Diriwayatkan, Imam Ali bin Abi Thalib karramallahu wajhah pernah berkata:
Aku khawatir terhadap suatu masa yang rodanya dapat menggilas keimanan. Kala itu, keyakinan hanya tinggal pemikiran yang tak berbekas dalam perbuatan.
Kala itu, banyak orang baik tapi tak berakal, sementara ada pula orang berakal tapi tak beriman.
Ada lidah fasih tapi berhati lalai, ada yang khusyu' namun sibuk dalam kesendirian.
Ada ahli ibadah tapi mewarisi kesombongan iblis, dan ada pula ahli maksiat rendah hati bagaikan sufi.
Ada yang banyak tertawa hingga hatinya berkarat, tapi ada pula yang banyak menangis karena kufur nikmat.
Ada yang murah senyum tapi hatinya mengumpat, sementara ada pula yang berhati tulus tapi wajahnya cemberut.
Ada yang berlisan bijak tapi tak memberi teladan, di tempat lain ada pezina yang tampil jadi figur.
Ada orang punya ilmu tapi tak paham, ada yang paham tapi tak menjalankan.
Ada yang pintar tapi membodohi, ada yang bodoh tak tahu diri.
Ada orang beragama tapi tak berakhlak, dan ada yang berakhlak tapi tak ber-Tuhan.
Lalu diantara semua itu dimana kita berada?
Aku khawatir terhadap suatu masa yang rodanya dapat menggilas keimanan. Kala itu, keyakinan hanya tinggal pemikiran yang tak berbekas dalam perbuatan.
Kala itu, banyak orang baik tapi tak berakal, sementara ada pula orang berakal tapi tak beriman.
Ada lidah fasih tapi berhati lalai, ada yang khusyu' namun sibuk dalam kesendirian.
Ada ahli ibadah tapi mewarisi kesombongan iblis, dan ada pula ahli maksiat rendah hati bagaikan sufi.
Ada yang banyak tertawa hingga hatinya berkarat, tapi ada pula yang banyak menangis karena kufur nikmat.
Ada yang murah senyum tapi hatinya mengumpat, sementara ada pula yang berhati tulus tapi wajahnya cemberut.
Ada yang berlisan bijak tapi tak memberi teladan, di tempat lain ada pezina yang tampil jadi figur.
Ada orang punya ilmu tapi tak paham, ada yang paham tapi tak menjalankan.
Ada yang pintar tapi membodohi, ada yang bodoh tak tahu diri.
Ada orang beragama tapi tak berakhlak, dan ada yang berakhlak tapi tak ber-Tuhan.
Lalu diantara semua itu dimana kita berada?
loading...
0 komentar:
Post a Comment
Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih