Sebuah kisah imajinatif menarik dari goresan pena Kahlil Gibran, menggambarkan kepada kita hakikat kesempurnaan dan kebahagiaan di dunia ini. Selamat membaca.
Suatu ketika, Kahlil Gibran bertanya pada gurunya
"Guru, bagaimana caranya agar kita mendapatkan sesuatu yang paling sempurna dalam hidup?"
Sang guru pun menjawab dengan tenang:
"Berjalanlah engkau ke taman bunga, berjalanlah dengan lurus ke depan, lalu petiklah bunga yang paling indah menurutmu, dan jangan pernah kembali ke belakang".
Mendengar petuah guru, Gibran pun berjalan ke taman bunga. Sesampainya di ujung taman, Gibran pun kembali dengan tangan hampa.
Melihat itu, sang guru bertanya:
"Mengapa engkau tidak mendapatkan bunga satu pun?".
Gibran menjawab:
"Sebenarnya tadi aku sudah menemukan bunga yang indah, tapi aku tidak memetiknya karena aku pikir mungkin bunga lain yang di depan pasti ada yang lebih indah. Namun ketika aku sudah sampai di ujung jalan, aku baru sadar ternyata bunga yang aku lihat tadi adalah yang terindah, dan aku pun tak bisa kembali ke belakang lagi!"
Dengan tersenyum, sang guru berkata:
"Ya, itulah hidup. Semakin kita mencari kesempurnaan, semakin pula kita tak akan pernah mendapatkannya, karena sejatinya kesempurnaan yang hakiki tidak pernah ada. Yang ada hanyalah keikhlasan hati kita untuk menerima kekurangan...".
Rekan pembaca yang budiman, marilah kita sadari bahwa apa yang kita dapatkan hari ini adalah yang terbaik menurut Allah. Jangan pernah ragu, karena kesadaran akan hal itu akan menjadikan kita nikmat menjalani hidup ini.
Suatu ketika, Kahlil Gibran bertanya pada gurunya
"Guru, bagaimana caranya agar kita mendapatkan sesuatu yang paling sempurna dalam hidup?"
Sang guru pun menjawab dengan tenang:
"Berjalanlah engkau ke taman bunga, berjalanlah dengan lurus ke depan, lalu petiklah bunga yang paling indah menurutmu, dan jangan pernah kembali ke belakang".
Mendengar petuah guru, Gibran pun berjalan ke taman bunga. Sesampainya di ujung taman, Gibran pun kembali dengan tangan hampa.
Melihat itu, sang guru bertanya:
"Mengapa engkau tidak mendapatkan bunga satu pun?".
Gibran menjawab:
"Sebenarnya tadi aku sudah menemukan bunga yang indah, tapi aku tidak memetiknya karena aku pikir mungkin bunga lain yang di depan pasti ada yang lebih indah. Namun ketika aku sudah sampai di ujung jalan, aku baru sadar ternyata bunga yang aku lihat tadi adalah yang terindah, dan aku pun tak bisa kembali ke belakang lagi!"
Dengan tersenyum, sang guru berkata:
"Ya, itulah hidup. Semakin kita mencari kesempurnaan, semakin pula kita tak akan pernah mendapatkannya, karena sejatinya kesempurnaan yang hakiki tidak pernah ada. Yang ada hanyalah keikhlasan hati kita untuk menerima kekurangan...".
Rekan pembaca yang budiman, marilah kita sadari bahwa apa yang kita dapatkan hari ini adalah yang terbaik menurut Allah. Jangan pernah ragu, karena kesadaran akan hal itu akan menjadikan kita nikmat menjalani hidup ini.
loading...
0 komentar:
Post a Comment
Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih