Wah wah wah... memang ada-ada saja ide orang di Jepang. Seekor kucing resmi dilantik jadi kepala Stasiun Kinokawa, Provinsi Kishigawa, sebelah barat Jepang. Apa sudah tidak percaya manusia ya...???
Memang aneh, biasanya kucing dipelihara hanya untuk menagkap tikus atau hanya sebagai koleksi alias hewan peliharaan saja.
Akan tetapi nasib kucing bertuah yang satu ini memang berbeda. Kucing ini menjadi kepala stasiun. Seperti apa kisahnya?
Kucing ini bernama Tama. Sebagai kepala, kucing ini terbilang sukses. Kucing ini bisa mendatangkan pemasukan sampai 1,1 miliar yen atau sekitar Rp 99,18 miliar per tahun bagi kota kecil di Jepang tersebut.
Awalnya, Tama hanyalah seekor kucing liar yang lahir dan hidup di stasiun kereta api Kishi yang sudah lama tidak memiliki pimpinan kepala stasiun
Karena itu, Tama menjadi kepala stasiun lengkap dengan seragam perusahaan kereta api Wakayama. Kucing ini tampil di stasiun saat kereta api lewat, berjalan seperti layaknya kepala stasiun kereta api. Aksi Tama ini mengundang ribuan turis datang ke sana.
Menurut Katsuhiro Miyamoto, profesor pada Sekolah Akuntansi Universitas Kansai, yang meneliti dampak berganda dari kehadiran Tama sebagai kepala stasiun, menyebutkan ada dana sebesar 1,1 miliar yen pada tahun 2007 yang mengalir ke Kinokawa. Selain mereka yang datang, suvenir buku bergambar Tama dan berbagai barang lain bergambar kucing kepala stasiun ini juga laku.
Tama juga disorot oleh stasiun televisi dan publisitas lainnya. Atas semua perannya ini, Tama hanya mendapat gaji dan bonus berupa makanan kucing yang hanya bernilai 280 juta yen per tahun. Padahal, Tama lahir dari seekor kucing yang tersesat, yang dibawa ke stasiun oleh tukang bersih-bersih dan kemudian dipelihara Toshiko Koyama, yang punya toko di dekat situ. Kondisi menguntungkan ini sudah berlangsung sejak Januari 2007.
Dilansir dari CNN Travel, Senin (27/05/2013), stasiun ini lebih sering dikunjungi oleh anak-anak di bawah 12 tahun. Mereka datang ke sini sebenarnya hanya untuk dapat berfoto dengan kepala stasiun.
Sebuah loket tiket sudah dimodifikasi menjadi kantor Tama, dan menjadi tempatnya untuk tidur. Tama sendiri mendapat bayaran dengan makanan kucing yang tidak terbatas.
Keberhasilan Tama 'menyelamatkan' stasiun dari kehancuran finansial memang mengagumkan. Nankai Electric Railway yang mengelola rute tersebut ditutup pada 2004 karena kesulitan finansial yang mengakibatkan rute perjalanan itu ditutup. Kemudian Wakayama Electric Railway mengambil alih jalur Kishigawa.
Kini, Stasiun Kishi juga memiliki sebuah kafe bertema Tama, serta menjual berbagai macam cinderamata seperti pulpen, stapler, dan perlengkapan seragam Stasiun Kishi. Kelucuan Tama memang menjadi daya tarik tersendiri. Makanya kafe tersebut didesain dengan bangunan berbentuk kucing, dan atribut yang berbau kucing.
Selain itu, Wakayama Electric Railway sekarang juga mengoperasikan tiga kereta dengan tema yang lucu, yaitu kereta strawberry, kereta Tama, dan kereta mainan.
Ada juga seekor kucing lain yang bertugas dan tidak kalah lucunya untuk menggantikan Tama bekerja. Kucing tersebut bernama Nitama. Nitama menggantikan Tama pada saat akhir pekan. Jam kerja mereka mulai pukul 10.00 sampai 14.00 waktu setempat.
Kira-kira, sebagai kepala, Tama digaji berapa ya...??? Jangan-jangan ngalahin gaji kamu, ya ... kamu..!
Memang aneh, biasanya kucing dipelihara hanya untuk menagkap tikus atau hanya sebagai koleksi alias hewan peliharaan saja.
Akan tetapi nasib kucing bertuah yang satu ini memang berbeda. Kucing ini menjadi kepala stasiun. Seperti apa kisahnya?
Kucing ini bernama Tama. Sebagai kepala, kucing ini terbilang sukses. Kucing ini bisa mendatangkan pemasukan sampai 1,1 miliar yen atau sekitar Rp 99,18 miliar per tahun bagi kota kecil di Jepang tersebut.
Awalnya, Tama hanyalah seekor kucing liar yang lahir dan hidup di stasiun kereta api Kishi yang sudah lama tidak memiliki pimpinan kepala stasiun
Karena itu, Tama menjadi kepala stasiun lengkap dengan seragam perusahaan kereta api Wakayama. Kucing ini tampil di stasiun saat kereta api lewat, berjalan seperti layaknya kepala stasiun kereta api. Aksi Tama ini mengundang ribuan turis datang ke sana.
Menurut Katsuhiro Miyamoto, profesor pada Sekolah Akuntansi Universitas Kansai, yang meneliti dampak berganda dari kehadiran Tama sebagai kepala stasiun, menyebutkan ada dana sebesar 1,1 miliar yen pada tahun 2007 yang mengalir ke Kinokawa. Selain mereka yang datang, suvenir buku bergambar Tama dan berbagai barang lain bergambar kucing kepala stasiun ini juga laku.
Tama juga disorot oleh stasiun televisi dan publisitas lainnya. Atas semua perannya ini, Tama hanya mendapat gaji dan bonus berupa makanan kucing yang hanya bernilai 280 juta yen per tahun. Padahal, Tama lahir dari seekor kucing yang tersesat, yang dibawa ke stasiun oleh tukang bersih-bersih dan kemudian dipelihara Toshiko Koyama, yang punya toko di dekat situ. Kondisi menguntungkan ini sudah berlangsung sejak Januari 2007.
Dilansir dari CNN Travel, Senin (27/05/2013), stasiun ini lebih sering dikunjungi oleh anak-anak di bawah 12 tahun. Mereka datang ke sini sebenarnya hanya untuk dapat berfoto dengan kepala stasiun.
Sebuah loket tiket sudah dimodifikasi menjadi kantor Tama, dan menjadi tempatnya untuk tidur. Tama sendiri mendapat bayaran dengan makanan kucing yang tidak terbatas.
Keberhasilan Tama 'menyelamatkan' stasiun dari kehancuran finansial memang mengagumkan. Nankai Electric Railway yang mengelola rute tersebut ditutup pada 2004 karena kesulitan finansial yang mengakibatkan rute perjalanan itu ditutup. Kemudian Wakayama Electric Railway mengambil alih jalur Kishigawa.
Kini, Stasiun Kishi juga memiliki sebuah kafe bertema Tama, serta menjual berbagai macam cinderamata seperti pulpen, stapler, dan perlengkapan seragam Stasiun Kishi. Kelucuan Tama memang menjadi daya tarik tersendiri. Makanya kafe tersebut didesain dengan bangunan berbentuk kucing, dan atribut yang berbau kucing.
Selain itu, Wakayama Electric Railway sekarang juga mengoperasikan tiga kereta dengan tema yang lucu, yaitu kereta strawberry, kereta Tama, dan kereta mainan.
Ada juga seekor kucing lain yang bertugas dan tidak kalah lucunya untuk menggantikan Tama bekerja. Kucing tersebut bernama Nitama. Nitama menggantikan Tama pada saat akhir pekan. Jam kerja mereka mulai pukul 10.00 sampai 14.00 waktu setempat.
Kira-kira, sebagai kepala, Tama digaji berapa ya...??? Jangan-jangan ngalahin gaji kamu, ya ... kamu..!
loading...
0 komentar:
Post a Comment
Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih