Banyak kisah nyata yang menggugah di Kereta Api. Salah satunya seperti kejadian di bawah ini. Kereta Rel Listrik Commuter Line selain banyak menerima kritik, juga di saat-saat tertentu memberi keleluasaan bagi penumpangnya untuk beribadah.
Itu misalnya terjadi pada Kamis (18/7) dini hari. Saat adzan Subuh menggema, dua penumpang KRL Commuter Line rute Depok-Tanah Abang menggelar koran dan sajadah kecil. Mereka berdiri menghadap ke Barat untuk menunaikan ibadah shalat Subuh.
Dua penumpang tadi melakukan ibadah shalat Subuh di dalam kereta Commuter Line yang sedang bergerak. Dengan arah menghadap ke pintu yang berada di arah barat, keduanya melaksanakan shalat secara terpisah di depan dua pintu yang berbeda. Sementara itu, penumpang lainnya ada yang tertidur di tengah pagi yang baru direndam gerimis, sebagian lain ada juga yang mengamati aktivitas peribadatan dua penumpang tadi.
Untuk diketahui, jalur kereta Depok-Tanah Abang, hingga stasiun Manggarai, melintang pada arah Selatan-Utara.
Kabar bahwa di dalam KRL suka ada penumpang yang melaksanakan shalat Subuh di saat kereta bergerak mendapat bukti Kamis dini hari itu.
"Sebenarnya bisa saja shalat sambil duduk," ujar salah seorang penumpang yang melaksanakan shalat Subuh, sebut saja namanya Ahmad, ketika disapa Kabar 24. "Namun dengan berdiri dan bisa sambil sujud saya merasakan keberkahannya," lanjut pria ini.
Pria yang mengaku akan turun di stasiun Angke itu menyebutkan ia baru dua kali ini menggunakan KRL Commuter Line di saat dini hari. Biasanya ia melaksanakan shalat Subuh terlebih dahulu di mushala yang ada di stasiun pemberangkatan. "Tapi, kemarin kebetulan ada teman yang memberi tahu ada kereta dari Depok ke Tanah Abang, jadi saya pakai ini," ujarnya menyoal KRL Commuter Line yang berangkat dari stasiun Depok Lama pukul 04.37 menit itu.
Ia menambahkan,sebelum ini dia terbiasa menggunakan KRL Ekonomi dari stasiun Bojonggede. Tapi, seringkali, ketika sedang shalat Subuh di mushala stasiun Bojonggede, KRL tersebut keburu lewat. Akibatnya ia sering tertinggal kereta dan harus menggunakan kereta berikutnya, dan ia bisa telat sampai di tempat kerja.
Sementara, jika memilih mendahulukan naik KRL ekonomi dan shalat Subuh di stasiun tujuan, maka fajar sudah nampak di langit. "Di angke tiba pukul 6.20-an," ujar penumpang ini.
Bagi para pelaju, yang harus tiba di kantor pagi hari, memang kehadiran KRL Commuter Line bisa menjadi pilihan yang menyenangkan, dengan catatan penumpang tak berjubel dan tak ada kelambatan atau gangguan di perjalanan.
Penumpang yang masih sedikit, dibandingkan jam-jam sibuk saat banyak orang berangkat menggunakan KRL, memungkinkan penumpang seperti Ahmad menjalankan ibadah dengan nyaman dan bersegera setelah adzan berkumandang.
Sumber: Forum Viva
Itu misalnya terjadi pada Kamis (18/7) dini hari. Saat adzan Subuh menggema, dua penumpang KRL Commuter Line rute Depok-Tanah Abang menggelar koran dan sajadah kecil. Mereka berdiri menghadap ke Barat untuk menunaikan ibadah shalat Subuh.
Dua penumpang tadi melakukan ibadah shalat Subuh di dalam kereta Commuter Line yang sedang bergerak. Dengan arah menghadap ke pintu yang berada di arah barat, keduanya melaksanakan shalat secara terpisah di depan dua pintu yang berbeda. Sementara itu, penumpang lainnya ada yang tertidur di tengah pagi yang baru direndam gerimis, sebagian lain ada juga yang mengamati aktivitas peribadatan dua penumpang tadi.
Subhanallah... |
Kabar bahwa di dalam KRL suka ada penumpang yang melaksanakan shalat Subuh di saat kereta bergerak mendapat bukti Kamis dini hari itu.
"Sebenarnya bisa saja shalat sambil duduk," ujar salah seorang penumpang yang melaksanakan shalat Subuh, sebut saja namanya Ahmad, ketika disapa Kabar 24. "Namun dengan berdiri dan bisa sambil sujud saya merasakan keberkahannya," lanjut pria ini.
Pria yang mengaku akan turun di stasiun Angke itu menyebutkan ia baru dua kali ini menggunakan KRL Commuter Line di saat dini hari. Biasanya ia melaksanakan shalat Subuh terlebih dahulu di mushala yang ada di stasiun pemberangkatan. "Tapi, kemarin kebetulan ada teman yang memberi tahu ada kereta dari Depok ke Tanah Abang, jadi saya pakai ini," ujarnya menyoal KRL Commuter Line yang berangkat dari stasiun Depok Lama pukul 04.37 menit itu.
Ia menambahkan,sebelum ini dia terbiasa menggunakan KRL Ekonomi dari stasiun Bojonggede. Tapi, seringkali, ketika sedang shalat Subuh di mushala stasiun Bojonggede, KRL tersebut keburu lewat. Akibatnya ia sering tertinggal kereta dan harus menggunakan kereta berikutnya, dan ia bisa telat sampai di tempat kerja.
Sementara, jika memilih mendahulukan naik KRL ekonomi dan shalat Subuh di stasiun tujuan, maka fajar sudah nampak di langit. "Di angke tiba pukul 6.20-an," ujar penumpang ini.
Bagi para pelaju, yang harus tiba di kantor pagi hari, memang kehadiran KRL Commuter Line bisa menjadi pilihan yang menyenangkan, dengan catatan penumpang tak berjubel dan tak ada kelambatan atau gangguan di perjalanan.
Penumpang yang masih sedikit, dibandingkan jam-jam sibuk saat banyak orang berangkat menggunakan KRL, memungkinkan penumpang seperti Ahmad menjalankan ibadah dengan nyaman dan bersegera setelah adzan berkumandang.
Sumber: Forum Viva
loading...
0 komentar:
Post a Comment
Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih