Piala Nobel merupakan salah satu penghargaan terhormat di dunia. Penghargaan Nobel dianugrahkan setiap tahun kepada mereka yang telah melakukan penelitian yang luar biasa, menemukan teknik atau peralatan yang baru atau telah melakukan kontribusi luar biasa ke masyarakat. Piala ini saat ini dianggap sebagai penghargaan tertinggi bagi mereka yang mempunyai jasa besar terhadap dunia.
Mohd. Nasarudin Mohd. Yusof merupakan orang Melayu pertama kali yang memperoleh perhargaan bergengsi ini. Dia merupakan seorang purnawirawan asal Malaysia yang memperoleh Nobel bidang keamanan.
Mohd. Nasarudin merupakan warga Malaysia yang sekarang tinggal di Den Haag, Belanda karena aktif dalam mendirikan Oraganisasi Pencegahan Senjata Kimia (OPCW) tiga tahun lalu.
Pria berusia 52 ini menyatakan dirinya tidak pernah bermimpi mendapat peluang untuk mengibarkan Jalur Gemilang (sebutan untuk bendera Malaysia) dengan anugerah Nobel Keamanan 2013 yang diterimanya untuk kerja-kerjanya di organisasi internasional untuk memastikan negara anggota mematuhi Konvensi Senjata Kimia, yang melarang penggunaan senjata kimia dan senjata pemusnah masal.
"Saya tidak memenangi hadiah Nobel untuk pencapaian individu. Saya menerimanya bersama organisasi, untuk kerja-kerja keseluruhan pasukan" kata pakar amunisi dan senjata kimia ini.
Atas penghargaan itu, selain mendapatkan medali, Mohd. Nasruddin juga menerima gelas diploma dan hadiah uang tunai sebesar 900,000 euro (kira-kira Rp. 10 Milyar.)
Nasarudin mengatakan bahwa pada mulanya agak berat baginya untuk membuat keputusan berpindah ke Belanda demi pengabdian tersebut.
"Peluang seperti ini hanya datang sekali dalam seumur hidup, jadi saya memutuskan untuk tidak melepaskannya," kata purnawirawan berpangkat Letnan Kolonel ini.
Atas penghargaan tersebut, Mohd. Nasruddin mendapat ucapan selamat langsung dari Perdana Menteri Malaysia, dan dianggap sebagai hadiah terindah untuk memperingati hari kemerdekaan negara tetangga tersebut.
Seperti diketahui, Penghargaan Nobel pertama kali diberikan berdasarkan wasiat Alfred Nobel, seorang industrialis Swedia, dan seorang penemu dinamit. Dia menandatangani wasiat tersebut di Swedish-Norwegian Club di Paris pada tanggal 27 November 1895. Hal ini dilakukan karena ia terkejut melihat hasil penemuannya justru dimanfaatkan untuk tujuan-tujuan yang merusak, dan dia menginginkan agar penghargaan Nobel diberikan kepada mereka yang berjasa besar terhadap kemanusiaan.
Mohd. Nasarudin Mohd. Yusof merupakan orang Melayu pertama kali yang memperoleh perhargaan bergengsi ini. Dia merupakan seorang purnawirawan asal Malaysia yang memperoleh Nobel bidang keamanan.
Mohd. Nasarudin merupakan warga Malaysia yang sekarang tinggal di Den Haag, Belanda karena aktif dalam mendirikan Oraganisasi Pencegahan Senjata Kimia (OPCW) tiga tahun lalu.
Pria berusia 52 ini menyatakan dirinya tidak pernah bermimpi mendapat peluang untuk mengibarkan Jalur Gemilang (sebutan untuk bendera Malaysia) dengan anugerah Nobel Keamanan 2013 yang diterimanya untuk kerja-kerjanya di organisasi internasional untuk memastikan negara anggota mematuhi Konvensi Senjata Kimia, yang melarang penggunaan senjata kimia dan senjata pemusnah masal.
"Saya tidak memenangi hadiah Nobel untuk pencapaian individu. Saya menerimanya bersama organisasi, untuk kerja-kerja keseluruhan pasukan" kata pakar amunisi dan senjata kimia ini.
Atas penghargaan itu, selain mendapatkan medali, Mohd. Nasruddin juga menerima gelas diploma dan hadiah uang tunai sebesar 900,000 euro (kira-kira Rp. 10 Milyar.)
Nasarudin mengatakan bahwa pada mulanya agak berat baginya untuk membuat keputusan berpindah ke Belanda demi pengabdian tersebut.
"Peluang seperti ini hanya datang sekali dalam seumur hidup, jadi saya memutuskan untuk tidak melepaskannya," kata purnawirawan berpangkat Letnan Kolonel ini.
Atas penghargaan tersebut, Mohd. Nasruddin mendapat ucapan selamat langsung dari Perdana Menteri Malaysia, dan dianggap sebagai hadiah terindah untuk memperingati hari kemerdekaan negara tetangga tersebut.
Seperti diketahui, Penghargaan Nobel pertama kali diberikan berdasarkan wasiat Alfred Nobel, seorang industrialis Swedia, dan seorang penemu dinamit. Dia menandatangani wasiat tersebut di Swedish-Norwegian Club di Paris pada tanggal 27 November 1895. Hal ini dilakukan karena ia terkejut melihat hasil penemuannya justru dimanfaatkan untuk tujuan-tujuan yang merusak, dan dia menginginkan agar penghargaan Nobel diberikan kepada mereka yang berjasa besar terhadap kemanusiaan.
Btw, kita ucapkah selamat kepada Mohd. Nasruddin. Tahniah!
loading...
0 komentar:
Post a Comment
Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih