Sungguh indah anugerah menjadi seorang ayah! Itulah kebahagiaan yang tak semua orang bisa merasakan.
Namun di dunia ini, tak sedikit pula lelaki yang tidak bertanggung jawab. Banyak pria yang tahunya hanya menabur benih, lalu pergi meninggalkan buahnya tanpa kasih sayang.
Perilaku ini tak ubahnya seperti di dunia hewan, yang mana sang jantan yang telah membuahi betina pergi begitu saja dan membiarkan si betina merawat dan membesarkan anak-anaknya.
Bahkan, di dunia hewan sendiri ada contoh baik dari para ayah hewan yang mengalahkan tabiat durjana manusia. Salah satunya adalah ayah para pinguin!
Berikut beberapa fakta mengagumkan tentang sifat-sifat ayah pinguin yang menakjubkan!
1. Ayah pinguin langsung mengambil alih tanggung jawab sesaat setelah si Ibu bertelur
Dapat dibayangkan, ayah pinguin tidak lari dari tanggung jawab setelah selesai membuahi, tapi si papa satu ini tetap menunggu betina sampai bertelur. Setelah betina bertelur, pejantan pinguin langsung mengambil alih telur tersebut untuk dierami olehnya, sedangkan betina bisa segera pergi ke laut untuk berburu ikan.
2. Menjaga agar telurnya selalu hangat dan selalu berada di posisi yang tepat setiap saat
Di kutub selatan, tidak ada yang namanya daun-daunan atau ranting untuk dibikin sarang yang hangat oleh para burung. Sejauh mata memandang yang adanya hanyalah salju.
Nah, untuk membuat lingkungan yang hangat dan nyaman bagi telurnya, para jantan pinguin ini harus menggunakan badannya sendiri sebagai sarang bagi telurnya. Supaya telurnya selalu terlindungi setiap saat, para jantan pinguin ini menaruh telurnya di atas kakinya dan menutupinya dengan lapisan bulu-bulu tebal di perutnya yang hangat.
Untuk menghindari resiko supaya telurnya tidak jatuh, para ayah pinguin itu harus selalu berhati-hati menjaga telurnya agar selalu berada di posisi yang seimbang diantara kakinya. Para ayah yang baik itu tahu, kalau telurnya sampai jatuh dan menggelinding ke atas salju, telur-telur itu bisa langsung beku dalam hitungan 1 menit !
Karena itu, para ayah pinguin akan selalu berdiri dan tak pernah meletakkan telurnya barang sesaat pun. Dan tahukah anda, bahwa kondisi ini bisa dijalani para ayah pinguin selama 2 hingga 3 bulan lamanya, sampai si junior menetas!
3. Pasang badan untuk melindungi telur yang dieraminya dari hawa dingin dan badai salju
Habitat para penguin ada di benua Antartika, di kutub selatan sana. Musim dingin di kutub selatan lamanya bisa sampai 6 bulan dan sangat ekstrim! Suhu permukaan bisa mencapai -60 derajat celcius!
Disamping itu juga, badai salju di kutub selatan bisa sangat brutal, hembusan anginnya bisa mencapai 200 km/jam! Sialnya bagi para ayah pinguin, para betina pinguin justru memilih untuk bertelur pas musim dingin ini, terlalu!
Untuk bertahan dari kondisi yang extrim ini, selama tiga bulan itu pula para papa penguin saling merapatkan tubuh untuk berlindung dari angin yang dapat membekukan, sehingga suhu tubuh mereka tetap tinggi dan dapat bertahan hidup sampai musim dingin berakhir.
4. Bertahan hidup hanya dari cadangan lemak dan makan salju
Hal yang satu ini juga membuat kita semakin berdecak kagum! Dalam kondisi yang separah itu, maka selama mengerami telur (2-3 bulan lamanya), para jantan pinguin hanya bertahan hidup dari sisa lemak yang sudah dia simpan di tubuhnya sebelumnya, dan mereka hanya makan salju saja kalau sudah merasa bosan.
Karena itu, kebanyakan para ayah pinguin akan kehilangan setengah dari berat badannya sampai anaknya menetas!
5. Memberi makan anak yang telah menetas dari sisa makanan yang telah dia simpan
Sebenarnya para papa pinguin ini punya makanan yang telah dia simpan di tenggorokannya sebelumnya, tapi itu ternyata tidak ditujukan untuk dirinya sendiri. Maha suci Tuhan, cadangan makanan itu ternyata ia simpan untuk jatah anaknya kalau telur-telur itu menetas nanti!
Setelah anaknya menetas, papa ayah pinguin akan memuntahkan cadangan makanan di tubuh mereka tersebut dan menyuapinya ke anaknya, sejenis cairan mirip susu untuk makanan pertama anaknya yang baru menetas, sedangkan untuk dirinya sendiri tidak makan apa-apa, cukup makan salju saja kalau ia lapar, yang penting si junior tidak kelaparan!
6. Terus menjaga anaknya sampai para ibu kembali dari laut
Tak lama setelah anaknya menetas, para induk betina akan pulang kembali dari laut untuk mengganti shift sang jantan, sekaligus memberikan makanan padat pertama untuk anaknya yang di dapatnya dari hasil melaut.
Dan biasanya para ibu pinguin itu akan kembali sesaat setelah musim panas tiba! Setelah jatah shiftnya selesai, saatnya para ayah pinguin meluncur ke laut untuk cari makanan segar setelah hampir 3 bulan lamanya hanya makan salju. Way to go papa!
Subhanallah! Tak malukah manusia yang diberi akal fikiran dan kesempurnaan oleh Tuhan, kalah oleh para papa pinguin itu?
Namun di dunia ini, tak sedikit pula lelaki yang tidak bertanggung jawab. Banyak pria yang tahunya hanya menabur benih, lalu pergi meninggalkan buahnya tanpa kasih sayang.
Perilaku ini tak ubahnya seperti di dunia hewan, yang mana sang jantan yang telah membuahi betina pergi begitu saja dan membiarkan si betina merawat dan membesarkan anak-anaknya.
Bahkan, di dunia hewan sendiri ada contoh baik dari para ayah hewan yang mengalahkan tabiat durjana manusia. Salah satunya adalah ayah para pinguin!
Berikut beberapa fakta mengagumkan tentang sifat-sifat ayah pinguin yang menakjubkan!
1. Ayah pinguin langsung mengambil alih tanggung jawab sesaat setelah si Ibu bertelur
Dapat dibayangkan, ayah pinguin tidak lari dari tanggung jawab setelah selesai membuahi, tapi si papa satu ini tetap menunggu betina sampai bertelur. Setelah betina bertelur, pejantan pinguin langsung mengambil alih telur tersebut untuk dierami olehnya, sedangkan betina bisa segera pergi ke laut untuk berburu ikan.
2. Menjaga agar telurnya selalu hangat dan selalu berada di posisi yang tepat setiap saat
Di kutub selatan, tidak ada yang namanya daun-daunan atau ranting untuk dibikin sarang yang hangat oleh para burung. Sejauh mata memandang yang adanya hanyalah salju.
Nah, untuk membuat lingkungan yang hangat dan nyaman bagi telurnya, para jantan pinguin ini harus menggunakan badannya sendiri sebagai sarang bagi telurnya. Supaya telurnya selalu terlindungi setiap saat, para jantan pinguin ini menaruh telurnya di atas kakinya dan menutupinya dengan lapisan bulu-bulu tebal di perutnya yang hangat.
Untuk menghindari resiko supaya telurnya tidak jatuh, para ayah pinguin itu harus selalu berhati-hati menjaga telurnya agar selalu berada di posisi yang seimbang diantara kakinya. Para ayah yang baik itu tahu, kalau telurnya sampai jatuh dan menggelinding ke atas salju, telur-telur itu bisa langsung beku dalam hitungan 1 menit !
Karena itu, para ayah pinguin akan selalu berdiri dan tak pernah meletakkan telurnya barang sesaat pun. Dan tahukah anda, bahwa kondisi ini bisa dijalani para ayah pinguin selama 2 hingga 3 bulan lamanya, sampai si junior menetas!
3. Pasang badan untuk melindungi telur yang dieraminya dari hawa dingin dan badai salju
Habitat para penguin ada di benua Antartika, di kutub selatan sana. Musim dingin di kutub selatan lamanya bisa sampai 6 bulan dan sangat ekstrim! Suhu permukaan bisa mencapai -60 derajat celcius!
Disamping itu juga, badai salju di kutub selatan bisa sangat brutal, hembusan anginnya bisa mencapai 200 km/jam! Sialnya bagi para ayah pinguin, para betina pinguin justru memilih untuk bertelur pas musim dingin ini, terlalu!
Untuk bertahan dari kondisi yang extrim ini, selama tiga bulan itu pula para papa penguin saling merapatkan tubuh untuk berlindung dari angin yang dapat membekukan, sehingga suhu tubuh mereka tetap tinggi dan dapat bertahan hidup sampai musim dingin berakhir.
4. Bertahan hidup hanya dari cadangan lemak dan makan salju
Hal yang satu ini juga membuat kita semakin berdecak kagum! Dalam kondisi yang separah itu, maka selama mengerami telur (2-3 bulan lamanya), para jantan pinguin hanya bertahan hidup dari sisa lemak yang sudah dia simpan di tubuhnya sebelumnya, dan mereka hanya makan salju saja kalau sudah merasa bosan.
Karena itu, kebanyakan para ayah pinguin akan kehilangan setengah dari berat badannya sampai anaknya menetas!
5. Memberi makan anak yang telah menetas dari sisa makanan yang telah dia simpan
Sebenarnya para papa pinguin ini punya makanan yang telah dia simpan di tenggorokannya sebelumnya, tapi itu ternyata tidak ditujukan untuk dirinya sendiri. Maha suci Tuhan, cadangan makanan itu ternyata ia simpan untuk jatah anaknya kalau telur-telur itu menetas nanti!
Setelah anaknya menetas, papa ayah pinguin akan memuntahkan cadangan makanan di tubuh mereka tersebut dan menyuapinya ke anaknya, sejenis cairan mirip susu untuk makanan pertama anaknya yang baru menetas, sedangkan untuk dirinya sendiri tidak makan apa-apa, cukup makan salju saja kalau ia lapar, yang penting si junior tidak kelaparan!
6. Terus menjaga anaknya sampai para ibu kembali dari laut
Tak lama setelah anaknya menetas, para induk betina akan pulang kembali dari laut untuk mengganti shift sang jantan, sekaligus memberikan makanan padat pertama untuk anaknya yang di dapatnya dari hasil melaut.
Dan biasanya para ibu pinguin itu akan kembali sesaat setelah musim panas tiba! Setelah jatah shiftnya selesai, saatnya para ayah pinguin meluncur ke laut untuk cari makanan segar setelah hampir 3 bulan lamanya hanya makan salju. Way to go papa!
Subhanallah! Tak malukah manusia yang diberi akal fikiran dan kesempurnaan oleh Tuhan, kalah oleh para papa pinguin itu?
loading...
0 komentar:
Post a Comment
Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih