Penduduk Cennetial Park, Desa Poligami di Amerika |
Di mana pun di dunia ini, jarang ada wanita yang mau jika suaminya berpoligami. Namun tidak demikian di desa ini. Para gadis di desa ini justru ingin berbagi suami saat menikah kelak.
Meski hukum Amerika melarang berpoligami dan menganggapnya sebagai kejahatan, tetapi bagi 1200
warga Centennial Park, berpoligami menjadi impian. Mungkin ada yang bersikap moderat di tengah kontroversi soal poligami, bahwa orang berpoligami merupakan pilihan dan kesepakatan. Bahkan di AS yang menegaskan bahwa poligami adalah kejahatan, praktik rumah tangga dengan dua atau beberapa cinta ternyata tetap ada.
Ada banyak alasan mengapa para pria di desa ini berpoligami. Berbeda dengan mayoritas warga AS, mereka menyebut komunitasnya All-American Families (Keluarga Amerika Seluruhnya), dalam arti
sebenarnya. Seperti Ariel Hammon, 32, yang menikahi Helen, 30, yang memberinya tujuh orang anak, kemudian menikahi Lisa, 20, yang memberinya dua anak. Bagi Ariel dan dua istrinya berpoligami berarti menambah tenaga kerja untuk membangun rumah-rumah baru. Warga di Centennial Park pernah membangun rumah baru di dekat rumah induk hanya dalam waktu dua hari. Itu karena banyak anak, banyak sukarelawan, kata Ariel kepada ABCNews.
Cemburu karena cinta berbagi? "Kami tidak pernah memikirkannya, justru ini yang saya impikan sejak dahulu". kata Helen, yang bekas siswa Ariel. Begitu juga Lisa yang mengatakan: "Saya tidak masalah Ariel sudah menikah, itu saya anggap bonus". tambah Lisa.
Berbeda dengan kebanyakan masyarakat Amerika lainnya, penduduk desa ini masih menganggap tabu soal seks. Beberapa orang yang ditanya soal seks mengaku risih. Menurut mereka, para remaja harus tetap menjaga keperawanan dan dilarang berciuman sebelum menikah. Dan di tengah tergerusnya moralitas akibat merebaknya seks bebas di AS, Centennial Park cenderung tertutup dan curiga dengan orang asing. "Karena agama melarang (seks sebelum menikah)". kata seorang penduduk.
Seorang remaja putri, Michelle misalnya berharap suatu hari keperawanan akan memberinya orang yang tepat. Tak masalah apakah calon suami saya punya enam atau tujuh istri.
"Laki-laki bukan milik kami, kami juga tidak bisa menguasainya. Sebanyak apa pun istri yang diinginkannya, tak masalah selama itu kehendak Tuhan", kata Michelle.
Ariel menilai yang terpenting adalah menjaga keutuhan rumah tangga dan mengasuh anak-anak sehingga seks bukan prioritas. Untuk seks, harus mencuri waktu karena banyak anak di rumah. Tetapi seks adalah ekspresi cinta.
"Banyak cinta di tempat ini". ujar Ariel.
loading...
0 komentar:
Post a Comment
Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih