PENGARUH DIVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM
A. Latar Belakang
Pasar modal memiliki peran penting dalam meningkatkan ekonomi suatu negara karena memiliki fungsi ekonomi dan fungsi keuangan (Husnan, 1994). Sebagai fungsi ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari pihak yang memiliki kelebihan dana (lender) kepada pihak yang membutuhkan dana (borrower). Sedangkan fungsi keuangan, pasar modal menyediakan dana yang diperlukan oleh pihak-pihak yang membutuhkan dana.
Pihak yang membutuhkan dana dan pihak yang menyediakan dana tidak harus terlibat lansung dalam transaksi di pasar modal, tapi dibantu oleh pialang sekuritas, yaitu pihak yang mempertemukan penjual dan pembeli sekuritas, menyediakan informasi bagi kepentingan pemodal (investor), memberikan saran serta mengelola dana bagi kepentingan investor. Sedangkan perusahaan sebagai pihak yang membutuhkan dana dapat melakukan go public dengan mengeluarkan saham di pasar modal sebagai emiten.
Seorang investor akan bersedia memindahkan dananya melaui pasar modal apabila investor merasa aman akan investasinya dan juga menganggap prospek suatu investasi menguntungkan. Pengambilan keputusan investasi oleh investor yang rasional akan dipengaruhi oleh resiko dan tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return).
Perkembangan harga saham di pasar modal merupakan indikator yang penting untuk mengetahui tingkah laku pasar, yaitu para investor dalam upaya menentukan apakah investor akan melakukan transaksi di pasar modal, biasanya mereka akan mendasarkan keputusannya pada berbagai informasi yang mereka miliki, baik informasi yang tersedia di publik maupun informasi pribadi.
Informasi tersebut akan mempunyai makna atau nilai bagi investor jika keberadaan informasi tersebut menyebbakan investor melakukan transaksi di pasar modal, yang tercermin dalam perubahan harga sahamnya. Informasi yang menjadikan dasar untuk pengambilan keputusan tersebut diberikan dalam bentuk laporan keuangan yang menyangkut posisi keuangan perusahaan.
Ada beberapa kasus tertentu atau situasi tertentu ada sebagian investor lebih suka dividen yang tinggi sehingga mengakibatkan rendahnya laba yang diatahan. Hal ini disebabkan karena mereka menganggap bahwa jumlah tetentu yang diterima sebagai dividen saat ini lebih berharga dibandingkan capital gain yang akan diperoleh di hari-hari mendatang (Blume, 1980). Dalam kasus seperti ini berarti investor akan sangat mengharapkan pengumuman pembagian dividen oleh perusahaan yang bersangkutan.
Beberapa penelitian mengenai kandungan informasi dari laporan keuangan telah banyak dilakukan. Salah satu penelitian tersebut adalah penelitian mengenai kandungan informasi perubahan dividen. penelitian tentang dividen dilakukan karena dividen merupakan suatu informasi keuangan yang dapat memberikan informasi tentang keuangan perusahaan yang akan diberi modal oleh investor.
B. Teori–teori Kebijakan Dividen
Ada beberapa teori yang menyatakan bahwa kebijakan dividen tidak mempengaruhi harga saham, namun ada pula kelompok lain yang menyatakan sedikitnya bahwa kebijakan dividen mempengaruhi harga saham. Faktor-faktor pengaruh kebijakan dividen tergantung kepada kesempatan investasi di dalam perusahaan, alternatif sumber-sumber modal dan pemegang saham preferen yang berlawanan dengan terhadap pendapatan di masa yang akan datang. Berikut ini akan dijelaskan beberapa dan siapa yang mengemukakan teori tentang kebijakan dividen (Weston dan Bringham, 1990):
1. Teori Dividen yang Tidak Relevan
Teori dividen tidak relevan menyatakan bahwa dividen tidak berpengaruh terhadap harga saham dari nilai perusahaan atau struktur modal. Hal inilah yang disebut dengan teori dividen yang tidak relevan. Pencetus teori ini adalah Merton Miller dan Franco Modigliani (MM). Mereka menyatakan bahwa nilai perusahaan hanya ditentukan oleh kemampuan dalam menghasilkan laba dan resiko bisnis. MM juga menyatakan bahwa nilai perusahaan hanya tergantung pada pendapatan yang dihasilkan oleh aktiva, tidak pada bagaimana pendapatan atau laba ini dibagikan di antara dividen dan laba ditahan.
2. Teori Bird-In The Hand
Teori bird-in the hand menyatakan bahwa nilai perusahaan akan mencapai maksimum apabila ratio dividen yang dibayarkan lebih kecil resikonya daripada capital gain. Gordon memperkirakan resiko ketidakpastian akan naik di masa yang akan datang. Untuk menunjukkan dampak ketidakpastian pada kebijakan dividen pertama pada tahun pertama akan diinvestasikan kembali. Jika dividen yang dibayarkan dari tahun ke tahun adalah konstan maka nilai saham tidak akan berubah dengan adanya perubahan dividen.
3. Teori Dividen yang Relevan
Pendapat bahwa dividen relevan terhadap harga saham dikemukakan oleh Loub (1979), yang memberikan bukti bahwa pemegang saham menyukai pembagian dividen. Apabila perusahaan selalu dapat memberikan dividen kepada para pemgang sahamnya maka investor akan menilai baik kinerja perusahaan tersebut. Dengan demikian akan menarik para investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan yang bersangkutan. Hal tersebut pada akhirnya akan dapat membuat harga saham naik.
4. Dua Pokok Teori Kebijakan yang Lain
Dua pokok teori kebijakan yang lain yang dapat mempengaruhi kebijakan dividen adalah (Weston, 1990):
a. Kebijakan informasi atau pemberian isyarat, hipotesis (information content or signaling, hypothesis)
Jika investor mengharapkan kenaikkan dividen sampai 5% per tahun, dan jika pada kenyataannya dividen naik sampai 5%, maka harga saham tidak akan berubah dengan adanya dengan adanya kenaikkan dividen tersebut. Pada kenyataannya, kenaikkan dividen yang menyebabkan kenaikkan harga saham. Hal ini berbeda dengan argumentasi Miller dan Modigliani, mereka menggambarkan kenyataan bahwa perusahaan selalu enggan untuk menurunkan dividen dan akibatnya manajer tidak akan menaikkan kecuali kalau manajer mengharapkan yang lebih tinggi atau paling sedikti tetap laba di masa yang akan datang. Menurut Miler dan Modigliani peningkatan dividen yang lebih besar dari yang diharapkan akan diberikan kepada investor sebagai tanda bahwa manajemen perusahaan meramalkan peningkatan laba dimasa yang akan datang, mengingat bahwa penurunan dividen sebagai tanda dari kecilnya laba. Kemudian Miler dan Modigliani menyatakan bahwa perubahan pembayaran yang dilakukan oleh perusahaan ditunjukkan dimana investor lebih suka dividen untuk laba ditahan. Perubahan harga saham menunjukkan bahwa pentingnya informasi berupa pengumuman dividen.
b. Pengaruh para pelanggan
Miller dan Modigliani juga menyarankan bahwa pengaruh pelanggan ini kemungkinan ada maka ini membantu menjelaskan bagaimana harga saham berubah setelah tanggal pengumuman perubahan kebijakan dividen.
C. Persamaan Regresi
Berikut ini adalah data tentang pengumuman dividen yang akan dibagikan dalam nilai rupiah tiap lembar sahamnya yang disebut dengan variabel independent (predictor) dan harga saham dalam nilai rupiah tiap lembar sahamnya yang disebut dengan variabel dependent (respon). Dengan dugaan bahwa pengumuman dividen mempengaruhi harga saham di Bursa Efek. Harga saham yang digunakan adalah harga saham satu hari setelah diumumkan pembagian dividen. Misalnya: data berikut ini merupakan data sebuah perusahaan selama 12 tahun dengan asumsi mengumumkan pembagian dividen empat kali dalam setahun. Jadi total pengumuman dividen yang telah dilakukan adalah 48 kali.
Tabel 1.
Data mentah dividen per lembar saham dan harga saham per lembar
Selama 12 tahun
No. dividen per lembar harga saham
saham (Rp) (Rp)
1 660 2150
2 665 2155
3 668 2155
4 695 2000
5 700 2050
6 700 2100
7 715 2250
8 725 2200
9 730 2150
10 700 2060
11 735 2300
12 748 2350
13 755 2425
14 767 2500
15 800 2600
16 862 2550
17 900 2600
18 950 2558
19 970 2625
20 1000 2695
21 1050 2700
22 1050 2650
23 1125 2700
24 1130 2725
25 1125 2700
26 1125 2750
27 1135 2725
28 1135 2800
29 1142 2815
30 1143 2800
31 1150 2810
32 1150 2815
33 1155 2815
34 1155 2818
35 1160 2855
36 1160 2850
37 1170 2900
38 1185 2915
39 1189 2920
40 1200 3000
41 1120 3100
42 1120 3105
43 1125 3150
44 1145 3220
45 1200 3400
46 1250 4000
47 1300 4050
48 1310 4000
Data di atas diolah menggunakan program Minitab untuk mencari persamaan regresinya. Hasil oleh data tersebut adalah sebagai berikut:
Berdasarkan hasil dari olah data analisis regresi di atas dapat diketahui bahwa persamaan regresi adalah: C2 = 776 + 1.95 C1
Di mana, C1 = Dividen per lembar saham merupakan variabel predictor.
C2 = Harga saham tiap lembar saham merupakan variabelerespon.
Secara umum persamaan tersebut ditulis:
Y = 776 + 1,95 X
Dimana, X = Varibel predictor.
Y = Variabel respon.
0 = 776 dapat diartikan sebagai besarnya harga saham bila tidak ada pemabgian dividen.
1 = 1.95 diartikan sebagai peningkatan harga saham bila dividen ditingkatkan sebesar satu rupiah.
______________________________________________
DAFTAR PUSTAKA
Husnan, Suad, Dasar-dasar Portofolio dan Analisis Sekuritas, UPP-AMP YKPN, Yogyakarta, 2001.
Weton, J.F. and E.F Bringham, 1990, Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Erlangga, Jakarta, 1990.
A. Latar Belakang
Pasar modal memiliki peran penting dalam meningkatkan ekonomi suatu negara karena memiliki fungsi ekonomi dan fungsi keuangan (Husnan, 1994). Sebagai fungsi ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari pihak yang memiliki kelebihan dana (lender) kepada pihak yang membutuhkan dana (borrower). Sedangkan fungsi keuangan, pasar modal menyediakan dana yang diperlukan oleh pihak-pihak yang membutuhkan dana.
Pihak yang membutuhkan dana dan pihak yang menyediakan dana tidak harus terlibat lansung dalam transaksi di pasar modal, tapi dibantu oleh pialang sekuritas, yaitu pihak yang mempertemukan penjual dan pembeli sekuritas, menyediakan informasi bagi kepentingan pemodal (investor), memberikan saran serta mengelola dana bagi kepentingan investor. Sedangkan perusahaan sebagai pihak yang membutuhkan dana dapat melakukan go public dengan mengeluarkan saham di pasar modal sebagai emiten.
Seorang investor akan bersedia memindahkan dananya melaui pasar modal apabila investor merasa aman akan investasinya dan juga menganggap prospek suatu investasi menguntungkan. Pengambilan keputusan investasi oleh investor yang rasional akan dipengaruhi oleh resiko dan tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return).
Perkembangan harga saham di pasar modal merupakan indikator yang penting untuk mengetahui tingkah laku pasar, yaitu para investor dalam upaya menentukan apakah investor akan melakukan transaksi di pasar modal, biasanya mereka akan mendasarkan keputusannya pada berbagai informasi yang mereka miliki, baik informasi yang tersedia di publik maupun informasi pribadi.
Informasi tersebut akan mempunyai makna atau nilai bagi investor jika keberadaan informasi tersebut menyebbakan investor melakukan transaksi di pasar modal, yang tercermin dalam perubahan harga sahamnya. Informasi yang menjadikan dasar untuk pengambilan keputusan tersebut diberikan dalam bentuk laporan keuangan yang menyangkut posisi keuangan perusahaan.
Ada beberapa kasus tertentu atau situasi tertentu ada sebagian investor lebih suka dividen yang tinggi sehingga mengakibatkan rendahnya laba yang diatahan. Hal ini disebabkan karena mereka menganggap bahwa jumlah tetentu yang diterima sebagai dividen saat ini lebih berharga dibandingkan capital gain yang akan diperoleh di hari-hari mendatang (Blume, 1980). Dalam kasus seperti ini berarti investor akan sangat mengharapkan pengumuman pembagian dividen oleh perusahaan yang bersangkutan.
Beberapa penelitian mengenai kandungan informasi dari laporan keuangan telah banyak dilakukan. Salah satu penelitian tersebut adalah penelitian mengenai kandungan informasi perubahan dividen. penelitian tentang dividen dilakukan karena dividen merupakan suatu informasi keuangan yang dapat memberikan informasi tentang keuangan perusahaan yang akan diberi modal oleh investor.
B. Teori–teori Kebijakan Dividen
Ada beberapa teori yang menyatakan bahwa kebijakan dividen tidak mempengaruhi harga saham, namun ada pula kelompok lain yang menyatakan sedikitnya bahwa kebijakan dividen mempengaruhi harga saham. Faktor-faktor pengaruh kebijakan dividen tergantung kepada kesempatan investasi di dalam perusahaan, alternatif sumber-sumber modal dan pemegang saham preferen yang berlawanan dengan terhadap pendapatan di masa yang akan datang. Berikut ini akan dijelaskan beberapa dan siapa yang mengemukakan teori tentang kebijakan dividen (Weston dan Bringham, 1990):
1. Teori Dividen yang Tidak Relevan
Teori dividen tidak relevan menyatakan bahwa dividen tidak berpengaruh terhadap harga saham dari nilai perusahaan atau struktur modal. Hal inilah yang disebut dengan teori dividen yang tidak relevan. Pencetus teori ini adalah Merton Miller dan Franco Modigliani (MM). Mereka menyatakan bahwa nilai perusahaan hanya ditentukan oleh kemampuan dalam menghasilkan laba dan resiko bisnis. MM juga menyatakan bahwa nilai perusahaan hanya tergantung pada pendapatan yang dihasilkan oleh aktiva, tidak pada bagaimana pendapatan atau laba ini dibagikan di antara dividen dan laba ditahan.
2. Teori Bird-In The Hand
Teori bird-in the hand menyatakan bahwa nilai perusahaan akan mencapai maksimum apabila ratio dividen yang dibayarkan lebih kecil resikonya daripada capital gain. Gordon memperkirakan resiko ketidakpastian akan naik di masa yang akan datang. Untuk menunjukkan dampak ketidakpastian pada kebijakan dividen pertama pada tahun pertama akan diinvestasikan kembali. Jika dividen yang dibayarkan dari tahun ke tahun adalah konstan maka nilai saham tidak akan berubah dengan adanya perubahan dividen.
3. Teori Dividen yang Relevan
Pendapat bahwa dividen relevan terhadap harga saham dikemukakan oleh Loub (1979), yang memberikan bukti bahwa pemegang saham menyukai pembagian dividen. Apabila perusahaan selalu dapat memberikan dividen kepada para pemgang sahamnya maka investor akan menilai baik kinerja perusahaan tersebut. Dengan demikian akan menarik para investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan yang bersangkutan. Hal tersebut pada akhirnya akan dapat membuat harga saham naik.
4. Dua Pokok Teori Kebijakan yang Lain
Dua pokok teori kebijakan yang lain yang dapat mempengaruhi kebijakan dividen adalah (Weston, 1990):
a. Kebijakan informasi atau pemberian isyarat, hipotesis (information content or signaling, hypothesis)
Jika investor mengharapkan kenaikkan dividen sampai 5% per tahun, dan jika pada kenyataannya dividen naik sampai 5%, maka harga saham tidak akan berubah dengan adanya dengan adanya kenaikkan dividen tersebut. Pada kenyataannya, kenaikkan dividen yang menyebabkan kenaikkan harga saham. Hal ini berbeda dengan argumentasi Miller dan Modigliani, mereka menggambarkan kenyataan bahwa perusahaan selalu enggan untuk menurunkan dividen dan akibatnya manajer tidak akan menaikkan kecuali kalau manajer mengharapkan yang lebih tinggi atau paling sedikti tetap laba di masa yang akan datang. Menurut Miler dan Modigliani peningkatan dividen yang lebih besar dari yang diharapkan akan diberikan kepada investor sebagai tanda bahwa manajemen perusahaan meramalkan peningkatan laba dimasa yang akan datang, mengingat bahwa penurunan dividen sebagai tanda dari kecilnya laba. Kemudian Miler dan Modigliani menyatakan bahwa perubahan pembayaran yang dilakukan oleh perusahaan ditunjukkan dimana investor lebih suka dividen untuk laba ditahan. Perubahan harga saham menunjukkan bahwa pentingnya informasi berupa pengumuman dividen.
b. Pengaruh para pelanggan
Miller dan Modigliani juga menyarankan bahwa pengaruh pelanggan ini kemungkinan ada maka ini membantu menjelaskan bagaimana harga saham berubah setelah tanggal pengumuman perubahan kebijakan dividen.
C. Persamaan Regresi
Berikut ini adalah data tentang pengumuman dividen yang akan dibagikan dalam nilai rupiah tiap lembar sahamnya yang disebut dengan variabel independent (predictor) dan harga saham dalam nilai rupiah tiap lembar sahamnya yang disebut dengan variabel dependent (respon). Dengan dugaan bahwa pengumuman dividen mempengaruhi harga saham di Bursa Efek. Harga saham yang digunakan adalah harga saham satu hari setelah diumumkan pembagian dividen. Misalnya: data berikut ini merupakan data sebuah perusahaan selama 12 tahun dengan asumsi mengumumkan pembagian dividen empat kali dalam setahun. Jadi total pengumuman dividen yang telah dilakukan adalah 48 kali.
Tabel 1.
Data mentah dividen per lembar saham dan harga saham per lembar
Selama 12 tahun
No. dividen per lembar harga saham
saham (Rp) (Rp)
1 660 2150
2 665 2155
3 668 2155
4 695 2000
5 700 2050
6 700 2100
7 715 2250
8 725 2200
9 730 2150
10 700 2060
11 735 2300
12 748 2350
13 755 2425
14 767 2500
15 800 2600
16 862 2550
17 900 2600
18 950 2558
19 970 2625
20 1000 2695
21 1050 2700
22 1050 2650
23 1125 2700
24 1130 2725
25 1125 2700
26 1125 2750
27 1135 2725
28 1135 2800
29 1142 2815
30 1143 2800
31 1150 2810
32 1150 2815
33 1155 2815
34 1155 2818
35 1160 2855
36 1160 2850
37 1170 2900
38 1185 2915
39 1189 2920
40 1200 3000
41 1120 3100
42 1120 3105
43 1125 3150
44 1145 3220
45 1200 3400
46 1250 4000
47 1300 4050
48 1310 4000
Data di atas diolah menggunakan program Minitab untuk mencari persamaan regresinya. Hasil oleh data tersebut adalah sebagai berikut:
Berdasarkan hasil dari olah data analisis regresi di atas dapat diketahui bahwa persamaan regresi adalah: C2 = 776 + 1.95 C1
Di mana, C1 = Dividen per lembar saham merupakan variabel predictor.
C2 = Harga saham tiap lembar saham merupakan variabelerespon.
Secara umum persamaan tersebut ditulis:
Y = 776 + 1,95 X
Dimana, X = Varibel predictor.
Y = Variabel respon.
0 = 776 dapat diartikan sebagai besarnya harga saham bila tidak ada pemabgian dividen.
1 = 1.95 diartikan sebagai peningkatan harga saham bila dividen ditingkatkan sebesar satu rupiah.
______________________________________________
DAFTAR PUSTAKA
Husnan, Suad, Dasar-dasar Portofolio dan Analisis Sekuritas, UPP-AMP YKPN, Yogyakarta, 2001.
Weton, J.F. and E.F Bringham, 1990, Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Erlangga, Jakarta, 1990.
Download makalah statistik - pengaruh dividen terhadap harga saham (microsoft word)
loading...
0 komentar:
Post a Comment
Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih