Ah! how ineptly cometh the word “virtue” out of their mouth! And when they say: “I am just,” it always soundeth like: “I am just-revenged!”
['Astaga, betapa buruknya kata "kebajikan" berbunyi dalam mulut-mulut mereka! Dan ketika mereka berkata: "Aku adil," selalu berbunyi seperti: "Terbalas dendamku!"]
Itulah sepenggal kalimat dari buku Thus Spake Zarathustra atau Sabda Zarathustra (bahasa Jerman: ''Also sprach Zarathustra: Ein Buch für Alle und Keinen karangan Friedrich Nietzsche, sang Filsuf kenamaan.
Buku ini merupakan sebuah novel filsafat yang ditulis Nietzsche yang terdiri dari empat bagian antara 1883 dan 1885.
Buku ini telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia beberapa kali, di antaranya oleh H.B Jassin dan (pada tahun 2000) dengan judul "Maka Berbicaralah Zarathustra", juga terjemahan oleh Dami N. Toda. Juga buku terjemahan dengan judul "Sabda Zarathustra" dengan pengantar Elisabeth Förster - Nietzsche.
Buku kronik ini tentang perjalanan fiktif dan pidato dari Zarathustra. Senama Zarathustra adalah orang Persia pendiri Zoroastrianisme, biasanya dikenal dalam bahasa Inggris sebagai Zarathustra (Avestan: Zaraθuštra). Nietzsche jelas menggambarkan yang "baru" atau "berbeda" dari Zarathustra, orang yang ternyata dengan moralitas tradisional di atas kepalanya.
Zarathustra memiliki karakterisasi dan plot sederhana, diriwayatkan secara sporadis sepanjang teks. Ini memiliki gaya eksperimental yang unik, salah satu misalnya, jelas ketika gaya baru yang diciptakan "dithyrambs" diriwayatkan atau dinyanyikan oleh Zarathustra. Demikian juga, ketika para dithyrambs terpisah dari Dionysus ditulis pada musim gugur 1888, dan dicetak dengan volume penuh pada tahun 1892, sebagai korelasi dari Zarathustra yang "berlimpah".
Salah satu kalimat yang paling termasyhur dalam buku ini adalah bagaimana seorang protagonis, yakni sang filsuf Zarathustra keluar dari gua pertapaannya setelah sekian lama berdiam diri lalu berseru lantang di depan kerumunan orang bak seorang nabi:
"Dan apa yang kalian sebut sebagai dunia, seharusnya terlebih dahulu diciptakan oleh kalian ialah : nalar kalian, rupa kalian, kehendak kalian, untuk menjadi cinta kalian sendiri! Dan sebenarnya, untuk kesucian kalian, wahai kalian makhluk yang mengetahui !"
Nah, bagi anda yang berminat dengan buku ini, silahkan download di link berikut ini:
['Astaga, betapa buruknya kata "kebajikan" berbunyi dalam mulut-mulut mereka! Dan ketika mereka berkata: "Aku adil," selalu berbunyi seperti: "Terbalas dendamku!"]
Itulah sepenggal kalimat dari buku Thus Spake Zarathustra atau Sabda Zarathustra (bahasa Jerman: ''Also sprach Zarathustra: Ein Buch für Alle und Keinen karangan Friedrich Nietzsche, sang Filsuf kenamaan.
Buku ini merupakan sebuah novel filsafat yang ditulis Nietzsche yang terdiri dari empat bagian antara 1883 dan 1885.
Buku ini telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia beberapa kali, di antaranya oleh H.B Jassin dan (pada tahun 2000) dengan judul "Maka Berbicaralah Zarathustra", juga terjemahan oleh Dami N. Toda. Juga buku terjemahan dengan judul "Sabda Zarathustra" dengan pengantar Elisabeth Förster - Nietzsche.
Buku kronik ini tentang perjalanan fiktif dan pidato dari Zarathustra. Senama Zarathustra adalah orang Persia pendiri Zoroastrianisme, biasanya dikenal dalam bahasa Inggris sebagai Zarathustra (Avestan: Zaraθuštra). Nietzsche jelas menggambarkan yang "baru" atau "berbeda" dari Zarathustra, orang yang ternyata dengan moralitas tradisional di atas kepalanya.
Zarathustra memiliki karakterisasi dan plot sederhana, diriwayatkan secara sporadis sepanjang teks. Ini memiliki gaya eksperimental yang unik, salah satu misalnya, jelas ketika gaya baru yang diciptakan "dithyrambs" diriwayatkan atau dinyanyikan oleh Zarathustra. Demikian juga, ketika para dithyrambs terpisah dari Dionysus ditulis pada musim gugur 1888, dan dicetak dengan volume penuh pada tahun 1892, sebagai korelasi dari Zarathustra yang "berlimpah".
Salah satu kalimat yang paling termasyhur dalam buku ini adalah bagaimana seorang protagonis, yakni sang filsuf Zarathustra keluar dari gua pertapaannya setelah sekian lama berdiam diri lalu berseru lantang di depan kerumunan orang bak seorang nabi:
"Dan apa yang kalian sebut sebagai dunia, seharusnya terlebih dahulu diciptakan oleh kalian ialah : nalar kalian, rupa kalian, kehendak kalian, untuk menjadi cinta kalian sendiri! Dan sebenarnya, untuk kesucian kalian, wahai kalian makhluk yang mengetahui !"
Nah, bagi anda yang berminat dengan buku ini, silahkan download di link berikut ini:
loading...
Memberi inspirasi dan pencerahan
ReplyDeleteI like the helpful info you provide in your articles. I will bookmark your
ReplyDeleteweblog and check again here frequently. I am quite sure I'll learn plenty of new stuff right here!
Good luck for the next!