Anas al-Shatti menyampaikan khutbah jumat |
Meski itu saat kali pertama ia berkhutbah dalam hidupnya, tapi ia berpidato tanpa terbata-bata, ia sangat fasih membawakan ayat-ayat al-Qur'an dan hadits. Dia adalah Anas Al-Shatti (أنس الشطي) , bocah tersebut telah dipercaya menjadi Imam dan khatib di Masjid Al-Ibrahimi, Amman, Yordania.
Ia naik ke mimbar setelah tetangga-tetangganya mendesak ayah Anas untuk membiarkan putranya berceramah. Bagaimana tidak, Anas dikenal warga setempat sebagai anak yang brilian. Dia telah menghafal seluruh Al-Quran dan mengkhatamkan pelajaran beberapa kitab syariah.
Kerajaan Bani Hasyim di Yordania juga telah memberikannya lampu hijau untuknya dalam memimpin shalat Jumat dan khutbah. Tidak terbayangkan betapa bahagianya sang ayah terhadap anaknya itu.
"Allah menganugerahi saya kemampuan untuk menghafal Al-Quran. Ini adalah karunia dan tanggung jawab, saya berdoa pada Allah agar saya bisa menjaganya," kata Al-Shatti, seperti diberitakan koran berbahasa Arab Al-Dostor, dikutip OnIslam.net.
Al-Shatti mengaku, sekolahnya tidak terganggu dengan aktivitasnya ceramah dan menghafal al-Quran. Malah dia mengatakan, prestasinya terus meningkat. Selain itu, dia juga masih bermain seperti anak seumurnya.
"Saya biasanya mendapat ranking satu di sekolah. Saya juga bermain dengan tetangga, tapi saya tahu bagaimana mengatur waktu sehingga sebagian hari saya bisa untuk membaca Quran," ujarnya.
Naik ke mimbar untuk pertama kalinya, syaikh kecil ini tidak terlihat grogi. Malah, dia dengan lugas dan santai menyampaikan Kalamullah. Dalam khutbahnya, dia mengetengahkan soal kewajiban anak untuk berbakti pada orangtua (birrul walidain).
Dalam Islam, baligh memang bukanlah salah satu syarat mutlak untuk menjadi imam shalat. Syarat utama untuk menjadi imam adalah hafalan dan bacaan al-Quran yang baik. Seorang anak kecil bisa menjadi imam asalkan bacaannya baik dan sudah mumayiz, atau sudah mampu membedakan yang baik dan buruk.
loading...
0 komentar:
Post a Comment
Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih