Meski sama-sama air, ternyata air zam-zam berbeda dengan air lainnya. Hal ini sudah dibuktikan oleh banyak peneliti di dunia.
Masih penasaran bagaimana ribuan kilogram zamzam milik jemaah bisa terdeteksi sehingga harus dikeluarkan dari bagasinya? Bagaimana membedakan zamzam dengan jenis cairan lain.
Tim X-Ray Aviation Security Garuda Indonesia di Jeddah, Yudi Junaedi dan Edy Suryono, Sabtu kemarin menjelaskan, pada dasarnya semua bahan yang terbuat dari unsur organik saat melalui sinar X akan terlihat berwarna orange. Namun ada beberapa perbedaan antar satu benda dengan benda lainnya.
Kain pembungkus zamzam, misalnya, meski terlihat orange, dari pantauan sinar X masih akan terlihat serat-serat tipisnya. Begitu pula dengan makanan, seperti kurma yang akan terlihat orange bulat bertumpuk-tumpuk.
"Kalau air putih biasa akan terlihat orange terang. Sementara kalau zamzam, meski di bagian pinggirnya terlihat orange terang, pada bagian tengah cenderung gelap karena kandungan mineralnya yang tinggi," kata Yudi.
Sekadar diketahui, awal 2014 lalu Jepang melakukan penelitian tentang zamzam. Hasil temuan menyebutkan zamzam mengandung dua elektroda yang bisa menjadi stimulus di dalam tubuh, sehingga metabolisme tubuh menjadi lebih baik yang artinya penyerapan sari makanan akan semakin baik.
Dalam zamzam ada zat yang ukuran molekulnya sangat kecil, sehingga bisa menembus sel-sel tubuh yang bisa membantu masuknya nutrisi.
Menurut Yudi, jika dibungkus dengan alumunium foil, zamzam memang tidak akan terlihat karena di x-ray penampakannya berupa benda hitam. "Tapi itu justru bikin curiga dan bakal kami bongkar," kata dia.
Bagaimana dengan benda cair lain seperti aerosol? "Kalau di x-ray akan terlihat biru pekat," kata Yudi.
Ditambahkan Edy, belum lama, pihaknya menemukan bagasi jemaah berisi 20 botol pengharum ruangan yang semuanya dibungkus alumunium foil. Pengharum ruangan ukuran 25 cm itu kemudian dikeluarkan dari bagasi jemaah.
"Sebetulnya dalam aturan IATA boleh membawa aerosol tapi ada syaratnya. Ukuran tidak lebih dari 100 ml per unit dan harus ada tutupnya. Kebetulan yang kami temukan tidak ada tutupnya. Kalau tidak ada tutup, ketika tertekan atau kena tusukan tentu akan ada akibatnya," kata Edy.
(viva via muslimina.blogspot[dot]com)
Masih penasaran bagaimana ribuan kilogram zamzam milik jemaah bisa terdeteksi sehingga harus dikeluarkan dari bagasinya? Bagaimana membedakan zamzam dengan jenis cairan lain.
Tim X-Ray Aviation Security Garuda Indonesia di Jeddah, Yudi Junaedi dan Edy Suryono, Sabtu kemarin menjelaskan, pada dasarnya semua bahan yang terbuat dari unsur organik saat melalui sinar X akan terlihat berwarna orange. Namun ada beberapa perbedaan antar satu benda dengan benda lainnya.
Kain pembungkus zamzam, misalnya, meski terlihat orange, dari pantauan sinar X masih akan terlihat serat-serat tipisnya. Begitu pula dengan makanan, seperti kurma yang akan terlihat orange bulat bertumpuk-tumpuk.
"Kalau air putih biasa akan terlihat orange terang. Sementara kalau zamzam, meski di bagian pinggirnya terlihat orange terang, pada bagian tengah cenderung gelap karena kandungan mineralnya yang tinggi," kata Yudi.
Sekadar diketahui, awal 2014 lalu Jepang melakukan penelitian tentang zamzam. Hasil temuan menyebutkan zamzam mengandung dua elektroda yang bisa menjadi stimulus di dalam tubuh, sehingga metabolisme tubuh menjadi lebih baik yang artinya penyerapan sari makanan akan semakin baik.
Dalam zamzam ada zat yang ukuran molekulnya sangat kecil, sehingga bisa menembus sel-sel tubuh yang bisa membantu masuknya nutrisi.
Menurut Yudi, jika dibungkus dengan alumunium foil, zamzam memang tidak akan terlihat karena di x-ray penampakannya berupa benda hitam. "Tapi itu justru bikin curiga dan bakal kami bongkar," kata dia.
Bagaimana dengan benda cair lain seperti aerosol? "Kalau di x-ray akan terlihat biru pekat," kata Yudi.
Ditambahkan Edy, belum lama, pihaknya menemukan bagasi jemaah berisi 20 botol pengharum ruangan yang semuanya dibungkus alumunium foil. Pengharum ruangan ukuran 25 cm itu kemudian dikeluarkan dari bagasi jemaah.
"Sebetulnya dalam aturan IATA boleh membawa aerosol tapi ada syaratnya. Ukuran tidak lebih dari 100 ml per unit dan harus ada tutupnya. Kebetulan yang kami temukan tidak ada tutupnya. Kalau tidak ada tutup, ketika tertekan atau kena tusukan tentu akan ada akibatnya," kata Edy.
(viva via muslimina.blogspot[dot]com)
loading...
0 komentar:
Post a Comment
Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih