Dalam suatu kesempatan khutbahnya, Syaikh Wasim Yusuf menceritakan suatu kisah yang sangat menyentuh hati. Beliau berkata:
"Kemarin, ada seorang wanita tua berusia sekitar 50 tahun duduk di sebuah masjid yang terletak di salah satu sudut pasar Emirat Arab ini, ia duduk di tempat tersebut dari pukul 10 pagi hingga pukul 5 sore...
Apa yang dilakukannya di masjid tersebut?
Ia duduk, berwudhu dan sholat setiap kali masuk waktu sholat... Ketika ia lapar, ia membuka bekal makanan yang ia bawa dari rumah putranya untuk ia makan di masjid tersebut. Ia tidak ingin pulang ke rumah putranya..
Anda tahu kenapa...?
Sebab pada waktu-waktu tersebut, di antara jam 10 pagi hingga jam 5 sore tersebut, putranya itu tidak berada di rumah, tapi berada di tempat kerja... Jadi, sang ibu tidak ingin berada di rumah putranya karena khawatir kehadirannya bisa mengusik kehidupan keluarga anaknya, yang mana sang anak selama ini lebih mendengar keluhan istrinya tentang ibunya lalu anaknya pun menghardiknya...
Untuk mencari rasa aman ia memilih tinggal di masjid pasar tersebut hingga anaknya pulang kerja...".
* * *
Demikian kisah singkat yang diceritakan Syaikh Wasim, meski ringkas tapi sangat mendalam pengajarannya di jiwa kita.
Ini menyangkut bakti seorang anak di zaman sekarang ini, posisi seorang anak laki laki yang tunduk kepada istrinya dan merndurhakai ibunya, baik terhadap temannya namun kasar kepada bapaknya.
Iya inilah zaman seperti itu...
Bersyukurlah bila anda masih memiliki kedua orang tua, terutama Ibu. Mereka adalah jembatan kita menuju ridho-Nya. Titilah jembatan itu, lewati dengan senyum yang manis. Jaga mereka... karena
“Orang tua adalah pintu surga yang paling tengah. Sekiranya engkau mau, maka sia-siakanlah pintu itu atau jagalah!!” (HR. Ahmad)
Qadhi Iyadh menjelaskan:
“Maksud pintu surga yang paling tengah adalah pintu yang paling baik dan paling tinggi. Dengan kata lain mentaati dan menjaga orang tua adalah sebaik-baik sarana yang bisa mengantarkan seseorang ke dalam surga dan meraih derajat yang paling tinggi di dalamnya".
Alangkah meruginya orang yang mendapati kedua orangtuanya telah lanjut usia, tapi ia tidak masuk surga, padahal kesempatan itu terbuka lebar di hadapannya.
"Kemarin, ada seorang wanita tua berusia sekitar 50 tahun duduk di sebuah masjid yang terletak di salah satu sudut pasar Emirat Arab ini, ia duduk di tempat tersebut dari pukul 10 pagi hingga pukul 5 sore...
Apa yang dilakukannya di masjid tersebut?
Ia duduk, berwudhu dan sholat setiap kali masuk waktu sholat... Ketika ia lapar, ia membuka bekal makanan yang ia bawa dari rumah putranya untuk ia makan di masjid tersebut. Ia tidak ingin pulang ke rumah putranya..
Anda tahu kenapa...?
Sebab pada waktu-waktu tersebut, di antara jam 10 pagi hingga jam 5 sore tersebut, putranya itu tidak berada di rumah, tapi berada di tempat kerja... Jadi, sang ibu tidak ingin berada di rumah putranya karena khawatir kehadirannya bisa mengusik kehidupan keluarga anaknya, yang mana sang anak selama ini lebih mendengar keluhan istrinya tentang ibunya lalu anaknya pun menghardiknya...
Untuk mencari rasa aman ia memilih tinggal di masjid pasar tersebut hingga anaknya pulang kerja...".
* * *
Demikian kisah singkat yang diceritakan Syaikh Wasim, meski ringkas tapi sangat mendalam pengajarannya di jiwa kita.
Ini menyangkut bakti seorang anak di zaman sekarang ini, posisi seorang anak laki laki yang tunduk kepada istrinya dan merndurhakai ibunya, baik terhadap temannya namun kasar kepada bapaknya.
Iya inilah zaman seperti itu...
Bersyukurlah bila anda masih memiliki kedua orang tua, terutama Ibu. Mereka adalah jembatan kita menuju ridho-Nya. Titilah jembatan itu, lewati dengan senyum yang manis. Jaga mereka... karena
“Orang tua adalah pintu surga yang paling tengah. Sekiranya engkau mau, maka sia-siakanlah pintu itu atau jagalah!!” (HR. Ahmad)
Qadhi Iyadh menjelaskan:
“Maksud pintu surga yang paling tengah adalah pintu yang paling baik dan paling tinggi. Dengan kata lain mentaati dan menjaga orang tua adalah sebaik-baik sarana yang bisa mengantarkan seseorang ke dalam surga dan meraih derajat yang paling tinggi di dalamnya".
Alangkah meruginya orang yang mendapati kedua orangtuanya telah lanjut usia, tapi ia tidak masuk surga, padahal kesempatan itu terbuka lebar di hadapannya.
loading...
0 komentar:
Post a Comment
Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih