"Aturan dibuat untuk dilanggar", begitu bunyi sebuah anekdot yang berkembang di Indonesia.
Meski sebagus apa pun undang-undang dan peraturan disusun pemerintah, namun tetap saja ada orang-orang yang melanggarnya, baik secara sengaja atau pun karena tak mau tahu.
Seperti aturan di jalan raya misalnya, sudah berkali-kali pemerintah mensosialisasikan undang-udang lalu lintas terbaru dengan ancaman denda dan pidana yang tegas, namun masih banyak masyarakat yang melanggar aturan lalu lintas dengan terang-terangan.
Lihat saja di jalan raya, betapa banyak orang yang melanggar lampu merah, parkir sembarangan, pengguna sepeda motor yang tidak menggunakan helm, dan lain sebagainya.
Uniknya, ketika ditilang oleh petugas yang berwajib, banyak sekal trik dan cara yang mereka lakukan agar terhindar dari tilang.
Nah, bagaimana cara orang menghindari tilang? Seperti dikutip dari situs Otosia.com, ada beberapa trik yang biasa digunakan orang agar terhindar dari tilang petugas kepolisian. Apa saja itu? Mari kita simak, tapi jangan ditiru yang nggak benarnya ya...
1. Malas ditilang
Biasanya anak-anak muda yang baru saja punya motor/mobil, merasa akan sayang sekali jikalau harus menghabiskan waktu untuk mengikuti sidang tilang.
Ada dua kemungkinan yang bisa terjadi jika tersangka pelanggaran secara terang-terangan melanggar, tapi petugasnya memutuskan untuk tidak menilang. Yang pertama memang karena petugasnya kasihan, atau yang kedua memang sudah ada 'ijab kabul' dengan oknum, misalnya dengan kalimat "Damai saja lah pak".
2. Mengaku kenal atasan atau pejabat
Sedikit banyak sebenarnya alasan yang satu ini sudah kehilangan 'tuah kesaktiannya', karena di banyak wilayah di Indonesia, para petugas sudah dibentuk lebih tegas oleh satuan sehingga, sekalipun sedang berurusan dengan tersangka yang mengatasnamakan atasan sang petugas, sudah tidak terlalu berpengaruh.
Tapi bagi banyak orang lain, ini merupakan salah satu senjata andalan yang bisa dikeluarkan supaya surat tilang tidak melayang menuju kendaraan si tersangka. Ada yang bilang misalnya dengan kata-kata: "Lho, Bapak ini kenal dengan Pak X?" Dengan wajah yang meyakinkan. Karena si tersangka sudah menyebut nama pak X tadi, biasanya pak petugas akan memulai dialog menanyakan bagaimana si tersangka mengenal atasannya tersebut. Yang paling penting, kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah anda!
3. Pakai atribut tertentu
Ini adalah cara yang paling picik menurut redaksi otosia. Misalnya saja memakai atribut agama, dan ini biasa dilakukan di kota-kota besar. Wajar saja, karena penggunaan atribut agama sejatinya hanya digunakan saat beribadah saja. Masalah nanti di jalan harus lengkap bawa helm, SIM dan STNK, itu merupakan urusan yang berbeda dimensi.
Tapi penggunaan beberapa aksesoris di kepala, membawa bendera, jenggot palsu, kabarnya masih bisa dilakukan dan sampai sekarang di banyak kota besar di Indonesia jadi senjata pamungkas.
4. Pakai kartu sakti
Ada banyak kartu sakti, misalnya kartu anggota instansi atau organisasi tertentu.
5. Alasan ke Rumah Sakit
Satu lagi alasan yang mulai terasa basi di kalangan pengguna motor dan mobil di jagad persilatan aspal di negeri ini adalah 'buru-buru ke rumah sakit'. Karena di beberapa kasus, para petugas sudah mulai mengendus, dan sepertinya sudah lebih kejam untuk menegaskan, mau kemanapun harus bawa kelengkapan berkendara.
Alasan ini mungkin masih bisa digunakan apabila ada dua kemungkinan, petugas yang sedang bekerja masih punya rasa kasihan, atau alasan dari si tersangka cukup masuk akal. Misal ikan mas-nya mengalami retensi urin, atau sedang asam urat sehingga harus masuk UGD.
6. Menangis
Bagi banyak orang, menangis merupakan luapan emosi. Tapi bagi para aktor sinetron yang tercecer di jalanan dan melanggar syarat dan pra-syarat lolos razia, menangis bisa jadi senjata tersembunyi. Dan bisa mulai diterapkan di banyak daerah.
Menangis akan membuat petugasnya salah tingkah, apalagi jika tersangka yang tidak lolos razia adalah mbak-mbak usia 20-an yang baru berangkat kuliah dan harinya sedang tidak bagus. Otomatis petugas akan salah tingkah dan bingung. Biasanya trik ini berhasil, kecuali untuk para bikers moge.
7. Bawa kelangkapan kendaraan
Ini dia trik yang benar! Dari sekian banyak trik yang cukup 'menarik' untuk bisa lolos dari hukuman tilang, terutama saat razia, ada satu trik utama dan pamungkas supaya tidak terkena tilang. Satu rumus yang disebut 'Bawalah SIM, STNK dan kelengkapan berkendara anda'. Insya Allah tidak akan kena tilang...!
So, tulisan ini bukan mengajak anda untuk melanggar hukum, tapi sekedar menyadarkan kita semua tentang pentingnya taat hukum demi keselamatan kita bersama.
Sumber: Otosia
Meski sebagus apa pun undang-undang dan peraturan disusun pemerintah, namun tetap saja ada orang-orang yang melanggarnya, baik secara sengaja atau pun karena tak mau tahu.
Seperti aturan di jalan raya misalnya, sudah berkali-kali pemerintah mensosialisasikan undang-udang lalu lintas terbaru dengan ancaman denda dan pidana yang tegas, namun masih banyak masyarakat yang melanggar aturan lalu lintas dengan terang-terangan.
Lihat saja di jalan raya, betapa banyak orang yang melanggar lampu merah, parkir sembarangan, pengguna sepeda motor yang tidak menggunakan helm, dan lain sebagainya.
Uniknya, ketika ditilang oleh petugas yang berwajib, banyak sekal trik dan cara yang mereka lakukan agar terhindar dari tilang.
Nah, bagaimana cara orang menghindari tilang? Seperti dikutip dari situs Otosia.com, ada beberapa trik yang biasa digunakan orang agar terhindar dari tilang petugas kepolisian. Apa saja itu? Mari kita simak, tapi jangan ditiru yang nggak benarnya ya...
1. Malas ditilang
Biasanya anak-anak muda yang baru saja punya motor/mobil, merasa akan sayang sekali jikalau harus menghabiskan waktu untuk mengikuti sidang tilang.
Ada dua kemungkinan yang bisa terjadi jika tersangka pelanggaran secara terang-terangan melanggar, tapi petugasnya memutuskan untuk tidak menilang. Yang pertama memang karena petugasnya kasihan, atau yang kedua memang sudah ada 'ijab kabul' dengan oknum, misalnya dengan kalimat "Damai saja lah pak".
2. Mengaku kenal atasan atau pejabat
Sedikit banyak sebenarnya alasan yang satu ini sudah kehilangan 'tuah kesaktiannya', karena di banyak wilayah di Indonesia, para petugas sudah dibentuk lebih tegas oleh satuan sehingga, sekalipun sedang berurusan dengan tersangka yang mengatasnamakan atasan sang petugas, sudah tidak terlalu berpengaruh.
Tapi bagi banyak orang lain, ini merupakan salah satu senjata andalan yang bisa dikeluarkan supaya surat tilang tidak melayang menuju kendaraan si tersangka. Ada yang bilang misalnya dengan kata-kata: "Lho, Bapak ini kenal dengan Pak X?" Dengan wajah yang meyakinkan. Karena si tersangka sudah menyebut nama pak X tadi, biasanya pak petugas akan memulai dialog menanyakan bagaimana si tersangka mengenal atasannya tersebut. Yang paling penting, kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah anda!
3. Pakai atribut tertentu
Ini adalah cara yang paling picik menurut redaksi otosia. Misalnya saja memakai atribut agama, dan ini biasa dilakukan di kota-kota besar. Wajar saja, karena penggunaan atribut agama sejatinya hanya digunakan saat beribadah saja. Masalah nanti di jalan harus lengkap bawa helm, SIM dan STNK, itu merupakan urusan yang berbeda dimensi.
Tapi penggunaan beberapa aksesoris di kepala, membawa bendera, jenggot palsu, kabarnya masih bisa dilakukan dan sampai sekarang di banyak kota besar di Indonesia jadi senjata pamungkas.
4. Pakai kartu sakti
Ada banyak kartu sakti, misalnya kartu anggota instansi atau organisasi tertentu.
5. Alasan ke Rumah Sakit
Satu lagi alasan yang mulai terasa basi di kalangan pengguna motor dan mobil di jagad persilatan aspal di negeri ini adalah 'buru-buru ke rumah sakit'. Karena di beberapa kasus, para petugas sudah mulai mengendus, dan sepertinya sudah lebih kejam untuk menegaskan, mau kemanapun harus bawa kelengkapan berkendara.
Alasan ini mungkin masih bisa digunakan apabila ada dua kemungkinan, petugas yang sedang bekerja masih punya rasa kasihan, atau alasan dari si tersangka cukup masuk akal. Misal ikan mas-nya mengalami retensi urin, atau sedang asam urat sehingga harus masuk UGD.
6. Menangis
Bagi banyak orang, menangis merupakan luapan emosi. Tapi bagi para aktor sinetron yang tercecer di jalanan dan melanggar syarat dan pra-syarat lolos razia, menangis bisa jadi senjata tersembunyi. Dan bisa mulai diterapkan di banyak daerah.
Menangis akan membuat petugasnya salah tingkah, apalagi jika tersangka yang tidak lolos razia adalah mbak-mbak usia 20-an yang baru berangkat kuliah dan harinya sedang tidak bagus. Otomatis petugas akan salah tingkah dan bingung. Biasanya trik ini berhasil, kecuali untuk para bikers moge.
7. Bawa kelangkapan kendaraan
Ini dia trik yang benar! Dari sekian banyak trik yang cukup 'menarik' untuk bisa lolos dari hukuman tilang, terutama saat razia, ada satu trik utama dan pamungkas supaya tidak terkena tilang. Satu rumus yang disebut 'Bawalah SIM, STNK dan kelengkapan berkendara anda'. Insya Allah tidak akan kena tilang...!
So, tulisan ini bukan mengajak anda untuk melanggar hukum, tapi sekedar menyadarkan kita semua tentang pentingnya taat hukum demi keselamatan kita bersama.
Sumber: Otosia
loading...
0 komentar:
Post a Comment
Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih