Apa yang terjadi di Mesir ini patut menjadi perhatian kita semua. Bila selama ini, sewaktu azan subuh dikumandangkan, para mu'azzin selalu mengucapkan "Ash-sholatu khairum minan naum" yang artinya: sholat itu lebih baik daripada tidur. Tapi mu'azzin di Mesir ini mengganti lafaz tersebut dengan "ash-sholat khairum minal fesbuuk" atau: sholat itu lebih baik daripada Facebook.
Entah apa motivasi yang mendorong muazzin tersebut, tapi yang jelas seperti dilansir dari Al-Arabiya, sontak saja azan tersebut mengundang kehebohan warga hingga akhirnya sang muazzin dilaporkan ke pihak kepolisian.
Kejadian tersebut terjadi di desa Sidi Ghazi, daerah Kafr Ad-Dawar, Provinsi Al-Buhairah, sebelah utara Mesir. Atas laporan warga, Kementerian Wakaf Mesir (atau semacam kementerian agama di Indonesia) melaporkan bilal masjid (muadzin) ke kepolisian guna pemeriksaan lebih lanjut. Selain itu, sang mu'azzin juga diberhentikan dari tugasnya.
Salah seorang saksi, Wael Said yang bekerja sehari-hari sebagai teknisi listrik mengungkapkan bahwa ia mendengar muazzin yang bernam Syaikh Mahmud Yusuf tersebut mengulang-ulang kalimat "Ash-sholatu khairum minal fesbuk" tersebut 3 kali melalui mikrofon masjid Ar-Rahmah di Desa Sidi Ghazi, hal itu dilakukan Syaikh Yusuf seusai putranya mengumandangkan azan seperti biasa di subuh itu.
Wael juga menuturkan -sebagaimana dikutip dari alwatan news, bahwa bukan hanya dirinya yang mendengar azan aneh tersebut, tapi ada 4 orang saksi yang turut mendengar. dan mereka sempat mengira apa sang muazzin sudah gila? Namun sayangnya, tak seorang pun dari saksi tersebut yang masuk ke masjid dan melihat langsung, semuanya hanya mendengar dari jauh.
Terlepas dari hal tersebut, penasehat mufti Mesir, Dr. Majdi Asyuur, menanggapi kejadian itu dengan menyebutkan bahwa sesungguhnya pada awal azan di masa awal Islam, tidak ada kalimat ash-sholatu khairum minan naum seperti sekarang, justru umat Islam di Mesir lah yang pertama kali menggagas digunakannya lafadz “As-Sholatu Khairun Minan Naum” saat azan subuh, dan hal itu menurut beliau bukanlah sesuatu yang bid’ah.
Syaikh Asyuur menyatakan bahwa pada masa Nabi Muhammad, azan subuh itu dua kali, pertama untuk membangunkan masyarakat sebelum masuk waktu subuh, dan kedua untuk menandai telah masuknya waktu shalat.
Asyur lebih jauh tidak menjelaskan kaitan pandangannya dengan inovasi atau ijtihad si muazzin yang dilaporkan ke polisi tersebut, namun yang pasti saat ini yang muazin itu telah diberhentikan dari menjalankan tugasnya.
Seperti diketahui, kecanduan Facebook memang membuat banyak orang melalaikan sholat, sebab itu beberapa pengguna Facebook juga mendirikan sebuah laman di Facebook dengan nama Ash-shoolatu khairum minal Fesbuk" untuk mengingatkan sesama muslim.
Entah apa motivasi yang mendorong muazzin tersebut, tapi yang jelas seperti dilansir dari Al-Arabiya, sontak saja azan tersebut mengundang kehebohan warga hingga akhirnya sang muazzin dilaporkan ke pihak kepolisian.
Kejadian tersebut terjadi di desa Sidi Ghazi, daerah Kafr Ad-Dawar, Provinsi Al-Buhairah, sebelah utara Mesir. Atas laporan warga, Kementerian Wakaf Mesir (atau semacam kementerian agama di Indonesia) melaporkan bilal masjid (muadzin) ke kepolisian guna pemeriksaan lebih lanjut. Selain itu, sang mu'azzin juga diberhentikan dari tugasnya.
Salah seorang saksi, Wael Said yang bekerja sehari-hari sebagai teknisi listrik mengungkapkan bahwa ia mendengar muazzin yang bernam Syaikh Mahmud Yusuf tersebut mengulang-ulang kalimat "Ash-sholatu khairum minal fesbuk" tersebut 3 kali melalui mikrofon masjid Ar-Rahmah di Desa Sidi Ghazi, hal itu dilakukan Syaikh Yusuf seusai putranya mengumandangkan azan seperti biasa di subuh itu.
Wael juga menuturkan -sebagaimana dikutip dari alwatan news, bahwa bukan hanya dirinya yang mendengar azan aneh tersebut, tapi ada 4 orang saksi yang turut mendengar. dan mereka sempat mengira apa sang muazzin sudah gila? Namun sayangnya, tak seorang pun dari saksi tersebut yang masuk ke masjid dan melihat langsung, semuanya hanya mendengar dari jauh.
Terlepas dari hal tersebut, penasehat mufti Mesir, Dr. Majdi Asyuur, menanggapi kejadian itu dengan menyebutkan bahwa sesungguhnya pada awal azan di masa awal Islam, tidak ada kalimat ash-sholatu khairum minan naum seperti sekarang, justru umat Islam di Mesir lah yang pertama kali menggagas digunakannya lafadz “As-Sholatu Khairun Minan Naum” saat azan subuh, dan hal itu menurut beliau bukanlah sesuatu yang bid’ah.
Syaikh Asyuur menyatakan bahwa pada masa Nabi Muhammad, azan subuh itu dua kali, pertama untuk membangunkan masyarakat sebelum masuk waktu subuh, dan kedua untuk menandai telah masuknya waktu shalat.
Asyur lebih jauh tidak menjelaskan kaitan pandangannya dengan inovasi atau ijtihad si muazzin yang dilaporkan ke polisi tersebut, namun yang pasti saat ini yang muazin itu telah diberhentikan dari menjalankan tugasnya.
Seperti diketahui, kecanduan Facebook memang membuat banyak orang melalaikan sholat, sebab itu beberapa pengguna Facebook juga mendirikan sebuah laman di Facebook dengan nama Ash-shoolatu khairum minal Fesbuk" untuk mengingatkan sesama muslim.
loading...
0 komentar:
Post a Comment
Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih