Alkisah di sebuah kerajaan, seorang Raja memanggil ke 3 putranya, ia mengatakan kepada ketiga putranya bahwa ia akan segera mewariskan tahtanya, namun ia ingin ketiga putranya membuktikan terlebih dahulu kepadanya bahwa mereka mampu untuk memimpin negaranya.
Untuk menguji itu, Sang memberi masing-masing putranya berupa sekantung benih padi untuk ditanam di tiga negeri berjauhan yang berbeda.
"Pergilah kalian ke daerah yang sudah aku tentukan, lalu bawalah benih beras ini untuk kalian tanam, setelah 1 tahun kedepan tolong sampaikan hasilnya kepadaku, mereka yang paling memuaskan hasilnya akan kujadikan penggantiku".
Akhirnya ketiga putra raja tersebut segera menuju daerah yang sudah di perintahkan oleh sang Raja, lalu setahun kemudian kembalilah ketiganya dengan membawa hasil panen padi yang melimpah.
"Bagaimana hai putra sulungku apakah hasilnya?". Tanya sang raja.
Dengan bangganya sang putra sulung membawa sebuah kereta penuh buah padi,
"Inilah ayahanda, hasil dari usaha hamba, dari benih yang ayahanda berikan"
Tak lama kemudian putra kedua pun membawa dua kereta penuh padi. Dengan senyum penuh kemenangan, ia berkata:
"Lihatlah ayah, ini lah hasil pertanianku, lebih banyak dan subur".
Tak lama kemudian, tibalah dengan si bungsu, dengan wajah muram dan penuh kesedihan. Sang Raja bertanya:
"Mana hasil pertanianmu wahai putraku?"
Si bungsu menjawab:
"Maafkan putramu ini wahai ayah, benih-benih yang ayahanda berikan sudah kucoba kutanam dan kuberi pupuk, namun entah kenapa tidak satu pun yang tumbuh, hamba sudah berusaha namun ternyata tidak tumbuh, ampuni anakmu yang telah gagal ini.."
Sang Raja tesenyum,
"Tidak anakku, sesungguhnya kamulah yang pantas menjadi raja, karena seharusnya benih-benih tersebut memang tidak akan tumbuh karena aku telah merebusnya terlebih dahulu. Karena kejujuranmu, maka engakaulah yang layak untuk menggantikanku"
Sebuah pelajaran kejujuran yang seharusnya menyertai kita, menyertai langkah kehidupan kita, sehingga yakinlah bahwa ketidak jujuran akan membawa kita kepada kegagalan..
Untuk menguji itu, Sang memberi masing-masing putranya berupa sekantung benih padi untuk ditanam di tiga negeri berjauhan yang berbeda.
"Pergilah kalian ke daerah yang sudah aku tentukan, lalu bawalah benih beras ini untuk kalian tanam, setelah 1 tahun kedepan tolong sampaikan hasilnya kepadaku, mereka yang paling memuaskan hasilnya akan kujadikan penggantiku".
Akhirnya ketiga putra raja tersebut segera menuju daerah yang sudah di perintahkan oleh sang Raja, lalu setahun kemudian kembalilah ketiganya dengan membawa hasil panen padi yang melimpah.
"Bagaimana hai putra sulungku apakah hasilnya?". Tanya sang raja.
Dengan bangganya sang putra sulung membawa sebuah kereta penuh buah padi,
"Inilah ayahanda, hasil dari usaha hamba, dari benih yang ayahanda berikan"
Tak lama kemudian putra kedua pun membawa dua kereta penuh padi. Dengan senyum penuh kemenangan, ia berkata:
"Lihatlah ayah, ini lah hasil pertanianku, lebih banyak dan subur".
Tak lama kemudian, tibalah dengan si bungsu, dengan wajah muram dan penuh kesedihan. Sang Raja bertanya:
"Mana hasil pertanianmu wahai putraku?"
Si bungsu menjawab:
"Maafkan putramu ini wahai ayah, benih-benih yang ayahanda berikan sudah kucoba kutanam dan kuberi pupuk, namun entah kenapa tidak satu pun yang tumbuh, hamba sudah berusaha namun ternyata tidak tumbuh, ampuni anakmu yang telah gagal ini.."
Sang Raja tesenyum,
"Tidak anakku, sesungguhnya kamulah yang pantas menjadi raja, karena seharusnya benih-benih tersebut memang tidak akan tumbuh karena aku telah merebusnya terlebih dahulu. Karena kejujuranmu, maka engakaulah yang layak untuk menggantikanku"
Sebuah pelajaran kejujuran yang seharusnya menyertai kita, menyertai langkah kehidupan kita, sehingga yakinlah bahwa ketidak jujuran akan membawa kita kepada kegagalan..
loading...
0 komentar:
Post a Comment
Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih