Nabi Muhammad SAW merupakan salah seorang tokoh paling berpengaruh di dunia. Bahkan, Michael H. Hart menempatkan beliau sebagai tokoh nomor 1 paling berpengaruh sejagad raya dari dahulu hingga sekarang.
Beliau adalah seorang Nabi, pembawa ajaran agama, juga sekaligus pemimpin negara, panutan bagi seluruh ummat manusia.
Namun, sisi kehidupan kehidupan pribadi beliau adalah kehidupan yang penuh kebersahajaan dan kesederhanaan. Beliau amat jauh dari kata mewah dan kemegahan dunia sebagaimana halnya para raja dan penguasa.
Salah satu hal yang menandakan kebersahajaan tersebut dapat kita lihat dari penggambaran rumah tempat tinggal beliau yang amat sederhana. Meski pemimpin sebuah negara, beliau tidak tinggal di istana yang difasilitasi dengan barang-barang mewah dan dikelilingi para pelayan.
Dalam sebuah video ditunjukkan, seorang ulama memperlihatkan gambaran 3 dimensi rumah Rasulullah Saw yang patut untuk menjadi renungan bagi kita bersama.
Ya, rumah Rasulullah Saw terbuat dari tanah sebagaimana kebiasaan rumah-rumah bangsa Arab kala itu. Lalu dirangkai dengan pelepah-pelepah kurma sebagai pelindung bagian atas.
Rumah tersebut diberi pintu yang juga terbuat dari rangkaian pelepah kurma guna memagari bagian halaman atau beranda. Pada bagian beranda itu juta terdapat pintu yang langsung mengarah ke arah Masjid Nabawi, dari situ lah beliau sehari-hari berjalan menuju masjid. Dan saat ini, bagian ini sudah termasuk ke dalam bangunan masjid yang kemudian disebut dengan Raudhah.
Pada bagian halaman itu juga, terdapat pintu lain yang langsung mengarah ke arah jalan.
Lantas, berapakah ukuran rumah Rasulullah Saw sang penghulu sekalian alam itu? Subhanallah, ukuran rumah beliau hanya seluas 5 x 4 ditambah beranda 3 x 4 sehingga luas total 8 x 4 m (24 meter persegi)!.
Sungguh, di rumah ini lah beliau menghabiskan kehidupan beliau hingga akhir usia. Hingga diceritakan, ketika beliau melaksanakan sholat malam, beliau terpaksa bersempit-sempit dengan istri beliau Aisyah yang tengah tertidur!
Lantas bagaimana pula dengan perabotannya? Sebagaimana diceritakan oleh Aisya r.a istri beliau, di rumah itu awalnya hanya terdapat sebuah ranjang kasar tempat tidur mereka bersama, lalu kemudian beliau dikaruniai satu ranjang lagi (jangan bayangkan semewah ranjang sekarang). Di rumah itu tidak ada lampu...!
Ketika pemuka suku Tha'i, Uday bin Hatim al-Tha'i datang ke rumah Rasulullah Saw, yang mana waktu ia masih beragama nashrani dan selalu memakai kalung salib emas di dadanya, Rasulullah Saw menyambut tamunya tersebut dan mempersilahkannya duduk di atas alas duduk (semacam bantal) satu-satunya yang ada di rumah beliau, sementara beliau sendiri duduk di atas lantai tanah!
Sungguh kehidupan yang penuh dengan kesahajaan! Tidak ada makanan mewah, bahkan Aisyah r.a pernah bercerita bahwa mereka pernah tidak memiliki makanan selama 3 bulan sabit (tiga bulan) selain dari buah kurma kering dan air!
Lihat gambaran videonya di bawah ini:
Subhanallah... tidakkah kita malu dengan Rasulullah Saw...?
Ya, rumah Rasulullah Saw terbuat dari tanah sebagaimana kebiasaan rumah-rumah bangsa Arab kala itu. Lalu dirangkai dengan pelepah-pelepah kurma sebagai pelindung bagian atas.
Rumah tersebut diberi pintu yang juga terbuat dari rangkaian pelepah kurma guna memagari bagian halaman atau beranda. Pada bagian beranda itu juta terdapat pintu yang langsung mengarah ke arah Masjid Nabawi, dari situ lah beliau sehari-hari berjalan menuju masjid. Dan saat ini, bagian ini sudah termasuk ke dalam bangunan masjid yang kemudian disebut dengan Raudhah.
Pada bagian halaman itu juga, terdapat pintu lain yang langsung mengarah ke arah jalan.
Lantas, berapakah ukuran rumah Rasulullah Saw sang penghulu sekalian alam itu? Subhanallah, ukuran rumah beliau hanya seluas 5 x 4 ditambah beranda 3 x 4 sehingga luas total 8 x 4 m (24 meter persegi)!.
Sungguh, di rumah ini lah beliau menghabiskan kehidupan beliau hingga akhir usia. Hingga diceritakan, ketika beliau melaksanakan sholat malam, beliau terpaksa bersempit-sempit dengan istri beliau Aisyah yang tengah tertidur!
Lantas bagaimana pula dengan perabotannya? Sebagaimana diceritakan oleh Aisya r.a istri beliau, di rumah itu awalnya hanya terdapat sebuah ranjang kasar tempat tidur mereka bersama, lalu kemudian beliau dikaruniai satu ranjang lagi (jangan bayangkan semewah ranjang sekarang). Di rumah itu tidak ada lampu...!
Ketika pemuka suku Tha'i, Uday bin Hatim al-Tha'i datang ke rumah Rasulullah Saw, yang mana waktu ia masih beragama nashrani dan selalu memakai kalung salib emas di dadanya, Rasulullah Saw menyambut tamunya tersebut dan mempersilahkannya duduk di atas alas duduk (semacam bantal) satu-satunya yang ada di rumah beliau, sementara beliau sendiri duduk di atas lantai tanah!
Sungguh kehidupan yang penuh dengan kesahajaan! Tidak ada makanan mewah, bahkan Aisyah r.a pernah bercerita bahwa mereka pernah tidak memiliki makanan selama 3 bulan sabit (tiga bulan) selain dari buah kurma kering dan air!
Lihat gambaran videonya di bawah ini:
loading...
Subhanallah...
ReplyDelete