Charlemagne |
Ia adalah Charlemagne Yang Agung, yang bergelar 'Bapak Bangsa Eropa' (Europe's Father), Raja kaum Frank. Setelah 26 tahun penelitian, ilmuwan Jerman akhirnya meyakini bahwa tulang-belulang yang tersimpan selama berabad-abad di Katedral Aachen, Jerman, adalah mereka sang raja.
Sebanyak 94 tulang dan fragmen dianalisis dari katedral dan diyakini milik pendiri Kekaisaran Romawi Suci.
Sarkofagus yang menjadi tempat sisa-sisa tulang tersebut dibuka pertama kali secara diam-diam pada tahun 1988, dan ternyata bahwa tulang-tulang tersebut adalah milik kaisar pertama di Eropa setelah jatuhnya Kekaisaran Romawi, demikian seperti dilansir surat kabar Jerman, The Local.
Profesor Frank Ruhli, dari University of Zurich, Swiss, yang merupakan salah satu ilmuwan mempelajari sisa-sisa tulang tersebut mengatakan:
"Berkat hasil dari tahun 1988 sampai hari ini, kita dapat mengatakan dengan kemungkinan besar bahwa kita berhadapan dengan kerangka Kaisar Charlemagne.
Tulang belulang Charlemagne |
Diperkirakan, berdasarkan kerangka tersebut, sang Kaisar Charlemagne merupakan sosok manusia dengan tinggi 1.84 m, dengan berat berkisar 78 kg dan memiliki tubuh yang relatif ramping. Sejarawan sebelumnya telah memperkirakan tinggi badan Kaisar menjadi antara 1.79m hingga 1.92 meter.
Salah satu penulis biografi abad pertengahan, Einhard Frank, menulis bahwa Charlemagne berjalan dengan pincang di tahun-tahun terakhir hidupnya, dan hal ini bisa saja merupakan sebuah kebenaran jika dihubungkan dengan hasil penelitian para ilmuwan.
Mereka menemukan bahwa tempurung lutut dan tumit tulang kerangka itu memiliki sisa yang menunjukkan adanya cedera dari beberapa kejadian. Tapi mereka tidak menemukan bukti baru yang menunjukkan bahwa ia meninggal karena pneumonia - atau petunjuk lain tentang kesehatan di kemudian hari - yang dapat memastikan hal tersebut.
Dikaitkan dengan sejarah Islam, Charlemagne hidup satu masa dengan Khalifah Harun al-Rasyid, khalifah yang Agung dari Dinasti Abbasiyah. Disebutkan pula bahwa Harun pernah mengirimkan hadiah berupa Jam Besar untuk sang Kaisar.
Jam tersebut setinggi 4 meter dan menggunakan tenaga hidrolik untuk memutar jarum-jarumnya. Suara dentuman jarumnya terdengar setiap pergantian jam dan menggema hingga terdengar hingga ke seluruh istana.
Lukisan yang menunjukakn utusan Harun al-Rasyid mengirimkan hadiah untuk Charlemagne |
Ia disebut sebagai 'Bapak Eropa' karena berhasil menyatukan sebagian besar Eropa Barat untuk pertama kalinya sejak runtuhnya Kekaisaran Romawi.
Pemerintahannya memacu terjadinya Carolingian Renaissance, yaitu periode di mana berkembangnya kegiatan budaya dan intelektual dalam Gereja Katolik.
Kedua kerajaan besar di kemudian hari, yaitu Perancis dan Jerman merupakan keturunan dari kerajaan Charlemagne.
Yang unik, meskipun ia tidak bisa menulis, Charlemagne bisa berbicara dalam bahasa Teutonik, Latin dan Yunani.
Kampanye pertama Charlemagne bermula sejak ia berusia 27 tahun, yang mana ketika itu Paus mencari bantuan untuk memukul mundur para bankir Italia yang merajalela.
Chalemagne pun datang dan menaklukkan mereka di lapangan dan mengambil mahkota Lombardy sebagai miliknya.
Bermula di Aachen, Charlemagne melanjutkan untuk melawan 53 penaklukan, sebagian besar yang dia pimpin sendiri. Dia berperang melawan kaum Muslim dan Saxon. Diceritakan, ia sering memenggal kepala ribuan orang dalam satu hari.
Ia diperkirakan telah meninggal pada usia 72 karena demam, tapi studi terakhir belum mengkonfirmasi hal ini.
Sumber: Dailymail, al-Arabiya
loading...
0 komentar:
Post a Comment
Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih