Abu Mu'awiyah Adh-Dharir, seorang ulama yang buta berkata:
Suatu ketika, aku diundang dalam sebuah jamuan makan. (Di sana hadir para pembesar-pembesar dari Khilafah Bani Umayyah).
Syahdan, ketika aku hendak membasuh tangan untuk makan, tiba-tiba ada seseorang yang menuangkan air untukku agar aku bisa membasuh tangan.
Setelah itu, orang tersebut berkata kepadaku:
"Wahai Abu Mu'awiyah, tahukah engkau siapa yang menuangkan air untukmu?".
Aku menjawab: "Aku tidak tahu".
Orang itu menjawab:
"Akulah Amirul Mu'minin, Harus al-Rasyid".
Aku pun mendoakan kebaikan untuknya, namun beliau berkata:
"Wahai Abu Mu'awiyah, tidak usah sungkan. Aku melakukan itu karena aku sangat menghormati ilmu dan takzim kepada para ulama".
Suatu ketika, aku diundang dalam sebuah jamuan makan. (Di sana hadir para pembesar-pembesar dari Khilafah Bani Umayyah).
Syahdan, ketika aku hendak membasuh tangan untuk makan, tiba-tiba ada seseorang yang menuangkan air untukku agar aku bisa membasuh tangan.
Setelah itu, orang tersebut berkata kepadaku:
"Wahai Abu Mu'awiyah, tahukah engkau siapa yang menuangkan air untukmu?".
Aku menjawab: "Aku tidak tahu".
Orang itu menjawab:
"Akulah Amirul Mu'minin, Harus al-Rasyid".
Aku pun mendoakan kebaikan untuknya, namun beliau berkata:
"Wahai Abu Mu'awiyah, tidak usah sungkan. Aku melakukan itu karena aku sangat menghormati ilmu dan takzim kepada para ulama".
loading...
0 komentar:
Post a Comment
Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih