dari sepuluh pintu rezeki itu ada dalam perniagaan” (Riwayat Ahmad)
9. Bangun Pagi
Fatimah (putri Rasulullah) berkata bahwa saat Rasulullah ( S.A.W.) melihatnya masih terlentang di tempat tidurnya di pagi hari, beliau (S.A.W.) mengatakan kepadanya, "Putriku, bangunlah dan saksikanlah kemurahan-hati Tuhanmu, dan janganlah menjadi seperti kebanyakan orang. Allah membagikan rezeki setiap harinya pada waktu antara mulainya subuh sampai terbitnya matahari. ( H.R. Al-Baihaqi)
Aisyah juga meceritakan sebuah hadits yang hampir sama maknanya, yang mana Rasulullah (S.A.W.) bersabda, "Bangunlah pagi-pagi untuk mencari rezekimu dan melakukan tugasmu, karena hal itu membawa berkah dan kesuksesan. (H.R. At-Tabarani)
10. Bersyukur
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS Ibrahim:7)
Dan di sini admin ingin berbagi dengan kita semua, tentunya dengan bahasa dan penuturan yang sudah diubah, semoga menjadi ibroh dan pelajar buat kita agar lebih bersyukur dan tawakkal dalam hidup ini.
Sang ustad bercerita:
Ada kawan saya yang sangat menginginkan anaknya jadi 'Pengusaha Tambang'. Untuk mencapai cita-cita tersebut, maka sejak anak itu masuk SMA, kawan saya ini sudah melatih anak ini giat beribadah agar hidupnya dimudahkan oleh Allah.
Akhirnya anak ini tumbuh menjadi pemuda yang sholeh, rajin Tahajud, Dzikir, wirid dan juga sedekah.
Sang ayah sangat ingin anaknya bisa kuliah di ITS atau ITB, supaya nanti bisa jadi 'Ahli Tambang'.
Hingga pada saat anak ini kelas 12 (SMU kelas 3), si bapak menjual motor satu-satunya yang beliau miliki untuk disedekahkan, dengan sedekah tersebut beliau berharap rahmat dari Allah Swt dan kelancaran dari Sang Khaliq untuk kelancaran test anaknya.
Akhirnya, sang anak pun ikut seleksi SBMPTN ambil di ITB dan ITS, ambil mandiri juga.Ambil jurusannya gak jauh-jauh dari 'Pertambangan & Metalurgi' sebab udah jadi cita-citanya dari dulu.
Singkat cerita, sang anak ternyata tidak lolos SBMPTN. Tapi si Bapak masih lega sebab masih ada cadangan yang lewat mandiri.
Tapi ternyata, jalur mandiri di ITB pun tidak lolos!!!
Bapak ini akhirnya bingung. Dalam hatinya mulai bertanya-tanya:
"Kenapa Allah tidak mengabulkan impian saya?"
Sang ayah itu amat ingin anaknya menjadi 'Ahli Tambang' supaya punya manfaat buat ummat di kemudian hari.
Sang bapak pun sudah kehabisan biaya untuk ikut test dan bimbel karena untuk ini & itu pasti perlu banyak biaya.
Sang anak pun tak kurang kecewanya, ia merasa bersalah kepada sang ayah. Akhirnya pasrah, si anak memutuskan untuk kerja.
Tidak jadi tukang tambang seperti yang diimpikan sang ayah, tapi 'Jadi Supir Pribadi' !!! jauh meleset! Jauh sekali dari yang diharapkan Bapaknya.
Si anak Tawakkal kepada Allah... Pasrah sepasrah-pasrahnya sama Allah. Sambil yakin “Pasti Allah baek ama gue, ini semua pasti ada Hikmahnya ”.
Nah… Kebetulan si anak ini jadi 'Supir Boss Besi' di Surabaya. Tiap hari ini anak muda ini mengantarkan bossnya ke tempat-tempat pengumpul 'Besi Bekas' di daerah Jawa. Dari Banten hingga ke Jatim buat ketemu klien-klien.
Bukan hanya itu, sang Boss juga mengajarkan anak mudu ini tentang bagaimana memilih Besi yang Bagus, di mana beli Besi Bagus, dan kemana harus dijual.
Singkat cerita...
2 tahun sudah ini anak kerja jadi 'Supir si Boss Besi'. Si Boss Besi gak punya anak lelaki, akhirnya si boss putuskan dgn istrinya:
“Bu, anak ini amanah, cukup cerdas, biar dia saja yang pegang usaha kita, jadi kita tinggal ngawasin dia aja!”.
Akhirnya suami istri itu pun setuju, anak gadis mereka pun setuju, hatinya pun terpikat pada pemuda baik yang sholeh itu.
Kedua orangtua itu pun menyampaikan niat baik mereka kepada si pemuda. Hati anak muda ini bergetar.
Singkat cerita, ia pun menikah dengan putri bossnya dan mewarisi usaha besi sang mertua. Ia sekarang jadi 'Pengusaha Tambang Besi!
Beberapa bulan kemudian, ketika temen-temennya yang lulus di pertambangan ITS dan ITB masih kuliah, dia yang kemarin tidak lolos 'sudah Jadi Pengusaha'.
Lucunya... beberapa tahun kemudian, ketika si anak ini menginterview calon karyawannya lalu melihat CV mereka. ternyata si calon karyawan ini lulusan ITB ang seangkatan dengannya, ia pun bergumam dalam hati : “ehmmm saingan gue dulu nih.”.
Yang lulus masih jadi karyawan tapi yangt idak lolos malah jadi boss! Heran kan?
Tidak usah heran!
Inilah cara Allah yang kita tidak dapat bocorannya saat itu
~~~~~~~~~~~~~~~~~
'Kegagalan'
bukanlah Penghalang.
~~~~~~~~~~~~~~~~~
Itu justru jalan tol ente semua menuju kesuksesan yg telah Allah rencanakan.
Semoga memotivasi kita semua!
Ingat,
Ada banyak cara menjemput rezeki yang ada di sekitar kita.
1. Taqwa
“Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya,” (QS ath-Thalaq: 2-3).
2. Tawakal
Nabi s.a.w. bersabda: “Seandainya kamu bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal, nescaya kamu diberi rezeki seperti burung diberi rezeki, ia pagi hari lapar dan petang hari telah kenyang.” (Riwayat Ahmad, at-Tirmizi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, al-Hakim dari Umar bin al-Khattab r.a.)
3. Shalat
Firman Allah dalam hadis qudsi: “Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang (solat Dhuha), nanti pasti akan Aku cukupkan keperluanmu pada petang harinya." (Riwayat al-Hakim dan Thabrani)
4. Istighfar
"Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirim-kan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu dan mengadakan untukmu ke-bun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai" (QS Nuh: 10-12).
“Barangsiapa memperbanyak istighfar (mohon ampun kepada Allah), niscaya Allah menjadikan untuk setiap kesedihannya jalan keluar dan untuk setiap kesempitannya kelapangan, dan Allah akan memberinya rezeki (yang halal) dari arah yang tiada disangka-sangka,” (HR Ahmad, Abu Dawud, an-Nasa’i, Ibnu Majah dan al-Hakim).
5. Silaturahmi
Imam Bukhari meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Siapa yang senang untuk dilapangkan rezekinya dan diakhirkan ajalnya (dipanjangkan umurnya), hendaknyalah ia menyambung (tali) silaturahim.”
6. Sedekah
Sabda Nabi s.a.w.: “Tidaklah kamu diberi pertolongan dan diberi rezeki melainkan kerana orang-orang lemah di kalangan kamu.” (Riwayat Bukhari)
7. Berbuat Kebaikan
"Barangsiapa yang datang dengan (membawa) kebaikan, maka baginya (pahala) yang lebih baik daripada kebaikannya itu; dan barangsiapa yang datang dengan (membawa) kejahatan, maka tidaklah diberi pembalasan kepada orang-orang yang telah mengerjakan kejahatan itu, melainkan (seimbang) dengan apa yang dahulu mereka kerjakan." (QS Alqashash:84)
Nabi bersabda: Sesungguhnya Allah tdk akan zalim pd hambanya yg berbuat kebaikan.Dia akan dibalas dengan diberi rezeki di dunia dan akan dibalas dengan pahala di akhirat.(HR. Ahmad)
8. Berdagang
Dan Nabi SAW bersabda: “Berniagalah, karena sembilan dari sepuluh pintu rezeki itu ada dalam perniagaan” (Riwayat Ahmad)
9. Bangun Pagi
Fatimah (putri Rasulullah) berkata bahwa saat Rasulullah ( S.A.W.) melihatnya masih terlentang di tempat tidurnya di pagi hari, beliau (S.A.W.) mengatakan kepadanya, "Putriku, bangunlah dan saksikanlah kemurahan-hati Tuhanmu, dan janganlah menjadi seperti kebanyakan orang. Allah membagikan rezeki setiap harinya pada waktu antara mulainya subuh sampai terbitnya matahari. ( H.R. Al-Baihaqi)
Aisyah juga meceritakan sebuah hadits yang hampir sama maknanya, yang mana Rasulullah (S.A.W.) bersabda, "Bangunlah pagi-pagi untuk mencari rezekimu dan melakukan tugasmu, karena hal itu membawa berkah dan kesuksesan. (H.R. At-Tabarani)
10. Bersyukur
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS Ibrahim:7)
loading...
0 komentar:
Post a Comment
Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih