Ketika menyebut atau menulis nama sahabat Rasulullah Saw, kita biasanya menyambutnya dengan untaian doa berupa ucapan 'radhiyallahu anhu' sebagai pemuliaan terhadap mereka.
Hal ini merupakan bentuk ketaatan kita kepada Allah Swt, sebab di dalam Al-Qur'an, Allah Swt pun memuliakan mereka dengan ungkapan 'radhiyallahu anhum', yaitu bagi seluruh sahabat muhajirin dan anshar.
Namun bila menyebut nama sahabat Ali bin Abi Thalib r.a, mengapa kita mengucapkan Karramallhu wajhahu (semoga Allah memuliakan wajahnya)?
Memang, tidak ada salahnya mengucapkan radhiyallahu anhu ataupun karramallahu wajhahu setelah menyebut atau menulis nama Ali bin Abi Thalib. Keduanya dibolehkan. Namun kita perlu mengetahui, mengapa khusus nama Ali ada ungkapan karramallahu wajhah?
Ada beberapa pendapat tentang hal ini:
- Ada yang berpendapat bahwa ungkapan ini merupakan ungkapan di kalangan syi'ah.
- Ada pula yang berpendapat bahwa hal tersebut dikarenakan Ali bin Thalib tidak pernah melihat aurat siapapun selama hidupnya.
- Ada yang berpendapat bahwa hal tersebut dikarenakan bahwa beliau tidak pernah sujud sama sekali kepada berhala di masa jahiliyah.
Imam Ibnu Katsir menulis dalam tafsirnya Juz. III halaman 517:
Ada juga pendapat bahwa hal ini berdasarkan pada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, bahwa Rasulullah Saw pernah mendoakan Ali dengan ungkapan tersebut.
Hal ini merupakan bentuk ketaatan kita kepada Allah Swt, sebab di dalam Al-Qur'an, Allah Swt pun memuliakan mereka dengan ungkapan 'radhiyallahu anhum', yaitu bagi seluruh sahabat muhajirin dan anshar.
Namun bila menyebut nama sahabat Ali bin Abi Thalib r.a, mengapa kita mengucapkan Karramallhu wajhahu (semoga Allah memuliakan wajahnya)?
Memang, tidak ada salahnya mengucapkan radhiyallahu anhu ataupun karramallahu wajhahu setelah menyebut atau menulis nama Ali bin Abi Thalib. Keduanya dibolehkan. Namun kita perlu mengetahui, mengapa khusus nama Ali ada ungkapan karramallahu wajhah?
Ada beberapa pendapat tentang hal ini:
- Ada yang berpendapat bahwa ungkapan ini merupakan ungkapan di kalangan syi'ah.
- Ada pula yang berpendapat bahwa hal tersebut dikarenakan Ali bin Thalib tidak pernah melihat aurat siapapun selama hidupnya.
- Ada yang berpendapat bahwa hal tersebut dikarenakan bahwa beliau tidak pernah sujud sama sekali kepada berhala di masa jahiliyah.
Imam Ibnu Katsir menulis dalam tafsirnya Juz. III halaman 517:
وقد غلب هذا في عبارة كثير من النساخ للكتب أن يفرد علي رضي الله عنه بأن يقال عليه السلام من دون سائر الصحابة أو كرم الله وجهه وهذا وإن كان معناه صحيحا لكن ينبغي أن يسوى بين الصحابة في ذلك فإن هذا من باب التعظيم والتكريم فالشيخان وأمير المؤمنين عثمان أولى بذلك منه رضي الله عنهم أجمعين .ا.هـ.
عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه يقول : إن رسول الله صلى الله عليه وسلم أخذ الراية فهزها ثم قال : " من يأخذها بحقها " فجاء فلان ، فقال : أنا ، قال: " أمط " ثم جاء رجل . فقال : " أمط " ثم قال النبي صلى الله عليه وسلم : " والذي كرم وجه محمد لأعطينها رجلا لا يفر ، هاك يا علي .." الحديث .
loading...
0 komentar:
Post a Comment
Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih