Buat anda para perokok, berita yang satu ini patut diperhatikan. Berdasarkan rilis sebuah media massa nasional, jumlah keluarga miskin di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, akan diverifikasi ulang.
Yang perlu dicatat, jika kepala keluarga terbukti perokok atau biasa mengonsumsi alkohol, mereka akan dicoret dari daftar keluarga miskin. Dengan demikian, keluarga mereka tidak berhak menerima bantuan, seperti bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM).
Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah rumah tangga sasaran penerima BLSM di Balikpapan, adalah 16.276 keluarga.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kota Balikpapan, Amin Latief, di Balikpapan, pekan lalu, menegaskan, Pemerintah Kota Balikpapan mempunyai kriteria tentang warga miskin sesuai Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 24 Tahun 2012 tentang Kawasan Sehat Tanpa Rokok.
"Jika kepala keluarganya merokok, ya semestinya mampu,” ujar Amin.
Pencoretan keluarga miskin karena kepala keluarganya merokok, lanjutnya, adalah hal logis. Perokok pasti secara rutin masih mampu membeli rokok.
Sumber: Regional Kompas.
Yang perlu dicatat, jika kepala keluarga terbukti perokok atau biasa mengonsumsi alkohol, mereka akan dicoret dari daftar keluarga miskin. Dengan demikian, keluarga mereka tidak berhak menerima bantuan, seperti bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM).
Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah rumah tangga sasaran penerima BLSM di Balikpapan, adalah 16.276 keluarga.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kota Balikpapan, Amin Latief, di Balikpapan, pekan lalu, menegaskan, Pemerintah Kota Balikpapan mempunyai kriteria tentang warga miskin sesuai Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 24 Tahun 2012 tentang Kawasan Sehat Tanpa Rokok.
"Jika kepala keluarganya merokok, ya semestinya mampu,” ujar Amin.
Pencoretan keluarga miskin karena kepala keluarganya merokok, lanjutnya, adalah hal logis. Perokok pasti secara rutin masih mampu membeli rokok.
Sumber: Regional Kompas.
loading...
0 komentar:
Post a Comment
Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih