gambar dari TimesofIndia |
Tapi tidak demikian di China. Sebuah pemberitaan mengejutkan melansir bahwa beberapa orang kaya di kota Shenzen juga doyan minum ASI. Uniknya, ASI itu mereka minum langsung dari 'wadah'nya, yaitu dari para perawat yang mereka sewa untuk itu!
Sebagaimana dilansir dari Indiatimes.com, aksi para konglomerat ini menuai kecaman dari masyarakat setelah beberapa pihak menyebarkan kegiatan tak senonoh ini di media dan jejaring sosial. Diberitakan, orang-orang dewasa kaya dari Shenzhen, China Selatan mempekerjakan para perawat muda untuk membeirkan ASI kepada mereka. Aksi ini menuai kemarahan dan dinilai sangat menjijikan.
Para 'perawat spesial' ini disediakan oleh agen, umumnya mereka adalah para ibu muda dari kalangan kurang mampu yang baru saja melahirkan dan sedang dalam masalah keuangan. Para ibu muda ini baru menawarkan jasa mereka selama beberapa hari sampai beberapa minggu dalam satu bulan dengan harga yang bervariasi antara $ 2.000 sampai $ 4.000.
"Klien kami dari orang-orang dewasa itu dapat meminumnya langsung melalui kegiatan menyusui (seperti bayi), atau mereka selalu dapat minum dari pompa payudara jika mereka merasa malu," Ujar Lin Jun, pemilik agensi Xinxinyu, salah sati agensi yang memasok perawat khusus tersebut sebagaimana dikutip dari media lokal .
Beberapa orang China percaya bahwa ASI manusia memiliki beberapa kualitas nutrisi khusus yang baik bagi kesehatan, terutama bagi mereka yang telah menjalani operasi.
Para komentator China di dunia maya mengatakan bahwa hal itu bukan hanya tidak etis, tetapi juga menunjukkan arogansi dan pengabaian terhadap perempuan oleh negara.
"Ini menambah masalah China memperlakukan perempuan sebagai barang konsumsi dan degradasi moral yang kaya China," tulis Cao Baoyin, seorang penulis dan komentator di media China, di blog-nya.
Laporan di media telah mendorong pemerintah daerah di Shenzhen untuk menangguhkan izin usaha Xinxinyu. Tapi menurut banyak pihak, hal ini tentu bukan solusi karena mungkin ada banyak lembaga yang beroperasi di lapangan tapi belum terekspos di media.
Sumber: India Times
loading...
0 komentar:
Post a Comment
Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih