Yang menulis syair hikayat ini masih belum teridentifikasi secara pasti, yang jelas beberapa naskah cerita masih ada yang tersimpan dalam bentuk cetakan lama.
Kisahnya berkisar tentang kerajaan tempo dulu yang dipenuhi pergolakan, cinta kasih, dan pengkhianatan. Di banyak negeri, kisahnya masih diceritakan secara verbal dari generasi ke generasi.
Berikut di antara naskah yang ada:
Bismillah itu permulaan kalam
Dengan nama Allah Khaliqul Alam
Melimpahkan rahmat siang dan malam
Kepada segala mu'min dan Islam
Dengarkan Enci muda yang kuat
Syair dikarang dagang yang lata
Dikarang syair suatu cerita
Cerita dahulu hendak dikata
Mengarang syarit ceriteranya satu
Moleknya tidak lagi suatu
Malam jumat pukulnya satu
Mula disurat dagang piatu
Tersebut kisah suatu cerita
Zamannya dahulu empunya kata
Seorang raja yang bermahkota
Kerajaan di Negeri Indracita
Baginda bernama putri Maharaja
Rakyatnya banyak bukan kerja
Padangnya luas berkota kaca
Negerinya Elok bukan kerja
Kotanya kaca gilang gemilang
Indahnya bukan lagi kepalang
Lengkap dengan menteri hulubalang
Rakyat tentera tiada terbilang
Istananya besar tiada terperi
Dibandingnya cermin berseri-seri
Tiang cendana bendul kesturi
Anaknya daripada suasa Mishri
Balai penghadapan berbagai kembang
Balai kesturi balai melintang
Kendil dan tonggak ada terpasang
Gemerlapan cahaya seperti bintang
Pada tahun 1961, hikayat Yatim Mustapha diangkat ke layar lebar oleh Produksi Film Melayu 'Chatay Keris' di Malaysia. Pada waktu itu, film yang ada hanyalah berformat hitam putih karena belum jamak dikenal teknologi film berwarna.
Sinopsis film menceritakan tentang seorang permaisuri ketiga cemburu terhadap Permaisuri Bungsu kesayangan Raja. Dengan muslihatnya, permaisuri ketiga merancang untuk memfitnahnya.
Raja diracun dan Permaisuri Bongsu dituduh membunuhnya lalu dihukum penjara seumur hidup. Anak Permaisuri Bongsu iaitu Tengku Cahaya dan Tengku Asmara kini menjadi mangsa keadaan dan terpaksa meninggalkan istana.
Para aktor dan aktris yang terlibat antara lain: Nordin Ahmad, Siput Sarawak, Datin Hajah Umi Khaltum, Salmah Ahmad, Abdullah Chik, Dato' Mustapha Maarof dan lain sebagainya.
Pemutaran serentak film yang disutradarai oleh BN. Rao tersebut dilakukan pada tahun 1961 tersebut di seluruh bioskop.
Silahkan tonton film Yatim Musthapa selengkapnya di video di bawah ini.
loading...
0 komentar:
Post a Comment
Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih