Sebuah kisah tentang perjalanan hidup yang inspiratif dan menggugah. Kisah ini dialami oleh seorang pemuda di Timur Tengah. Pengalaman yang ia rasakan menjadi titik perubahan dalam hidupnya. Sebuah kisah tentang kesadaran, yang ia tulis dalam sebuah buku.
Berikut kami persembahkan untuk para pembaca, semoga membawa kebaikan pada kita semua:
Dulu, aku mengira bahwa kebahagiaan dan kesenangan hidup ada pada harta, uang dan kedudukan. Aku memang terlahir dari keluarga kaya, karenanya, sejak kecil, aku memiliki segalanya: uang yang melimpah, rumah yang megah, kendaraan yang mewah dan lain sebagainya.
Pada suatu hari, tepatnya hari Jum'at, aku bersama beberapa pemuda kaya berlibur ke pantai. Seruan azan Hayya Alas Shalah dan Hayya 'Alal Falah tentu saja sudah tidak kami hiraukan. Seruan-seruan suci itu tak berpengaruh di hati kami sedikit pun. Dan ketika manusia menundukkan kepala mereka sujud kepada Allah, kami pun tengah sibuk bersenang-senang di pasir pantai.
Menjelang sore, kami pun menuju ke tangah laut untuk diving (menyelam). Semua peralatan selam sudah tersedia di kapal. Satu-satu per satu, kami pun terjun ke dasar laut menikmati indahnya ikan-ikan dan terumbu karang.
Aku berenang semakin dalam, tiba-tiba, selang udara yang menyuplai oksigen ke mulutku mengalami kerusakan. Masker air yang aku pakai robek. Dengan cepat, air laut pun masuk ke mulut dan kerongkonganku.
Dan yang paling parah, aku tidak bisa bernafas. Bukannya menghirup udara, aku malah menghirup air asin dan pahit semakin banyak. Saat itulah, aku merasakan tubuhku melemah di tengah derasnya arus bawah laut.
Aku mulaii merasakan dadaku semakin sesak, paru-paruku serasa sudah penuh dengan air laut. Dan saat itu pula aku mulai menyadari bahwa aku ternyata makhluk yang lemah.
Aku mulai merasakan takut mati...
Aku merasa takut kepada Allah...
Apa pertanggungjawabanku kelas jika aku bertemu dengan-Nya...?
Aku teringat sholat yang selama ini aku lalaikan...
Aku ingin mengucapkan dua kalimat syahadat sebagai kata-kata terakhirku...
Tapi baru saja berucap Asyha...lidahku kelu karena air laut menyerang kerongkonganku...
Akhirnya, aku memejamkan mata dan berdo'a di dalam hati:...
Ya Allah... selamatkanlah aku... berilah aku kesempatan...
Tak berapa lama, aku membuka mata dan merasakan bisa bernafas seperti biasa. Ternyata, seorang temanku datang dan memperbaiki peralatan selang pernafasanku. Hingga semuanya kembali membaik.
Aku melihat sahabatku tersenyum di balik kaca maskernya. Kami tersenyum di dasar laut.
Dan ketika keluar ke permukaan, aku merasakan diriku sebagai pribadi yang baru... pribadi yang menyadari kelemahannya, yang menyadari kebesaran Tuhannya, pribadi yang menyadari bahwa dirinya diciptakan untuk menghamba kepada Allah Swt...
Sejak hari itu, aku benar-benar tidak lagi melalaikan sholat dan kewajiban lain yang ditetapkan Allah...
Di lain waktu, aku datang menyelam di spot tersebut, dan kusempatkan bersujud kepada Allah SWT di dasar lautan yang berpasir... di tengah kawanan ikan dan terumbu karang yang bertasbih kepada Allah SWT...
loading...
0 komentar:
Post a Comment
Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih