Upacara pernikahan berlangsung di sebuah hotel di Ibukota Sudan, Khartoum, hari Jum'at lalu [14/03/2014] dan dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi Sudan yang datang bersama Presiden Omer al- Bashir .
Pernikahan poligami Presiden Chad dengan Amani ini berlangsung setelah kunjungan terakhirnya ke Khartoum pada bulan November 2013 lalu. Menurut laporan pers , Idriss Deby membayar mahar sebesar $ 26.000.000. Dari jumlah tersebut, $ 25.000.000 yang dibayarkan kepada Musa Hilal dan sisanya untuk putrinya dalam bentuk emas dan perhiasan.
Presnden Deby sendiri tidak hadir saat upacara pernikahan yang berlangsung di Hotel Rotana di Afrika Street di Khartoum tersebut.
Putri Amani dari Sudan Selatan |
Para tamu hotel dilarang semakin dekat dengan area kolam renang yang menyaksikan perayaan setelah kontrak pernikahan, di mana Presiden Bashir mewakili pengantin sementara Deby diwakili oleh seorang kerabat keluarga bernama Abdo Ongi .
Menurut Sudan Tribune, upacara dihadiri oleh 400 tamu VIP termasuk Bashir dan kepala Intelijen Nasional dan Keamanan Sudan ( NISS ), Jenderal Mohamed Atta. Turut hadir juga dalam pernikahan ini pimpinan PBB Untuk Misi Uni Afrika di Darfur ( UNAMID ) Ibrahim Gambari .
Presiden Idriss Deby berasal dari etnis Al-Zagawa, yang mana keluarga besarnya menempati dan mengusai Chad bagian timur yang berbatasan langsung dengan barat Sudan. Hubungannya dengan Bashir sangat erat, hingga kemudian ia mencapai puncak kekuasaan pada tahun 1990.
Di usianya yang sudah 50 tahun, Deby telah menikah beberapa kali dan memiliki belasan orang anak . Yang paling terkenal dari istri-istrinya adalah Hinda, yang dikenal sebagai Chad First Lady . seorang wanita kelahiran 1977 dan merupakan wanita keturunan Arab dari etnis Al-Zagawa .
Sedangkan Amani [20 th] sendiri merupakan seorang sarjana lulusan sebuah universitas
"Tidak ada yang memaksa saya ke dalam pernikahan ini, kita tidak berada di Zaman Batu" katanya kepada pers lokal menanggapi isyu pernikahannya yang dirumorkan karena dipaksa.
Demikian pula ayahnya, Hilal membantah tuduhan bahwa dia menjual putrinya karena uang mengingat perbedaan usia antara kedua pengantin. Dia juga mengatakan kepada pers bahwa tidak ada motif politik di balik pernikahan ini.
"Kami di Darfur dan daerah pinggiran ini saling berbaur dan menikah, itulah norma kehidupan di daerah-daerah kami". Ujar Hilal.
Sumber: Nairaland
loading...
0 komentar:
Post a Comment
Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih